Keempat

40 11 17
                                    

Melihat sebuah kisah seorang abdi negara yg menikahi gadis sederhana tak membuat sosok pria itu malu malahan bangga dan pengantinnya itu dikelilingi beberapa orang yg memegang pedang pora

Itulah yg dilakukan mesya sekarang menonton video pernikahan tentara dengan prosesi pedang pora membuat hatinya terbesit ingin seperti gadis sederhana itu

Ghaza yg kebetulan lewat depan pintu adeknya berniat sifat kejahilannya muncul

Sreekk klatak

Mesya yg mendengar suara aneh itu terlihat santai ghaza yg merasa kejahiliannya tidak berhasil mencoba mencari akal lain

"Umiiiiii........"teriak mesya

Ghaza cekikikan melihat mesya ketakutan karena lampu saluranya sengaja di cabut membuat mesya kelimpungan

"Aa..mpun mi aduh sakit"rintih ghaza yg tiba-tiba telinganya ada yg dijewer

"Kamu apain adek kamu kak"ghaza terkekeh dan menceritakan kejahilianya membuat zahra geleng-geleng kepala

"Jangan diulangi lagi mesya itu takut sama gelap sekarang sambung lagi kabelnya "umi zahra meninggalkan putranya itu

"Abangg....sini!!"teriak mesya

Ghaza mendekati adeknya yg duduk di ranjang gambar beruang itu dan memakai baju tidur bermotif beruang menambah kesan kayak anak kecil

"Tanggung jawab..."sergah mesya

"Emangnya aku ngapain kamu"alibi ghaza

"Gk usah pura-pura deh,itu muka keliatan banget boongnya"

"Iya iya maaf,apa hukumannya"

"Tidur bareng bang,terus nyanyiin sholawatan ya"ghaza tersenyum mendengar permintaan adeknya sebab sikap manjanya yg membuat ghaza semakin gemas

Akhirnya mesya terlelap dalam dekapan abangnya yg terasa nyaman dan lantunan sholawatan yg merdu itu ghaza yg melihat adeknya terlelap ikut menutup matanya sebelumnya ghaza mengecup pucuk kepala adeknya dengan kasih sayang

"Good night dek"bisik ghaza sambil mencium pucuk kepala mesya

<<>>

Pagi harinya mesya terbangun dari tidurnya dan mengguncang tubuh abangnya yg masih terlelap karna tk kunjung bangun mesya memasuki kamar mandi untuk mengambil wudhu buat sholat tahajud

Selesai sholat mesya mendengus melihat ghaza masih terlelap

"Bangun,bang ghajah"

"Aku mau curhat

"Apa sih dek"

"Bangun makanya"

"Ck iya iya"

"Curhat apa"

"Aku..."

"Cepetan ngantuk nih"

"Aku mau lanjut tidur lagi"
Ghaza dibuat melongo kelakuan adiknya itu sedangkan mesya cekikikan sambil memejamkan mata

"Untuk adek,sabar ghaza orang sabar pantatnya lebar eh maksutnya disayang tuhan"desis ghaza

.
.
.
.
.
Plis vote and coment ya
💃🙏🙏🙏💃

Lentera untuk AbrizamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang