Sella menegang seketika saat cowok itu berbalik menghadapnya,sehingga kini mereka saling pandang dari samping.
Sella langsung mengalihkan pandangannya,ia menelan Silva nya dengan susah payah
Bagaimana cowok itu bisa terlihat tenang,sedangkan Sella sudah gugup bercampur malu setengah mati.
Ayolah di adalah RESTHA MARCHELLO YUDISTIRA cowok tinggi,dengan tubuh tegap,hidung mancung, alis tebal,dengan kulit putih bersih,cowok yang dikenal oleh seantero sekolah sekaligus teman seangkatannyaDia cowok yang di peluk oleh Sella di malam itu,cowok yang mamyunginya,cowok yang menggenggam tangannya,cowok yang mengantarnya pulang
Sella sudah tidak punya muka untuk bertemu dengannya,mungkin Sella sudah gila,bisa-bisanya dia memeluk seorang Restha Marchello Yudistira tanpa izin dan dalam keadaan sadar,ingin rasanya dia hilang saat ini juga saking malunya.
Karena melihat sikap Sella yang tegang,Ranya menyenggol tangan Sella
"Sel,lo kenapa?" Tanya mendekatkan wajahnya ke telinga Sella
"Eh,,, eh,, gu-gue gapapa.... Ya.. Gua gapapa" Jawab Sella setengah gugupCowok yang berada di sebelah kanan Resha Marchello Yudistira atau biasa di panggil Mars itu,berpindah kesebelah Ranya
Dia adalah Reno Gastian,cowok yang akhir-akhir ini dekat dengan Ranya.
Dia cowok yang cerewet,paling gila dia antara teman-teman Mars,namun jika sudah bersama Ranya dia tiba-tiba berubah menjadi Cowok manja dan pastinya tetap cerewet"Is... Ngapain pindah sih Ren?" Ucap Ranya berbisik
"Ya gapapa,biar aku deket sama kamu"
"Jijay" Ranya memutar bola matanya malas
"Panas nggak Nya?"
"Natal bisulan yah? Lo nggak liat nih kulit gua udah mau gosong?"
"Yaudah aku disini aja biar kamu nggak kepanasan" Ujar Reno sambil memamerkan senyum pepsodent nya,Reno melangkah sedikit maju untuk menghalau sinar matahari agar Ranya tidak kepanasan lagi"Udah nggak panas kan?"
"Hem"
"Ish.. Kok hm doang sih?"
"Terus gua harus bilang apa,kalo nggak ikhlas yaudah minggir sana lo,gua tabok juga pala lo"
"Bilang gini,,, makasi Reno sayang" Gitu kek biar romantis dikit"Reno mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang tidak di berikan eskrimRanya mencubit lengan Reno membuat si empunya meringis
"Sayang!sayang! Kuping lo benjol
Ranya menatap sinis Reno yang sudah cengar cengir gajelas" Ranya!Reno!!"pak Nasib melempari mereka tatapan membunuh
"Iya Pak" Reno dan Ranya menyengir
"Elo sih!!" Bisik Ranya ketus sambil menginjak kaki Reno
"AAAWWW" Reno terpekik membuat semua peserta upacara memandang heran kearah mereka.
Pak Nasib menggeram kesal,dan menyuruh mereka mengikutinya untuk di berikan hukuman tambahan.Sedangkan Sella menahan tawanya yang hampir meledak dengan menutup mulutnya.
Mars??? Jangan tanya,dia tetap memasang muka triplek khasnya
.
.
.
.
***Sella tiba dirumahnya setelah di jemput oleh pak Adam,dia tidak membawa mobil karna malas berdebat dengan Rommy, salah satu teman Mars.
Mereka selalu memperebutkan tempat parkir setiap harinya.Tidak ada yang mau mengalah untuk mencari tempat untuk memakirkan mobilnya,sampai ada siswa lain yang mengambil tempat mereka
Sella melepas topi hitam yang melekat di kepalanya saat dia membuka pintu kamarnya.
Sella menghempaskan hubungan di kasur Queen Size nya yang empuk masih dengan memakai seragam lengkap dengan sepatunya.Sella memejamkan matanya sebelum menghembuskan nafas panjang,dia menatap langit-langit kamarnya yang di dekorasi sendiri menyerupai langit malam dengan banyak bintang,kenangan dia bersama bundanya di kamar ini begitu banyak. Yah.... Walaupun itu hanya berlangsung 4 tahun sebelum kejadian itu,Sella sering kali bangun tengah malam karena kejadian itu selalu hadir di mimpinya,terkadang Sella memilih tidur di kamar tamu saat kejadian itu terlintas di kepalanya.
Padahal kejadian itu sudah lama sekali,tapi kejadian itu tidak bisa hilang dari ingatannya
Sella sendiri,selalu sendiri kecuali di sekolahnya, sikapnya disekolah berbanding terbalik dengan sikapnya di rumah. Kalau di sekolah dia gila,absurd,petakilan,nakal dan bahagia.
Maka lain halnya dengan dirumah,dia akan berubah menjadi Sella yang anggun,pendiam,tegas dan jarang senyum jika sudah memasuki gerbang besar rumahnyaLamunan Sella buyar saat mendengar suara dering handphone nya.
Dia duduk di pinggir kasur dan mengambil handphone di saku seragam sekolahnya.Sella tersenyum saat melihat notifikasi di akun line-nya.
Tanpa menunggu lagi dia langsung membuka roomchat nya dengan orang ituResthamars_
Udah nyampe?Sellena_Liam
Iya,emang kenapaResthamars_
Gpp"Buset dah ni cowok,balesnya pendek amat"batin Sella karena hanya di balas 3 huruf,Sella mengetik balasannya dengan wajah yang di tekuk
Sellena_Liam
Udah gitu aja? Huruf di keyboard lo udah habis ya? Makanya bales gua pendek banget:(Resthamars_
GSellena_Liam
Terus?kenapa balesnya pendek banget?Resthamars_
Mls ngtkSellena_Liam
YAUDAH KALO MALES NGETIK,,, NGGAK USAH CHAT GUE!!!Resthamars_
Makan sana,gue tau lo belum makan dari istirahat tadi,gue nggak mau lo sakit dan ngerepotin gue"Giliran yang kayak gini aja balesnya panjang amat"batin Sella kesal
Sellena_Liam
Iya,, iya,, ini juga mau makan kokRead.
Satu menit,dua menit,tiga menit,tidak ada balasan lagi,padahal Sella berharap perca kapn nya dengan cowok itu berlangsung lebih lama
Sella menghembuskan nafas kecewa,lalu menaruh handphonenya di nakas.
Dia membuka sepatunya lalu bergegas ke kamar mandi dan menjalankan ritual mandinya.Setelah selesai mandi,Sella mengeringkan rambutnya yang basah dengan hairdire.
Sella mengambil handphone yang ditaruhnya di nakas tadi setelah selesai mengeringkan rambutnya.Dia membuka handphone nya dan menghembuskan nafas kecewa lagi saat dia tidak melihat adanya notifikasi dari cowok itu.Sella akhirnya menyerah lalu turun kebawah untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSELLA
Teen Fiction{Slow update} Sellena Adnan Wiliam Gadis yang berbeda dengan gadis-gadis pada umumnya. Gadis yang selalu bungkam jika ditanya tentang kehidupannya. Karna dunianya hanya mengenal hitam,putih,dan abu. Hingga suatu hari datang seorang pria membawa w...