18√

24 11 0
                                    

Aku duduk dibalik tirai putih bening, menatap bulan dan ribuan bintang. Dengan awan gelap yang sesekali menutupi rembulan dan kembali menghilang, berjalan mengikuti dorongan arah angin.

Meratapi langit, sembari sesekali mengitung bintang bintang kecil yang entah seberapa banyak benda itu ada.
Ada rasa sesal, dihati kecilku. Meninggalkan orang tersayang tanpa beban saat itu. Hati berat melepas segala kenangan berbuah indah, kini hilang seketika, saat ku ucapkan satu kata 'Putus'.

Bulan yang kini menjadi saksi sedihku. Apakah aku salah mengambil keputusan? Setega ini kah diriku? Melepas kasih yang tumbuh dilubuk hati terdalam.

Setetes air keluar dari pucuk mataku, entah tanda apakah itu. Ak tak tau apa yang sedang dirasakan gadis itu. Gadia polos yang baru pertama mengenal cinta. Dan kusakiti seketika.

Mungkin dia sedang merenung atau bahkan sedih seperti ku. Atau kah malah sebaliknya, dan melakukan aktivitas seperti biasa, tanpa ada beban sekalipun.

Kata terakhir ku ucapkan padanya.

"Entah mengapa, seketika aku tak suka lagi padamu."

Reaksinya saat itu, sungguh tak bisa terbaca. Antara sedih dan kaget, tak bisa ia luapkan begitu saja.

Namun, tak bisa kubiarkan ia sakit begitu saja.

Aku berjanji, akan datang kembali suatu saat nanti. Padanya kekasih.

Gema Aditya

DimensikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang