21 (Finally)

1K 21 12
                                    

Reytha tersenyum gemas. "Ayuk ikut kakak" Reyhta berdiri dan keluar. Ia memasuki mobilnya dan disusul Keisha.

***

Reytha dan Keisha akhirnya sampai di kediaman Kris. Ia diam sebentar, menatap pintu rumah dengan penuh rasa ragu. Ia memikirkan apa yang nantinya akan ia lakukan dihadapan Kris. Mengingat dirinya yang sudah lama tidak bertemu dan berbicara dengannya.

"Keisha, kenapa diam? ayo masuk!" Reytha berjalan mendahului Keisha dan memasuki rumah.

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Keisha melangkahkan kakinya menyusul Reytha. Samar-samar terdengar suara tv yang sedang dinyalakan. Matanya menerawang sekeliling ruangan tersebut. Ia melihat seorang laki-laki yang tengah duduk santai di sofa. Ia yakin itu Kris. Ia meneguk salivanya. Jantungnya mulai berdebar. Padahal ia hanya melihat punggungnya saja.

"Kakak pulang...!"

"Tumben kak, cepet". Laki-laki itu menoleh melihat Reytha dan tak sengaja menangkap sosok perempuan asing di samping kakaknya. Ya, yang dilihat adalah Keisha.

"Lo lagi?" Kris bingung sekaligus kesal. Apa maksud peremuan itu hingga menemui Kris di rumahnya.

"Eits.. tunggu tunggu tunggu.. kakak jelasin dulu" Reytha berjalan mendekati Kris dan duduk di hadapannya. Ia pun juga menyuruh Keisha untuk duduk di sampingnya.

"Maksud kakak apa, sampai bawa dia ke rumah?" Kris menatap Keisha sengit.

Keisha pun hanya bisa menunduk. Ia takut dengan tatapan Kris yang seperti itu. Tatapan yang belum pernah ia lihat dari diri seorang Kris.

"Kamu tahan dulu emosi kamu. Kakak tahu, kamu emang belum mengingat dia. Tapi perlu kamu tahu Kris, dia itu pacar kamu". Keadaan hening seketika. Suara tv yang menyala juga sudah tidak ada, ntah sejak kapan.

"Berusaha lah terbuka untuk sekarang. Kakak ingin kamu bisa kembali mengingat memori-memori kamu. Keisha pasti sangat merindukanmu. Mengertilah keadaan dia.." Reytha mengelus lengan Keisha dan meninggalkan keduanya di ruang tersebut.

Hening dan canggung.

Dua kata yang tepat untuk mendeskripdikan keadaan saat ini. Kris sendiri tidak menyangka jika Keisha adalah kekasihnya dulu. Ia pikir yang dikatakan Keisha minggu lalu hanyalah sksd. Namun, sekarang ia mendengar sendiri pernyataan itu dari kakaknya.

"Kak..." Keisha membuka pembicaraan dan meyakinkan diri untuk menatap Kris.

"Gue?" tanya Kris dan dijawab dengan anggukan lucu dari Keisha.

"Aku-"

"Bentar, lo pindah dulu kesini" Kris mengisyaratkan Keisha untuk pindah tempat duduk di sampingnya. Dan hal tersebut diturutinya.

"Kakak..."

"Hm?"

"Boleh aku peluk kak Kris?" Mungkin ini pertanyaan bodoh menurut Keisha. Tapi ia tidak bisa lagi menahan rasa rindunya. Ia berharap permintaannya bisa dikabulkan kali ini.

"ya"

Keisha menatap Kris tak percaya. Dengan sigap, Keisha memeluk Kris erat. Ia menempelkan kepalanya di dada Kris. Ia rindu. Sangat rindu dengan kehangatan ini. Rasa yang sudah lama tidak ia rasakan.

Sedangkan Kris hanya diam. Hatinya tersentuh saat ini. Seperti ada sebuah rasa yang hidup kembali. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Canggung. Bahkan ia tidak mengenali sosok perempuan yang tengah memeluknya ini. Secara tak sadar, tangannya kini mulai membalas pelukan Keisha. Ia masih tidak percaya jika seorang yang sedang dipeluknya adalah kekasihnya. Namun, kini ia mulai merasa nyaman. Mungkin.

Keisha meneteskan air matanya. Tidak, ia tidak sedih. Justru ia merasa bahagia. Walaupun kini yang dicintainya tidak mengingatnya, setidaknya ia bisa bersamanya saat ini.

"Lo nangis?" Kris menyadarinya. Kaosnya dibuat basah karena air mata Keisha.

Keisha segera melepas peluknya dan cepat-cepat menghapus air matanya. "E-enggak kok" sesekali ia menarik ingusnya.

Kris tersenyum dibuatnya. "Sorry, gue buat lo nangis".

"Kak Kris gak salah"

"Gue percaya kalo lo pacar gue, tapi gue ga inget lo. Maaf..."

Ekspresi Keisha berubah drastis. Tapi ia yakin, pasti kekasihnya akan mengingatnya kembali. Ntah itu cepat atau lambat.

"A-aku ga papa kak. Aku yakin pasti kak Kris bakal inget aku lagi" Keisha tersenyum miris.

"Bantu gue"

"Itu pasti, aku pasti bantu kak Kris buat inget semuanya".

***

Bulan demi bulan berlalu. Kini Keisha sudah lulus dan melanjutkan kuliah di Universitas yang sama dengan Kris. Keadaan Kris pun juga mulai membaik. Walaupun belum mengingat semuanya, setidaknya sebagian memorinya telah kembali.

Kakak Keisha telah menikah sebulan yang lalu dan bekerja di salah satu perusahaan ternama. Siko, sahabat Keisha dikabarkan telah mempunyai pasangan belum lama ini. Ya, dulu ia juga sering curhat ke Keisha sebenarnya. Mengenai doi yang ia taksir sejak kelas 10. Nia, sahabat lama Keisha yang berpindah sekolah saat kelas 11 dengan alasan yang tidak diketahui. Semua berlalu begitu cepat. Keisha bahagia saat Kris dapat mengingatnya kembali.

Dan saat ini ia harus dihadapkan dengan rasa takut. Kris mengajaknya bertemu dengan orang tuanya yang belum lama ini pulang dari Korsel. Ini adalah kali pertamanya untuk Keisha, bertemu keluarga Kris. Perasaan Keisha semakin tidak tenang saat Kris menggandengnya menuju taman belakang rumah Kris. Ya, acara makan malam yang sengaja diadakan.

Lampu-lampu taman dan lilin menghiasi sepanjang jalannya. Keisha takjub. Bagaimana seorang Kris bisa menyiapkan semua ini sendirian. Memang tidak terduga.

"Mama, papa.." Kris memanggil keduanya dan dibalas senyuman hangat.

Ia pun segera duduk di hadapan mereka bersama Keisha yang setia di sampingnya. Black dress selutut dengan flatshoes. Rambut panjang yang digerai dengan sedikit curlly diujungnya. Sangat padu dengan suasana malam ini. Indah. Tetapi tidak dengan suasana hatinya. Ia takut keluarga Kris tidak menerima atau tidak menyukainya.

"Sesuai yang Kris katakan ma, pa.. Kris mau ngenalin pacar Kris" ucapnya sambil menatap Keisha bahagia. "Dia Keisha.."

Malam itu berjalan terasa cepat. Tak disangkanya. Keluarga Kris dengan hangat menerima Keisha. Secepat itu kah? Keisha merasa tuhan kini sangat menyayanginya. Semua berjalan dengan lancar. Ia seperti tidak memiliki beban sama sekali. Ia sangat bahagia. Dan kini, tepat setelah dua bulan penetapan pertunangannya dengan Kris. Saat ini lah. Di hari ini, ia menangis bahagia di pelukan Kris. Dengan diiringi tepuk tangan meriah dari penonton yang melihat kebahagiaan mereka.

"I love you Keisha" Kris mencium kening Keisha dan suara di ruangan tambah meriah karena aksinya.

.
.
.

End

Kakel Yang Bikin BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang