kita?. boleh juga part 1

163 28 5
                                    

Chapter 8.

.

.

.

Yuri menghela nafas nya, ia menatap buntalan kain bento yang dititipkan oleh wolfram.

"Ah, apa dia memaaf kan ku?" Tanya yuri pada diri nya sendiri.

"Ais sudahlah. Aku akan tanyakan saat dirumah" lanjut yuri sambil kembali masuk ke dalam gedung kantor.

.

.

.

Wolfram meletakan ayato yang tertidur setelah kenyang menyusu.

"Hm. Ahh nipple ku sakit sekali" keluh wolfram saat merasakan nyeri pada dada nya.

"Ini semua salah pengecut itu. Jika saja dia tidak melahap dada ku dengan ganas. Mungkin tidak akan memar dan bengkak seperti ini" lanjut nya sambil menatap dada nya yang membiru dan bengkak.

"Awas saja kau yuri. Saat pulang nanti jangan harap aku akan baik pada mu" kesal wolfram sambil mengoleskan salep pada nipple nya.

"Aw, ittai".

.

.

Clek!

"Tadaima"

Yuri menutup pintu apartemen nya ia menoleh kekanan dan kekiri saat tidak mendengat jawaban dari sang istri.

"Wolfram aku pulang" ucap yuri lagi saat tak kunjung mendapat jawaban.

"Hm okaeri"

"Huwaa😲😲" yuri terkejut saat mendengar wolfram bersuara di belakang telinga nya.

"Kenapa kau berteriak. Jika ayato bangun aku akan menghajar mu" kata wolfram sambil pergi menuju dapur ia meletakan tiga kantong plastik diatas meja.

"Kau tadi dari mana?" Tanya yuri ia menatap wolfram yang mengeluarkan isi dari kantung plastik tersebut.

"Kau lihat bukan jika aku selesai belanja. Sudah sana kau jaga ayato saja" usir wolfram sambil mengibaskan tangan nya.

"Iya iya" balas yuri sambil memasuki kamar nya. Dapat ia lihat putra nya telah bangun dan menatap diri nya dengan mata polos.

"Aaa anak papa sudah bangun" gemas yuri sambil menciumi pipi gembil putra nya.

"Mama sedang masak jadi ayato main sama papa saja ya" yuri menggendong anak nya ia keluar dan melihat wolfram yang tengah memasak.

"Kau memasak apa wolfram?"

"Pasti nya bukan racun" jawab wolfram asal.

"Ais jutek sekali" balas yuri ia mendekati wolfram dan menyudorkan bibir nya

"Apa?"

"Kiss"

"Hah?!, kau ingin ku hajar ya?!, sudah sanah aku akan memanggil mu saat makan malam sudah matang" jengkel wolfram sambil menunjuk nunjuk yuri dengan spatula.

"Aa gomen" yuri menjauhi wolfram ia terkekeh saat sang putra menggapai gapai rambut gondrong nya.

"Aaa kawaiii" gemas yuri dia menggelitiki perut sang putra membuat bayi 1 bulan itu tertawa tanpa suara tentu nya.

"Oh iya yuri. Ibu mu bilang dia menyusul kakak mu ke swiss" ucap wolfram ia meletakan mangkuk yang berisi takoyaki onigiri dan tteokkbokki(makanan korea), diatas meja.

"Ahh aku sudah tahu kaasan sudah memberi tahu ku" balas yuri sambil duduk di kursi ruang makan.

"Berikan ayato pada ku. Aku akan menjaga nya jadi kau makan dulu " kata wolfram sambil mengambil alih ayato dari gendongan yuri.

"Arigatou" yuri mulai melahap makanan yang di masak oleh sang istri.

"Oishi" puji yuri, dia memakan semua masakan yang dibuatkan oleh wolfram.

"Oy jangan habiskan semua nya. Sisakan sedikit untuk ku" kesal wolfram saat yuri memakan semua masakan nya tanpa sisa.

"Ahh gomen wolfram" maaf yuri ia menatap wolftam yang menghela nafas nya.

"Hah yasudah lah"

"Ah kita makan di luar saja yuk,aku tidak mau kau kelaparan" kata yuri tanpa dosa.

"Kau pikir siapa yang membuat ku kelaparan" jengkel wolfram sementara yuri hanya menyengir.

"Ayo pakai mantel mu jangan lupa ayoto juga"

"Iya iya"

Setelah nya mereka bertiga pergi menuju kios makanan terdekat. Yuri menggandeng tangan kiri wolfram. Mereka bertiga benar benar seperti keluarga bahagia. Siapa yang menyangka bahwa mereka bersama karna sebuah kecelakaan.

.

Part 1 end

REMEMBER YOURSELF - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang