Jinu X Bomi - 2

442 18 4
                                    

Jinu

Jinu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

X

Bomi

Bomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#

Selesai makan malam, Jinu dan Bomi kembali ke kamar. Mereka punya rencana untuk menonton film bersama karena Jinu sudah menemukan channel TV yang khusus menayangkan film-film Korea.

Ketika Jinu menyalakan TV, ternyata film Korea yang sedang ditayangkan adalah "Scarlet Innocence" yang sudah pernah ditonton oleh Jinu. Ia tahu kalau dalam film itu terdapat beberapa adegan panas, sehingga ia buru-buru menggantinya ke channel lain.

"Ahhh, kenapa diganti?" Rengek Bomi sambil duduk di tempat tidur, berdampingan dengan Jinu.

Ya, mereka sama-sama menonton dari tempat tidur berukuran double bed, duduk bersebelahan dan menyandarkan tubuh mereka di sandaran tempat tidur.

"Itu... film dewasa. Uhuk, huk," jawab Jinu yang tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering dan gatal.

"Apa masalahnya? Kita kan memang sudah dewasa. Lagipula, aku nggak mau nonton film bahasa Inggris. Terjemahannya dalam bahasa Thailand, bagaimana aku bisa paham!" Protes Bomi.

Jinu pun menyerah dan akhirnya kembali mengganti ke channel sebelumnya untuk menonton film yang dibintangi oleh Jung Woosung dan Esom itu.

Bomi antusias menyaksikan film itu. Ia pun berulang kali memuji-muji ketampanan Jung Woosung dan tatapannya yang seksi.

Hingga akhirnya, adegan film itu sampai pada saat Jung Woosung mengajak Esom menaikin bianglala di taman bermain yang sepi pada malam hari. Jinu tahu adegan apa yang selanjutnya akan terjadi. Ia mulai menegakkan duduknya dan berusaha menenangkan pikirannya.

Sementara Bomi masih terus menatap layar televisi dengan penuh perhatian.

Lalu, tibalah saat kedua tokoh dalam film itu mulai memanas. Mereka berciuman dan tokoh laki-laki mulai meraba-raba bagian tubuh tokoh perempuan untuk merangsangnya.

Hal itu rupanya turut membuat Bomi gelisah. Diam-diam, ia mulai menutup setengah tubuhnya dengan selimut. Dalam selimut itu, tangannya mulai meraba-raba paha hingga ke area dekat kewanitaannya.

Namun, semakin bertambah panasnya adegan itu, Bomi semakin kesulitan menahan kegelisahannya. Ia pun mulai menarik tangan kiri Jinu untuk masuk ke dalam selimut.

Jinu yang kebingungan hanya diam saat Bomi menarik tangannya ke dalam selimut.

Ternyata, gadis itu mulai menggunakan tangan Jinu untuk meraba bagian paha Bomi. Belum puas dengan hal itu, Bomi mulai menjepit tangan Jinu dengan kedua pahanya, menggesek-gesekkannya ke atas ke bawah, hingga tangan Jinu menyentuh bibir kewanitaan Bomi yang masih terhalang oleh celana pendeknya.

Jinu berusaha tetap tenang. Ia berusaha memahami bahwa Bomi bertindak seperti itu karena memang adegan dalam film begitu panas. Ia pun bersusah payah menenangkan hasratnya saat pertama kali menonton film itu.

Jinu yang diam tanpa reaksi itu pun membuat Bomi seperti diberi izin untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Bomi menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Kemudian, ia merebahkan dirinya di atas paha Jinu.

Jinu berusaha acuh, ia tidak ingin bereaksi apa-apa sehingga ia hanya diam seperti robot yang dapat digerakkan sesuka Bomi. Sementara mata Jinu tetap fokus menyaksikan televisi.

"Anghhh anhhhh... Professor...." terdengar suara tokoh wanita dalam film itu melenguh penuh kenikmatan.

Bomi pun semakin memanas, ingin merasakan kenikmatan yang sama. Ia mulai menggamit tangan Jinu lagi. Kali ini, ia tidak ragu-ragu untuk membawa masuk tangan Jinu ke dalam celananya.

Jinu mulai menggigit bibirnya. Ternyata Bomi tidak memakai celana dalam, sehingga kini tangan Jinu benar-benar telah menyentuh kewanitaan Bomi yang terasa halus dan basah, tanpa bulu.

Bomi mulai mengarahkan jemari tangan Jinu menyentuh bibir kewanitaannya secara langsung. Menuntunnya untuk memijat bagian itu, hingga ia seperti tersengat rasa nikmat yang membuatnya semakin panas.

Jinu hanya bergerak seperti robot yang diarahkan. Jari-jarinya pasrah, termasuk saat Bomi mulai mengarahkan satu jarinya untuk bermain dengan klitorisnya. Pinggul dan kedua paha Bomi pun mulai bekerja agar kewanitannya dapat berdenyut menikmati sentuhan jemari Jinu.

"Haaa... ah ahhh anggh... Oppa...."

Bomi mulai mempercepat gerakannya. Dan untuk menambah kepuasannya, ia meraih tangan Jinu yang lainnya untuk menyentuh payudaranya.

"Awhhh, Jinu Oppaaa...."

Lenguhan Bomi mulai terdengar seperti orang menangis. Gadis itu terus memasukkan, mengeluarkan, dan menghimpit jari-jari Jinu yang terjebak dalam kewanitaannya.

"Oppa... aku hampir...."

Jinu yang diam-diam mulai memperhatikan Bomi tahu bahwa gadis itu akan segera mencapai pelepasannya. Hingga ia memutuskan untuk sedikit membantunya. Memasukkan satu jari lagi untuk memenuhi liang kewanitaannya dan mulai memompanya dengan dorongan tenaganya. Sementara tangan yang lainnya mulai meremas sebelah payudara Bomi lebih kuat.

"Ohhh.... ohhh... ahhhhhng."

Liang kewanitaan Bomi pun kini dibanjiri oleh pelepasannya. Bomi tersenyum penuh dengan kepuasan. Sebelum bangkit dari posisinya, ia pun berinisiatif untuk membersihkan satu per satu jemari Jinu dengan lidahnya. Tentunya dengan penuh kelembutan, hingga lenguhan kecil tak sengaja lepas dari bibir Jinu.


#



Should I continue Jinu X Bomi story? 💙💙💙💙

Winner Doing Naughty ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang