Taeyong

2.5K 355 22
                                    

Pagi-pagi begini aku sudah di telpon dan harus segera berangkat bertugas, ada khasus pembunuhan yang harus aku tangani, padahal ini hari minggu, seharusnya aku bisa sedikit beristirahat. Dan yap aku seorang polisi. Saat aku baca e-mail yang dikirimkan Doyoung, partnerku, ternyata aku harus menangani khasus sahabatku sendiri.

Aku tiba di kediaman Yuta, beberapa menit setelah Doyoung tiba, katanya. Tak membuang waktu, aku bersama team langsung menggeledah rumah Yuta dan mencari barang bukti pembunuhan.

"Kumpulkan semua orang yang ada di rumah ini dari kemaren sore."

Yuta menangguk. Mungkin saking terpukulnya, ia tak sanggup untuk sekedar membalas selain dengan anggukan. Bagaimana tidak, istri manisnya yang juga kenalanku meninggal terbunuh entah oleh siapa.

Semua telah berkumpul di ruang tamu. Kepolisian juga bertambah banyak guna mencari bukti fisik yang menunjukan siapa si pembunuh Winwin.

"Sekitar pukul berapa dia meninggal?"

"Menurut pengamatanku sekitar pukul tujuh dan sekarang pukul sepuluh. Tiga jam yang lalu." Doyoung mulai membuka berkas dan segala yang ia pegang.

"Apa yang kalian lakukan sedari tadi pagi, i mean saat winwin di ketahui mati? Dimulai dari kau Yuta."

Yuta menatapku sendu, "Aku sedang tidur, sungguh. Saat aku bangun aku menemukannya tergeletak di depan kamar dengan pisau di perutnya."

Aku menangguk, "Lanjut. Kau?"

"Aku supir di rumah ini. Pagi tadi aku sedang memanaskan mobil dan membersihkan garasi."

"Lanjutkan."

"Dan aku maid di rumah ini. Tadi pagi aku sedang menerima surat pos dari orang tuaku."

"Baiklah, dan kau?" Uncapku menunjuk wanita manis yang berdiri di ujung.

"Aku kok-i di rum-rumah ini. Ak-u se-sedang memasak sa-aat itu." Jawabnya gagap sambil menangis.

Aku memperhatikan setiap orang yang kutanyai tadi. Aku pun menyuruh Doyoung membuka HP-ku dan saat itu juga aku tau siapa pembunuhnya.

"Bagaimana Doyoung?"

"Aku mengerti." Jawab Doyoung dengan senyum miringnya. Ternyata pemikiran kami sama.

"Kau bukan pembohong yang baik, silahkan ikuti saya untuk di periksa lebih lanjut." Ucap Doyoung sembari memberikan kode agar polisi lain membawa sang tersangka ke kantor kami.

Kau taukan siapa pembunuhnya? Dasar bodoh, haha.

Bloody Dorm - NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang