Kun

1.9K 286 18
                                    

Kalian pasti tau aku, member China Line dengan image kalem dan penuh kelembutan, kemungkinan. Chenle sering memanggilku Kun-ma, yang di ikuti oleh member lain, karena mereka berpikir aku benar-benar seperti itu.

Tahun ini setelah WayV resmi debut, tentunya dengan tidak menggunakan lagu unit lain, kami mengadakan konser NCT 2019, dan sebelum itu kami diberikan waktu satu bulan untuk beristirahat. Sebagai leader posisiku sama sejajar dengan Taeyong hyung. Sama-sama sibuk, sama-sama di dengarkan.

Namun itu hanya berlaku pada member WayV. Mana mau member dari unit lain mendengarkan ku, kecuali China line. Mereka menanggap ku remeh. Mulai dari Doyoung yang bangga dengan suaranya, Johnny yang kalian 'anggap' sangat ramah, dan yang menyebalkan si Jaehyun yang besar kepala karena visualnya. Haha, bangsat memang mereka itu.

Untuk kepentingan program, dorm kami di acak oleh para manager. Kami diberikan nomor undian dan dengan itulah dimana rumah kami akan di tentukan.

Sialnya aku akan berada satu atap dengan manusia-manusia yang sangat menyebalkan. Yuta, Jaehyun, Johnny, Doyoung, dan Jungwoo. Kami menempati dorm NCT Dream.  Aku tak begitu akrab dengan mereka, ya bahkan tidak akrab sama sekali saat tidak ada kamera di antara kami.

Jadi setelah acara syuting di berhentikan dan mereka menyimpan kamera, aku memutuskan menggunakan kamar bawah yang hanya cukup untuk satu orang. Awalnya aku harus berbagi kasur dengan Doyoung dan Jungwoo, namun aku memilih keluar.

Setelah membersihkan diri dan hendak tidur, aku yang berada di kamar bawah dapat mendengar penghuni kamar atas sedang berpesta dan berteriak sesuka hati mereka. Tengah malam begini. Tak bermoral? Kalian baru tau kan, itulah idola kalian yang sangat di agung-agungkan.

Semakin larut, semakin menjadi suara gaduh yang mereka buat. Aku tak masalah jika mereka tak mengajaku tapi cukup jangan mengganggu waktu istirahat. Aku bangkit dan berjalan malas menuju lantai dua, sepertinya mereka berpesta di kamar si bule Amerika. Aku mengetuk pintu itu.

"Hey kaparat, berhentilah membuat gaduh."

Suara mereka berhenti, sepertinya ini berhasil. Abaikan kata kasar yang aku gunakan, karena kami saling menggunakan kata seperti itu, kecuali pada dreamers, tidak termasuk Mark dan Haechan.

Aku turun dan kembali memasuki kamar. Lagi-lagi mereka membuat gaduh yang lebih dari sebelumnya. Aku kembali keatas dan melakukan hal yang sama.

"HEY BOCAH! JANGAN BERISIK."

Suara gaduh sebelumnya memang sudah hilang namun di gantikan dengan suara isak tangis dan teriakan. Apa yang terjadi?

Saat aku membuka kamar mereka keadaan di dalamnya sudah tidak dapat di sebut sebagai kamar Renjun. Sangat berantakan, dan parahnya tak ada satupun kehidupan di sana.

Aku menghela napas, "Ah aku lupa membuangnya. Ayo kita bereskan."

Aku mengambil pisau daging di dapur dan kembali ke kamar yang di gunakan Johnny. Aku membersihkan semua kekacauan, memilah sampah, dan memasukannya ke kantong plastik hitam. Tak lupa mayat mereka aku masukan ke dalam kotak dan aku bekukan di dalam kulkas bawah. Lumayan untuk bekal makan siang dreamers, mereka pasti suka.

Bloody Dorm - NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang