"Abang??" panggil seseorang dari luar kamar Senu. Lelaki pemilik kamar itu akhirnya harus terbangun dari baring tidurnya. Kakinya melangkah menuju pintu.
"Kenapa,Than?" tanya Senu ketika mendapati adiknya berada didepan pintu kamarnya. Lelaki itu menarik tangan mungil Athan untuk masuk ke dalam dan menempatkannya dipinggir kasur King size miliknya.
"Abang tadi kenal sama kakak cantik yang di Taman?" tanya bocah itu sambil menatap mata kakaknya penuh binar.
Sesaat, Senu yang mendapat pertanyaan itu mengerutkan kening, bingung. "Elios maksud kamu?" tanyanya memastikan. Adiknya hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kapan lagi, ya, aku bisa ketemu sama dia??" tanya Athan entah pada siapa. Wajahnya kini berekspresi seperti sedang mengandai-andai. Lalu tiba-tiba matanya beralih menatap Senu dengan penuh harap. "Abang temennya kan? Belalti abang tau, dong, dimana Kakak cantik tinggal?" tanyanya yang membuat rahang Senu seketika lepas.
'Ya kali, dek! Abang mu ini baru kenal sehari sama itu bocah. Mana gue tau lah rumahnya dimana!!' balas Senu menggunakan pikiran.
"Yaaahh.... Tlus gimana dong?" racau Athan yang langsung berwajah murung. Pandangannya kini turun menatap lantai dibawahnya, bibirnya pun sudah mengerucut lucu.
"Ya... gak, gimana-gimana, sih.." jawab Senu jadi bingung sendiri, ia menggaruk-garuk pipinya yang gatal. Matanya juga sudah berkeliling melihat interior kamarnya sendiri.
Athan mengerutkan kening, berpikir. "Gimana kalo besok abang tanya lumahnya?" saran bocah itu yang langsung mendapatkan pelototan kakaknya.
"Sebisanya gue aja ye.." jawab Senu seadanya.
[-_-]
Elios sedang memijit lembut keningnya. Ia sedang dilanda pusing saat ini karena pengkhianatan yang dibuat oleh orang kepercayaannya. Oleh karena itu, perusahannya yang sedikit lagi berjaya kini harus tertunda karena kebocoran dana.
'Gini, nih. Giliran udah di kasih kepercayaan malah disia-siain. Kalo udah ketahuankan ga enak juga. Heran gue. Bukannya dijaga, kok, malah dihancurin. Iya, sih, di guenya juga rugi. Tapi yang tanggung jawabkan dia. Ck..ck..ck.. ga habis pikir gue sama orang-orang kayak gitu..' monolog Elios dalam hati, tak habis pikir.
Belum selesai unek-unek Elios lontarkan dalam hati, ponselnya bordering menandakan panggilan masuk yang diselingi lagu 'Everything I Need' dari Skylar Grey. Tertera nama 'Renofa' disana. Gadis itu mengangkatnya dengan perasaan gusar.
"Hola, dek?" sapa Elez disebrang sana. Elios bergumam singkat untuk membalasnya, matanya menatap lurus-lurus kearah pintu masuk ruangannya yang terbuat dari kaca berwarna biru.
"Apa ada masalah dikantor?" tanya lelaki itu, nadanya terlihat khawatir.
"Hu-uh. Si jalang sialan itu mencuri uang saham dengan nilai 2 miliyar, kak. Dan itu digunakan untuk kesenangannya saja! Bayangkan saja.." jawab Elios sedikit menggebu-gebu, membuat Elez terkekeh geli di sambung telepon. "Ada apa kau menelponku?" tanya Elios to the point.
"Ah..Haha.. aku sampai lupa." Elez menepuk jidatnya refleks walau tak diketahui adiknya itu. "Nanti malam kita akan makan bersama dengan teman sekaligus tetangga kita dirumah. Apa kau bisa pulang?" ujarnya memberi tahu dan diakhiri dengan pertanyaan.
Elios menghembuskan nafas berat. Tangan kanannya terulur menyisir rambut yang menganggu pandangan kebelakang.
"Hm.. sebisa mungkin aku akan pulang. Terima kasih atas undangannya. Apa ada lagi yang ingin kau bicarakan?" tanya Elios berniat mengakhiri sambungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Heart
RomanceIni bukan hanya tentang kau dan aku. Ini tentang takdir yang membuat perubahan. Tentang takdir yang mempertemukan kita. Tentang bagaimana cara kita bertahan dalam segala tantangan. Bagaimana cara kita menghadapinya. Tentang semua hal apa saja yang T...