AuthorPov
Ditengahh perjalanan menuju ke Sekolah Andin tidak ada hentinya berceloteh yang tidak sama sekali digubris oleh Adnin dan hanya mendapatkan anggukan dari Sang ayahnya.
Hingga akhirnya Andin bertanya kepada Rian.dan seketika Wajah Rian sedikit berubah karena ia tau apa yang akan ditanyakan oleh Andin Anak bungsunya itu. Namun tak urung menjawa "Tanya apa? "Kata Rian sambil mengelus puncak kepala Andin.
"Bener nih yah? "Rian hanya mengangguk sebagai jawabannya dan tetap fokus pada jalanan yang didepannya. Berbeda dengan Adnin yang kini melirik sang Ayah melalu kaca yang tergantung dalam mobil untuk memastikan perubahan raut wajah sang Ayah. Adnin menahan tawanya yang siap meledak saat melihat perubahan raut wajah sang Ayah. Kemudian kembali memfokuskan pada layar benda pipihnya.
"Sebenernya Ayah sama Bunda gimana ceritanya bisa buat aku sama Adnin sih yah? "Dan seketika raut wajah Rian berubah yang awalnya tegag kini menjadi pias atas pertanyaan konyol yang diontarkan oleh Andin.
Tuhkan bener setiap Andin berceloteh pasti ada saja pertanyaan konyol yang aka dia lontarkan kepada siapapun itu tanpa memandang jenis,sifat,orang atau sebangsanya. Ok balik lagi ke awal.
Adnin melirik kembali kaca yang menggantung dan ternyata Rian juga sedang menatapnya dengan tatapan tolong banguin Ayah buat jawab pertanyaan konyol adik kamu.
Adnin hanya mendengus namun tak urung untuk membantu sang Ayah. "Paan sih An nanya kaya gituan. Lu belum saatnya tau begituan.Mending lu belajar yang bener nilai ulangan kimia lu kemaren anjlok"Kata Adnin sengit begitu menohok kedalam hati Andin.
Bukannya Andin tidak pintar hanya saja ia tidak sepintar Adnin yang jago ini itu.Dan ia sangat amat tidak jago dalam hal seperti itu. Ia pintar hanya dalam pembelajaran Bahasa saja,maka dari itu ia sangat menyukai pelajaran Bahasa.
Andin mendengus kecewa lalu memalingkan wajahnya kearah jendela mobil yang berada disampingnya sambil menopang dagunya.
Beberapa menit kemudian mobil berhente tepat didepan gerbang sekolah mereka dengan bertulisan SMA Angkasa.Adnin langsung bersalim kepada Rian lalu keluar duluan menuju Ruang Osis.Andin pun melakukan hal yang sama namun ia kembali berkata"Andin tunggu jawaban dari Ayah malam nanti"setelahnya ia menyusul Adnin yang sudah ada di Ruang Osis.
Sesampainya mereka disana langsung menyimpan tas dan kembali kelapangan,dimana disana sudah ada anggota Osis lainnya yang sudah berkumpul akan melakukan aktivitas rutin pagi mereka yaitu berpatroli takutnya ada yang terlambat seperti saat ini.
Candra Kusuma atau biasa dipanggil Andra, ia terpaksa terlambat dikarena ban motor kesayangan mendadak bocor. Dihari pertama masuk Sekolah aja udah apes gimana nanti gue.Batin Andra.
AndraPov
Sesampainya gue digerbang Sekolah baru gue langsung disambut sama cewek bermata hazel biru dan satu kata buat dia itu Cantik.
Kemudian gue digiring entah kemana. Dan setelah sampai ternyata gue dibawa keparkiran sepeda motor yang sama kaya motor kesayangan gue. Gila ni cewek tau aja kalo gue gak tau tempat parkir motor. Jangan-jangan ini cara penyambutan murid baru di sekolah ini lagi. Widihhhh kalo iye langsung betah dan gue. Batin gue.
Setelah gue melepas helm fullface milik gue dan hendak berterima kasih namun gue urungkan karena ia bersuara"Lo telat 5 menit"dengan tegas.
"Iya emang kenapa?"tanya gue."Baris dilapangan.Disana udah ada Ketos sama orang-orang yang telat kaya lo".Jawab dia dengan dingin.
Ya ampun ni cewek dingin amet ya. Batin gue.
"mau ngapain kelapangan? ". Tanya gue.
"Lari 10 kali keliling lapangan".
"Ngapain gue harus lari? ".
"Ya karena lu kesiangan dodol". jawab dia dengan sinis.
Wettttt jadi ni cewek bukan mau sambut gue. Parah banget sih gue udah geer duluan. Batin gue lagi.
"Maksud lo, gue dapet hukuman gitu? ".
"Menurut lo? ". Jawab dia dengan acuhnya.
"Ogah banget gue. Emang lo gak tau siapa gue hah?dan lu harus tau penyebab gue kesiangan itu apa ".
"Gak tau dan gak mau tau".
"Pertama gue ini anak dari pemilik yayasan. Kedua, bukan dapet mau gue buat kesiangan karena tadi jalanan macet pake banget. Lo pasti taukan Jakarta itu kaya gimana". Ucap gue tanpa mempedulikan ucapan dia sebelumnya.
"Kan tadi gue udah bilang gak tau dan gak mau tau". Jawab dia dengan sadis.
"Ya udah kalo gak mau tau. Gue juga gak mau ke lapangan buat dapet hukuman yang unfaedah". Jawab gue dengan acuh sambil jalan melewati dia.
•••
HeheMaafLamaUpnya😂
JanganLupaVoteYa✅
KAMU SEDANG MEMBACA
MyFriendship MyKembaran
Teen FictionTerlahir dari keluarga yang sakinah mawadah warohmah memang menyenangkan,ditambah sumber ekonomi yang sangat amat berkecukupan serta memiliki kakak kembaran yang bikin gua betah berada dirumah yg lain dari remaja lainnya yang selalu keluyuran karena...