Missing You (2Jae Story)

35.7K 1.7K 129
                                    

Terima kasih Tuhan, mengabulkan sebagian dari doaku, di sisa hidupku yang bahkan terasa sangat singkat untuk ku nikmati. Tapi setidaknya aku bersyukur pernah bahagia sebelumnya. -Na Jaemin-

..........





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Ayo pergi ke pantai besok?" wajah pucatnya berbinar, mata bulatnya semakin bulat dengan kedua sudut bibir yang melengkung indah.

"Tapi,"

"Aku mohon."

Jaehyun menghela, tangannya di genggam remaja itu hangat. Jaehyun lemah jika adiknya sudah seperti itu.

"Aku akan berbicara pada Johnny hyung dulu." jawabnya kemudian, kepala anak itu mengangguk antusias tanpa sedikitpun menghilangkan senyum cerahnya.

"Terima kasih," Jaehyun tersenyum hangat, mengusap lembut surai hitam legam adiknya.

"Tapi hanya sebentar, janji?" Jaehyun mengulurkan jari kelingkingnya dan dengan senang hati si bungsu menerimanya. "Janji!" kepala anak itu mengangguk patuh dan semakin tersenyum cerah.

"Akan lebih menyenangkan jika ayah ikut," bibir Jaemin bergumam sangat pelan setelah melepas tautan kelingkingnya, Jaehyun mengernyit.

"apa, Na?" netranya mengerjap lucu dan kepalanya menggeleng ribut "tidak," senyumnya menampakan deretan gigi putihnya.

Jaehyun menghela, ia dengar gumaman halus itu. Hanya saja—

"Istirahatlah, besok pagi kita pergi." kepala si bungsu mengangguk patuh. Membaringkan tubuhnya di bantu sang kakak tanpa melepas sedikitpun tatapannya.

"Hyung tidak akan pergi, kan?" pertanyaannya membuat hati si sulung berdesir "tidak, aku akan tetap disini, menjagamu. Jadi istirahatlah, besok pagi kau harus sudah bangun, Nana." Jaemin terkekeh renyah "baiklah, selamat tidur, hyungie." Jaehyun mengangguk, tersenyum hangat dan menyelimutinya sampai sebatas dagu "selamat tidur, adikku."

Mata sang adik perlahan terkatup, Jaehyun menguap ikut mengantuk saat terdengar deru nafas teratur sang adik.

"Kau pasti rindu ayah, yah?" tangannya bergerak pelan mengusap surai hitam legam Jaemin, beberapa helai rambut menempel di telapak tangannya. Sesuatu berdesir sakit di hatinya.

.........

Deburan ombak dan terpaan angin musim semi membelai wajah pucatnya, kakinya hanya beralaskan pasir pantai yang hangat dan senyumnya tak sedikitpun luntur disana. Kedua lututnya ia tekuk dan memeluknya ringan.

Jaemin bahagia, sungguh.

"Terima kasih." senyumnya terukir jelas di kedua sudut bibir pucatnya.

Jaehyun ikut mendudukan dirinya di samping si bungsu, melakukan hal yang sama persis sepertinya, dengan pandangan lurus ke depan

[✔]Sad Story - Na Jaemin (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang