Senu dan Elez sedang berbincang-bincang ringan di ruang santai sambil menonton televisi.
"Bang. Lo kok, bolehin Elios pergi malem-malem, sih? Dia pan cewek. Sendirian lagi. Tadi lo denger sendirikan suara mobilnya yang nyaring. Kalo dia ngebut-ngebutan di jalan gimana tuh?" tanya Senu yang ternyata sedari tadi mulutnya sudah gatal ingin bertanya.
Elez menoleh kearah lelaki itu, menatapnya sebentar lalu tersenyum. "Lo tau gak Shasha? Yang punya geng 'Dangerous Queen' dari Los Angeles itu lho," tanyanya kemudian.
Senu memasang raut wajah berpikir. " 'Dangerous Queen' yang terkenal se Eropa itu?" tanyanya memastikan.
Elez mengangguk mengiyakan. Kepalanya menunduk, beralih menatap kosong ubin dibawahnya.
"Apa urusannya?" tanya Senu yang masih binging. Ia menggaruk pelipisnya yang sedikit gatal.
"Shasha ketua anggota geng balap mobil itu... Adek gue, Sen." Setetes air mata kini turun kepipi Elez, tangannya menghapusnya segera dengan kasar. Ia tidak ingin dianggap lemah.
"WHATS?!!" pekik Senu terlalu syok dengan apa yang ia dengar. "J-jadi Shasha Dangerous Q-Queen itu adek elo b-bang?" tanya lelaki itu yang suaranya menjadi gagap.
Elez tersenyum lirih lalu mengangguk-anggukan kepalanya.
"Gila gila gila gila... salah satu anggota pebalap mobil yang terkenal se Eropa dengan gayanya yang pongah, kayak preman, pake baju minim yang ítem-item, dan sikapnya yang gak kenal KALAH itu Elios Cameron?!!" Celetukan Senu membuat Elez melotot kaget.
Apa dia bilang? Gaya pongah? Kayak PREMAN?
Adek gue dikatain kayak preman?!!
Deg!
Senu mendengar itu. Gerutuan yang keluar dari pikiran Elez. Akhirnya ia menoleh takut-takut kearah Elez yang sedang menatapnya penuh sinis. Senu menatap balik dengan tatapan horor.
"Lo ngatain adek gue kayak preman?" tanya Elez dengan nada dingin yang dibuat-buat. Ia bangun dari duduknya dan berdiri dihadapan Senu. Dengan gerakan tiba-tiba, kepala Senu sudah dijepit oleh lengan dan ketiak lelaki itu. "Ayok sekali lagi ngatain adek gue!" ujarnya kembali sambil mengusel-usel kepala Senu dengan kepalan tangan kirinya.
"Adah!! Ampun Bang!! Iya maap-maap!! Ya Allah!!" teriak Senu mencoba melepaskan dirinya. "Ya Allah, Bang! Ampoon! Ketek lo bau bang!!" lanjutnya yang membuat Elez tambah menjadi.
"Mangkanya, kalo ngomong tuh di filter dulu atuh mas'e. Jangan keceplosan, apalagi didepan abangnya!" sinis lelaki berkulit putih itu.
"Ah, aduh! Ya, bang! Sensen minta maap, ya ampun.. inih sakit loh.." mohon Senu yang akhirnya merengek-rengek seperti bocah.
[-_-]
Elios mengernyit dari tidurnya ketika mendengar suara seseorang.
"Woy kebo!!.. Bangun oyy!!" panggil orang itu lagi sambil mengguncang bahu Elios.
Elios yang terganggupun membuka matanya. Dengan setengah sadar ia merubah posisi badannya menjadi duduk.
"Bangun juga nih anak!" ujar seseorang itu lagi yang sedang berdiri dihadapan Elios.
Gadis itu mengernyit melihat wajah seseorang yang ada di hadapannya ini. "Siapa?" tanyanya yang masih mengumpulkan nyawa.
"Lo lupa sama gue, HAH?!!" tanya gadis yang ada dihadapan Elios ini dengan tidak santainya.
"Siapa, sih?!!" Elios dengan bodohnya ikut kesal sendiri karena tidak bisa mengingat wajah gadis sepantaran dengannya itu.
"GUE RUBY ASTAGAAAH!! PARTNER IN CRIME SEHIDUP, SEMATI LO AJA, LO LUPA?!!!" pekik gadis yang diketahui bernama Ruby itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Heart
RomanceIni bukan hanya tentang kau dan aku. Ini tentang takdir yang membuat perubahan. Tentang takdir yang mempertemukan kita. Tentang bagaimana cara kita bertahan dalam segala tantangan. Bagaimana cara kita menghadapinya. Tentang semua hal apa saja yang T...