13 | Bimbang - 1

12.6K 2.3K 115
                                    

13
Bimbang
🌤️🌤️🌤️

"Aku nggak nyangka loh, kalau Tante Tika udah pake hijab sekarang."

Mentari memutar bola mata. Jengah dengan topik pembicaraan yang diangkat Bias. Sejak tadi, sedari dalam perjalanan ke sini bahkan sampai Eta sudah mendapat lima barang dalam kantong belanjaan yang kini adiknya bawa, Bias masih belum mau berhenti mengoceh. Dan seseorang yang dibicarakannya masih sama. Cantika Kusuma.

Menerima kartu debit dari pramuniaga salah satu butik langganannya, Eta menyerahkan kantong baru yang—tumben tanpa keluhan—langsung Bias terima. Ini tanggal muda. Dan Eta baru mendapat gaji bulanan dari Rafdi. Jadi dia bisa puas-puas belanja sekarang. Peduli setan dengan ocehan Bias yang sama sekali tidak berfaedah itu.

"Dia jadi cantik banget ya. Ayu gitu pembawaannya. Dia bahkan bisa akrab banget sama si Meda. Udah kayak ibu sama anak sendiri gitu. Ajib banget nggak sih, Kak? Istri Bang Ta aja yang pernah jadi pengasuhnya dia masih belum bisa akur kalo ketemu. Atau mereka udah kenal lama ya? Eh, tapi ngomong-ngomong, Tante Tika ngapain di rumah Bang Sa?"

Masih tak ingin peduli, Mentari melimbai anggun keluar dari butik setelah segala urusannya di rasa selesai di sana. Dia menarik pintu kaca dengan gerakan gemulai dan dagu yang terangkat angkuh. Poni pagar tipisnya terbelah di tengah lantaran sempat ia tiup tadi. Seperti kacung, Bias mengikuti dengan setia.

Tak mendapat jawaban, Bias pun melanjutkan, "Kalau nggak salah, dulu Kak Eta sama Tante Tika itu satu sekolah waktu SMP kan? Aku lupa-lupa inget sih, masih ingusan waktu itu. Tapi kata Mama, kalian sempet deket ya? Kalo emang bener, kenapa tiap ketemu kok Kak Eta cuek sih? Padahal Tante Tika selalu nyapa duluan. Dulu juga gitu pas nggak sengaja ketemu sama keluarga Grand Pa di Lembang. Kalian ada masalah apa gimana sih?"

Mentari mendengus kasar. Memang benar dia dan Cantika dulu satu sekolah SMP. Cantika, saudara seayah Prama Kusuma—anak bawaan istri kedua Richard Zachwilli. Yang secara teknis merupakan kakek kandung Mentari yang sampai saat ini bahkan menolak kehadirannya yang dianggap sebagai aib keluarga.

Ayolah, ini Raichard! Bule. Berdarah asli kaukasia. Yang seharusnya tidak mengenal kata anak haram dan segala tetek bengek sialan perihal keturunan di luar pernikahan. Sebab dia sendiri pun memiliki aib itu di masa lalu. Hanya saja, jatuh cinta pada gadis lokal keturunan ningrat Jogja membuatnya gila akan predikat terhormat. Anne Lestari, sekretarisnya di masa lalu yang telah berhasil membuat bule itu jatuh cinta sampai meninggalkan keluarganya. Membuat Rafdi tumbuh menjadi berandalan dan suka bermain perempuan. Lalu kemudian dia menyalahkan Rafdi saat semua tak lagi terkendali. Kakek tua itu bahkan lebih menyayangi Cantika yang merupakan anak dari mantan suami Anne dari istri keduanya daripada Rafdi. Lucu sekali.

Melirik Guess yang melingkar di pergelangan tangan kiri, Eta berujar, "Udah waktunya lunch. Lo mau makan apa?" tanpa menoleh pada Bias yang melangkah di sampingnya. "Jangan junk food tapi, ya! Lo udah keseringan makan makanan sampah gitu. Gue aduin Mama kalo lo maksa!"

Yang ditanya berdecak kesal. Pancingannya gagal. Daripada makan, Bias lebih nafsu menggali perasaan kakak perempuannya yang manja ini. Dia yakin sempat melihat tatapan sendu Eta tadi sewaktu di depan gerbang rumah, saat Angkasa menyuruh Meda dan Tika naik ke mobilnya tanpa sekali pun menyapa Eta yang jelas-jelas ada bersama mereka.

Bias jadi makin curiga dengan hubungan dua manusia setengah waras itu. Karena jelas beberapa Minggu yang lalu Angkasa terang-terangan mengatakan sedang ingin mencari perhatian kakaknya. Dan kalau tidak salah, Eta dan Angkasa sempat kencan walau tak sampai tiga jam. Yang kalau boleh Bias tebak, kencannya pasti gagal total. Tapi sekarang, keduanya malah bersikap seolah tak saling kenal.

Cinta Sehangat MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang