KAU LAGI?!!!

141 23 3
                                    

chap 11

.

Murata menatap jengkel pada pria pirang dihadapan nya ini sudah minggu kedua semenjak pria pirang itu mengikuti kemana dia pergi.

"Sekarang apa lagi alasan mu tuan pirang?" Tanya murata dengan menyum mematikan. Sementara pria pirang dihadapan nya cuma menatap sebentar dan masuk kedalam caffe tempat murata bekerja.

"Aku hanya kebetulan mampir kemari" ucap nya enteng membuat dahi murata berkedut jengkel.

"Tidak ada kebetulan yang sampai terjadi 2 minggu lama nya. Kau pasti sengaja mengikuti ku bukan" tuduh murata sambil menunjuk nunjuk pria pirang yang kini tengah membuka buku menu.

"Aku pesan americano dan pasta"

"Jangan mengabaikan ku" pekik murata yang merasa jengkel karna diabaikan. Namun ia tetap mencatat pesanan si pria dan pergi menuju dapur.

"Kawaii"

"Kawaii"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Yuri"

Yuri yang tengah mengerjakan laporan terkejut saat wolfram tiba tiba datang dan langsung menerjang nya dengan pelukan.

"Ada apa?" Tanya yuri lembut sambil mengelus kepala pirang sang istri.

"Aku merindukan mu" kata wolfram sambil menyembunyikan wJah nya di ceruk leher yuri.

"Ah" yuri melenguh saat wolfram menghisap lehernya.

"Hem kurasa kau butuh servis" kata wolfram sambil berjongkok di depan selangkangan yuri. Ia menurun kan resleting yuri dan mengeluarkan sesuatu yang mencuat tegang.

"Ohh sudah keras rupanya" lanjut nya sambil memasukan milik yuri kedalam mulut nya. Ia memaju mundurkan kepalanya dengan semangat.

"Ahhh"

"Emmhhh"

Yuri menjambak rambut wolfram dan mendorong masuk milik nya hingga membuat wolfram hampir tersedak.

"Emmhh emmhhh emhhh "

"Ahh wolframhh ah"

Wolfram semakin mempercepat kuluman nya saat ia meresakan denyutan dari milik yuri yang berada di dalam mulut nya.

"Ahhhhh!!!"

Yuri menarik milik nya dari mulut wolfram ia menghapus cairan kental yang mengotori wajah cantik sang istri.

"Kau memang luar biasa wolfram" puji yuri sambil mencium bibir wolfra.

.

.

.

Dahi murata berkedut saat pria yang sudah dua minggu mengikuti nya kini tengah tersenyum manis di hadapan nya.

REMEMBER YOURSELF - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang