-Seis-

14 3 3
                                    

Waktu menunjukan pukul 11.30 malam. Suara dentuman musik DJ terdengar cukup keras disalah satu jalanan lebar yang sepi oleh kendaraan. Disana banyak anak muda maupun orang dewasa sedang berdansa ria mengikuti dentuman lagu. Mereka bersenang-senang bersama menghilangkan penat dan masalah yang mereka hadapi dikehidupannya. Disana hanya ada keseruan dan kebahagiaan yang menyeruak kehati mereka.

Tak lama terdengarlah suara bising yang datang dari deruan mobil saling bersahutan berjalan kearah kerumunan itu. Lima Aventador berbagai jenis kini sudah berjejer di tengah jalanan yang sepi. Semua orang semakin menggila ketika mendapati mobil-mobil tersebut. Banyak dari mereka menyebutkan nama atau geng dari kelima kendaraan beroda empat itu.

"DANGEROUS QUEEN!!! SEMANGAT!!!"

"!!! LETS GO!!!"

"ARLAND!!!! GANBATTE!!!"

"CARRAMEL!!!"

"STRONG FLASH!!"

Begitulah pekikan-pekikan yang akan terdengar kala mobil-mobil tersebut sudah berada tepat di belakang garis start. Ya! Mereka adalah pebalap liar yang sekarang akan memulai kegilaannya pada sang aspal lebar.

Ruby mengeluarkan smirknya yang mematikan. Tidak tanggung-tanggung, gadis itu ingin menaikan nama 'Dangerous Queen' tidak hanya dibenua tempat kelahirannya saja. Kini dia ikut arena balap itu diwilayah asingnya. Sendiri, karena sahabat gadis itu entah menghilang kemana, eh, atau mungkin dirinya yang menghilang?

Seorang wanita berpakaian serba mini berjalan kearah garis start sambil melepas slayer hitam yang sedari tadi melingkar di kepalanya sebagai bandana. Wanita tersebut berjalan dari ujung start sampai ujung satunya lalu kembali lagi dan menepi, yang ia lakukan hanya untuk mengisyaratkan peserta bersiap-siap pada posisinya masing-masing. Tangannya mulai mengangkat tinggi-tinggi slayer hitam miliknya. "ONE!!!....TWO!!!....THREE, GOOO!!!!"

Dan dalam satu detik setelah slayer terlemparkan, kelima mobil itu menancapkan gasnya dalam-dalam. Teriakan-teriakan heboh dilontarkan penonton dengan antusias.

Ruby terus mengeluarkan smirknya ketika ia yang berada di barisan kedua didepan. Wajahnya begitu santai melihat lawannya yang berada di depannya itu. Pemilik mobil berwarna hijau didepannya itu terkenal dengan kecepatannya diatas rata-rata dalam berarena seperti ini, itu yang terdengar dikuping Ruby saat tak sengaja mendengar percakapan orang asing yang tak sengaja berpapasan.

Dia adalah Arland Alvano. Lelaki yang mungkin berusia tidak jauh darinya yang begitu amat terkenal di arena balap liar. Namun siapa yang tahu, jika tiba-tiba Ruby berhasil mengalahkan lelaki itu dalam semalam? Mungkin iya, mungkin tidak, karena tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi dikedepannya. Dengan begitu, Ruby ingin membuktikannya malam ini.

Hal yang tak terduga oleh Ruby, dan mungkin juga sang pengendara Aventador hijau itu, sebuah Aventador putih mengkilat melaju cepat, bahkan sampai tak terlihat, mengambil alih posisi pertama.

Pemilik Aventador ungu itu menggeram kecil. Sudah saatnya ia tak bemain-main lagi. Kini ia akan mengeluarkan kemampuannya untuk menunjukan yang sebenarnya pada mereka, siapa itu Ruby, siapa itu 'Dangerous Queen.'

Udara malam semakin dingin. Bulan tengah bersinar terang begitu pula bintang-bintang yang bertabura di langit gelap itu, seakan mereka sedang ikut menikmati suasana meriah dan deruan mobil yang saling sahut menyahut menggerayangi jalanan.

Dengan sekali pedal, Ruby menyalip Aventador hijau dan segera menyusul jauh Aventador putih didepannya. Kini ketiga mobil berharga miliyaran itu bersaing sengit untuk mengambil alih posisi pertama. Ruby tidak tinggal diam saat Arland ingin menyalip mobilnya. Gadis itu terus saja menghalangi lelaki tersebut agar tidak memiliki kesempatan mendahuluinya.

Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang