Sedikit cerita tentangnya, tentang seseorang yang tanpa aku sadari sekarang memiliki pengaruh yang besar pada hidupku.
Membuatku terus dikelilingi rasa penyesalan dalam setiap langkahku. Membuat hidupku sedikit berantakan sekarang.
Hanya karena kesalahpahaman-ku padanya, aku membuat ia berpikir tentang----
'seberapa tak bergunanya ia hidup.'
Aku yang membuat hidupnya berantakan. Membuat ia di kelilingi rasa bersalah di sisa hidupnya. Yang jelas-jelas ia tak sedikitpun melakukan kesalahan padaku.
'Percayalah, aku menyayangi kakak dan ayah, lebih dari yang kalian tau.'
Aku akan sangat berdosa jika aku tak mempercayai itu, panggil aku manusia paling brengsek di dunia ini jika aku tak mempercayai ucapannya saat itu.
Dia bersungguh-sungguh dalam setiap ucapannya.
'Namaku Jaemin, tanpa marga yang jelas hingga usiaku sembilan tahun, dan pada akhirnya aku memilih marga ibu hingga sekarang usiaku hampir menginjak tujuh belas tahun, ayah marah saat aku menggunakan marganya tanpa izin. Kata ayah, aku terlalu menjijikan untuk menggunakan marga yang sama sepertinya dan kakak. Aku harap ibu tidak memiliki pemikiran yang sama seperti ayah karena aku menggunakan marga ibu.'
Seberapa dalam lukanya saat itu?
Saat ayah menolaknya dengan tegas, saat ayah menyakitinya saat itu. Tidak, maksudku saat kami yang menyakitinya saat itu.'Cepat sembuh, hyung. Kasihan ayah, dia selalu sedih.'
Itu kata penenangnya dulu padaku saat di rumah sakit. Aku tidak tidur saat ia datang, aku hanya berpura-pura menutup mataku. Aku dengar semua kalimat penenangnya untukku.
'Ayo jaga ayah untukku, maka aku akan menjaga kakak untuk ayah. Aku tidak akan membiarkan kakak kesakitan lebih lama, cukup aku saja yang sakit, jangan kakak. Ayah pasti akan sangat sedih.'
Awalnya aku tak mengerti, tapi sekarang aku paham apa yang ia katakan saat itu. Ia ingin aku menjaga ayah, benar-benar menjaga ayah untuknya.
'Ibu, aku tidak cengeng, tapi aku hanya ingin menangis dulu sebentar. Tidak apa-apa, kan?'
'Kakak sakit, bu. Dan ayah sangat terpukul tentang itu, aku juga sangat sedih.'
Aku pikir suara siapa yang aku dengar saat itu, saat aku ingin mencari angin di rumah sakit, tanpa sengaja aku mendengar gumaman seseorang, seseorang yang menggunakan pakaian yang sama sepertiku. Itu Jaemin, adikku saat itu.
'Jaehyun.'
'Ayah.'
'Ayah akan secepatnya menemukan pendonor untukmu, bertahanlah---'
Saat itu aku tak benar-benar mendengarkan apa yang ayah katakan padaku, mataku justru lagi-lagi menangkapnya yang tengah mengintip di celah pintu ruanganku.
Ada sorot terluka disana, walaupun tak terlalu jelas tapi aku melihat ada jejak air mata di pipinya. Ayah tidak tau jika Jaemin juga ada di rumah sakit yang sama, sebagai pasien sepertiku, dan bodohnya aku yang tak mengetahui tentang sakit apa yang di deritanya saat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/184637776-288-k387055.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Sad Story - Na Jaemin (Oneshoot)
Фанфик"Ayo kita ke pantai besok?" "..aku tau penolakan seperti apa yang akan ayah berikan padaku." "Jadi keluarga yang bahagia, kan Yah?" "Setidaknya aku pernah merasakan bahagia sekarang." ........ Tarik napas dalam-dalam Sampai kedua sisi dadamu terasa...