Happy reader's💕...
"Ehk-ehk mba gun tunggu!! Gue ikut, gue juga mau kali."
Langkah gugun berhenti di anak tangga paling bawah, karena sebelum Gugun menaikki tangga suara Reina sudah mengejar langkahnya diluan.
Ya, cowok tampan yang jadi rebutan dua curut nya Anharra itu, memilih duduk di caffe lantai dua yang pandanganya menyediakan alam bebas tanpa menggunakan atap dan hanya di hiasi lampu-lampu cantik berwarna kuning. Kebanyakan pelanggan anak muda khusunya, lebih senang ke atas menikmati pemandangan Kota Bandung dibanding dibawah.
"Mba Gun cantik, biar gue aja yah yang layani dia, mba gun kan udah tua jadi, istirahat aja dulu," ucap Reina santai, nyesek dihati Gugun.
"Aduuhh, Reina cantik!! Eke aja ya, nanti wajah cantik kamu jadi hilang tuh karena kecapean," sahut Gugun lagi masih dengan nada setengah jantan nya, kembali membujuk Reina agar tak ikut campur masalah cogan didunia.
"Uhh... Kalo ini gak Jadi masalah kok, gue udah pake bedak yang tebalnya lima meter, tenang aja jadi, gak bakalan luntur dong kecantikan gue," ucap Reinna lagi.
Dari kejauhan, Anharra merasa risih melihat keduanya bertengkar hanya karena cogan penunggu bumi yang terdampar di caffe nya sehingga membuat kedua curut nya: Reina dan Gugun menggoyangkan bumi hingga retak. ia mendekat dan melerai keduanya, si pembuat onar.
"Woyy-woyy-woyy," teriak Anharra sambil membawa tongkat kayu yang mirip dengan tongkat Pak Satpam yang menjaga di depan caffe itu. "Ihh apaan sih kalian kelai terus, gue bacok nih, gue bacok, mau gak!!" sambungnya lagi sambil mengangkat-angkat tongkatnya untuk menakuti dua curut alay dan lebay nya itu.
"Ehk-ehk mau ngapain, lo. Gue mati, lo urusin kuburan nya, loh!!" ucap Reina sama dengan yang diucapkan Anharra waktu dia mengagetinya.
"Tenang sudah gue siapkan," ucap Anharra nyantai. "Ehk, KALIAN BERDUA SANA BUBAR," sambungnya, menaikkan satu oktaf dari cara bicara sebelumnya.
"Buset dah, Gila... Lo, ini kalo sudah marah ngalahin emak gue, pake bacok segala lagi. Anyinggg kerennn, terhuraa gua, hiks!!"
Karna takut tersemprot omelan maut dari Anharra, Gugun akhirnya melarikan diri dengan mengendap-endap, agar tak diketahui oleh Anharra dan Reina. Gugun pergi dengan menjinjit dan memaju mundurkan kepalanya seperti itik ular saat berjalan. Gugun tak tahu kalau Anharra telah memergoki tingkahnya, lalu Anharra dengan spontan melemparkan kayu yang dia pegang menuju ke arah bokong manusia itu.
"Hahahahaha, rasain lu, Mba Gugun," tawa Reina menggelegar dicaffe Anharra, ketika melihat ekspresi wajah Gugun berubah menjadi masem dikasih cuka lalu, dijilat dan dicelupi.
Spontan juga Anharra melihat kearah Reina lalu mengatakan, " Lo mau juga!"
"Eumm enggak kok, gue udah sering sama emak gue jadi, jangan yah, cantik," goda Reina dan hanya dibalas sinis oleh Anharra.
Di kejauhan sana mereka melihat sosok tubuh besar itu sedang mengelus-elus bokongnya dengan memasang muka paling tersedihnya.
"Aduhhh mati eke, bokong eke jadi tambah besar kan, gara-gara elu Anharra, bengkak-merah lagi," ucap Gugun sedih, menatap dengan manyun kearah Anharra dan bergegas pergi membalikkan badan karena saat itu harra ada jauh di belakangnya hingga dia harus mengahadap kebelakang untuk melihat keadaan bokongnya dan menatap penuh kesal Anharra.
"Aaaaaa, bodo amattttt," ucap Anharra bernada likuk dan memasang muka jelek mengolok Gugun.
Hempas rambut, bibir manyun, berjalan dengan menghentakkan kaki. Itulah yang dilakukan Gugun saat ini.
Reina melihat Gugun, terkekeh kecil tak tahan akan tingkah laku manusia itu, tapi tawa tak bisa dilepaskan, padahal Reina sudah tak tahan. Jika, ia mengikuti hasratnya maka, tongkat kayu yang dipegang Anharra akan memakan korban kedua.
"Udah malam, lo jangan ketawa mulu, liat tuh gigi lo kering," spontan Reina mengecap liurnya dan merasa baik baik saja, tidak bengkok dan tidak juga kering giginya. " lo mau pulang atau ikut gue tidur di depan pintu," ucap Anharra spontan mengarah ke Reina yang dari tadi berdiri dibelakangnya.
"Anjirrrr," ucap Reina panjang, memkan waktu satu jam. "Nih anak matanya banyak apa, bisa gitu tau gue lagi nyengir dibelakang," ucap Reinna dalam hati. "Gue pulang aja, emak gue kangen gue, kalo gue disini terus bisa hancur tuh kasur emak gue guling guking." ucap Reina panjang mirip rel kereta api.
Anharra bergegas pergi kebelakang untuk membungkuskan satu paket Pizza yang ada di caffenya untuk memberikan Pizza itu, pada Reina. Reina membuntuti Anharra dari belakang saat kedapur caffe.
"Nih buat lo," ucap Anharra sambil menyodorkan tas kain merah dengan tulisan Qeyna Bramastha itu pada Reina.
"Yeaay... Dapat oleh-oleh gratis, dari my beby beby honey," ucap Reina girang.
"Pa-an oleh-oleh, BAYAR!!"
"Hehe, gak ada uang," ucap Reina nyengir sambil menggaruk-garuk tenguknya yang tak gatal itu.
"Dasar, sinting!" sahut Anharra sambil memukul jidat Reina. Dan dibalas kekehan kecil dari Reina. "Pulang sono dah malam," sambungnya lagi.
"Makasih bu pizza nya besok-besok gue datang lagi, buat pizza ini."
"Gak ada, makanan gratis besok besok!" jawab Anharra datar dan dibalas dengan muka cemberut oleh Reina.
Dunia kini terbalik lagi. Saat Reina membawakan martabak, Anharra bertingkah seperti anak kecil yang sedang mendapat hadiah pasir goreng dari ibunya, dan sifat Reina bodo amat. Sekarang, saat Anharra memberi Reina satu paket pizza, sifat awal Anharra berpindah ke Reina, dan sifat Reina berpindah ke Anharra. Dasar sahabat.
***
Ya!! Melihat tingkah laku mereka Anharra sebenarnya ilvil dan merasa aneh. Bagaimana tidak aneh. Gugun, yang sering dia panggil Mba Gugun adalah seorang manusia yang berjenis kelamin jantan dan memiliki tubuh yang tinggi besar. Tapi, kelamin tak sesuai dengan keseharian dan tingkah laku orang itu. Untuk menyukai seseorang pria yang berjenis kelamin sama sepertinya adalah suatu hal yang aneh atau bahkan sangat aneh.
Reina Alta Fayza, seseorang yang cantik bertubuh tinggi dengan wajah anggun nya memilih untuk memakai baju atau bergaya layaknya seorang pria. Tapi, yang masih sangat di untungkan dari dirinya adalah 'tau diri akan mencintai seseorang pria, bukan sesama wanita'.
Ada apa dengan mereka??
Ada apa dengan dunia??
Apakah dunia terbalik sekarang, karena melihat kelakuan manusia jadi-jadian seperti mereka!!
.---◽️---.
Jangan ditanya kenapa saya tiba-tiba menghilangkan cowok yang dikatakan ganteng sehingga, dijadikan rebutan oleh dua curut Anharra di pertengahan cerita.
Mau tau kenapa?
Yuk, Ikuti kelanjutan ceritanya terus!!
Don't forget to VOMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensiku
Teen Fiction[UPDATE SESUAI MOOD] Aliff... 'Sejudes itu? Gue akan menyamakan langkah lo, ra. Dan, hati batu lo akan mencair perlahan' Alvaro... 'Gue gak akan pergi sebelum lo mati' Aneh!! Sekilas terlihat aneh. Niat hati ingin membantu, tapi sebelum itu ia ingin...