Instagram: larasrhy_19
***
CEWEK dengan rambut sepunggung itu masih setia mendengarkan arahan-arahan yang diberikan Cakra padanya. Yah, malam ini akan ia habiskan waktunya untuk mabar dengan Cakra. Serasa sudah paham, Oliv mengeluarkan hape dengan casing bergambar permen.
"Gue kayaknya udah paham, sini minta game-nya. Nanti bisa mabar deh"
Billy yang tadinya ada diluar rumahnya kembali masuk untuk melihat teman-temannya yang ada didalam. Ia tak sengaja melihat Oliv dan Cakra sedang asyik bermain game.
"Gue ikutan mabar dong!"
"Boleh" sahut Oliv.
Tatapan Oliv menyapu ruangan rumah Cakra. Ia seperti kesepian disini, padahal ada banyak teman Cakra yang tengah asyik bermain kartu. Ia lupa dengan adanya Rizki. Kayaknya Rizki marah deh. Gue harus minta maaf sama dia.
"Bil, Rizki mana?" Tanya Oliv
"Diluar tuh. Katanya mau cari jangkrik buat dibawa pulang" ujar Billy dengan menunjuk arah luar dengan dagunya.
Langsung saja Oliv berdiri dan menghampiri Rizki. Ia melihat Rizki yang sedang nongkrong sambil memandangi motor matic-nya. Ia mendekati Rizki dan memeluknya dari belakang. "Rizkii"
Tak ada jawaban dari Rizki, padahal jelas-jelas Rizki mendengarnya. Apalagi ia ngomongnya disebelah telinga Rizki. Kesal yang dirasakan Oliv sekarang. Rizki mengacuhkannya. Ia tak suka diacuhkan.
"Ki...lo marah sama gue?"
"Gak"
"Tapi kayaknya lo marah"
"Emang"
"Tadi katanya nggak"
"Emang gak"
"Ihhh...Rizki"
Rizki masih tidak menoleh padanya. Kata-katanya sangat dingin. Apa ia berbuat salah?
Oliv memutar badan Rizki hingga berhadapan dengan badannya. Tangan Oliv memegang bahu Rizki. Mata Rizki tidak memandang mata Oliv membuat Oliv sangat kesal.
"Terserah deh"
Oliv melepaskan tangannya yang tadinya ia letakkan dibahu Rizki. Ia kemudian beranjak dari tongkrongannya. Ada sebuah tangan yang menghampiri tangan cewek itu.
"Disini dulu"
Oliv lalu memandang mata Rizki yang sendu. Sekali lagi, apa dirinya sudah menyakiti perasaan Rizki.
"Iya, gue disini"
"Gue mau yang manis"
"Permen kan? Gue ada nih tinggal satu"
"Bukan itu...."
Oliv makin dibuat bingung dengan Rizki. Maunya Rizki apa, kenapa dia gugup?
"Minta apa Ki?"
"Ehmm...bibir lo"
Seketika Oliv langsung mendelik sebal kearah Rizki. Niat awalnya untuk meminta maaf tidak jadi karena Rizki mengatakan demikian.
"Lo berani, gue bacok trus gue penggal"
"Eh gak kok gak. Tadi salah ngomong" ujar Rizki sambil bergidik ngeri. Sepertinya ia sudah tak berani menyentuh bibirnya lagi.
"Yuk mabar, kali ini ada Billy kok. Lo ikut ya. Udah jangan cemburu lagi. Gue cuma punya lo kok"
Apa ini lampu hijau darinya. Benar-benar sangat menenangkan jika Oliv bicara gitu. Ayem sudah hatinya. Sekarang Rizki yakin, kalau Oliv sayang padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy'S [Tersedia Versi E-Book]
Teen Fiction[Tersedia dalam versi E-book] Memang sangat menyakitkan kalau kita mencintai seseorang. Mencintai secara sepihak sedangkan dipihak lain tidak menganggapmu. Aku dan kamu bagaikan Different Love. Aku mencintaimu dalam arti orang yang berharga. Sedangk...