PROLOG

186 23 35
                                    

Jangan bohong hasilnya bikin hati kosong.
Jangan bikin kecewa nanti kamu bakal merana.



"Jadi, apa maumu?" tanya Andra tanpa basa-basi.

"Ck, Andra! Kenapa nggak sabar banget sih!" Kirana berdecak pura-pura kesal, tapi kemudian tersenyum, "Minum dulu lah, kan baru datang, pasti haus. Udah aku pesenin juga, bentar lagi dateng kok."

Deral yang berada di sana ikut tersulut emosi dan menggebrak meja. "CEPAT KIRANA!"

Seluruh pengunjung kafe tersentak kaget. Termasuk cewek yang baru masuk kafe. Menatap ketiga orang yang tak jauh darinya dengan tatapan kecewa, tapi tak menggentarkan dirinya untuk mengetahui percakapan mereka. Karena tidak biasanya kedua sahabatnya itu berbohong hanya demi hal sepele. Bertemu cewek. Memilih tempat duduk di belakang mereka, tapi memunggunginya. Cara paling jitu untuk mengetahui kebenaran tanpa harus ketahuan.

Kirana mengembuskan napasnya kemudian tersenyum. "Aku dengar, lusa akan ada launching produk baru. Dan Deral yang jadi brand ambassadornya selamat ya, De."

"Jangan main-main denganku, Kirana," sahut Deral cepat.

"Sabar, Deral sayang," ucap Kirana sambil mengelus lengan Deral, tapi langsung di tepis sang empunya. "Aku kagum pada sahabat kecil kalian itu. Di umurnya yang remaja dia sudah pandai menghasilkan pundi-pundi rupiah. Ah, aku harus banyak belajar darinya," ucap Kirana dengan mimik yang dibuat-buat semangat.

"Penting nggak? gue mau pergi," sahut Andra kemudian. Enggan beranjak sebenarnya, karena kalimat itu hanya sebagai gertakan.

Melihat pergerakan Andra yang akan pergi, akhirnya Kirana meneruskan ucapannya yang sempat terpotong. "Aku mau, kamu mengakui aku sebagai pacarmu ketika launching lusa. Atau ... aku yang akan mengakui sesuatu," ucap Kirana sarat ancaman.


"Jangan macam-macam, Kirana!" geram  Deral.

"Jadi, apa mau mu?" tanya Andra santai.

"Ih, Andra pinter deh. Jadi, makin cinta." Senyum Kirana merekah. Menoleh pada Deral, "Cukup satu macam, De. Beritahu semua orang bahwa aku pacarmu."

"GILA!"

"Katakan maumu!" potong Andra cepat.

"Andra, Please. Aku hanya minta itu, tidak banyak. Jadi jangan pasang wajah horor gitu deh." Kirana merinding, tapi tak gentar dengan rencananya.

"Tapi nggak papa sih, kalau kamu nggak mau memberi kejutan pada penggemarmu lusa, maka aku yang akan memberi mereka kejutan." Senyum licik keluar dari bibir Kirana.

Andra menatap tajam Kirana meminta cewek itu menjelaskan maksud perkataannya. Sejenak meja mereka tenang, hingga kata-kata Kirana mampu membuat emosi yang sudah di ubun-ubun mencuat keluar.

"Bahwasannya manager band Fatamorgana dan manager artis Deral Attala adalah A-n-a-k p-u-n-g-u-t. HANINDITA KEYLA MELANO adalah anak pungut!" ucap Kirana dengan menaikkan turun kan alis nya.

Hening.

"LO GILA Kirana!!!" bentak Deral sambil menggebrak meja.

Kirana tetap tenang dengan senyum devil khasnya. "1x24 jam. Tentukan pilihanmu dan temui aku besok. Di tempat dan jam yang sama," ucap Kirana sambil mengedipkan mata menggoda. Kemudian berdiri beranjak pergi, meninggalkan Deral dan Andra yang frustrasi.

Andra dan Deral terduduk lemas. Andra dengan ekspresi datarnya dan Deral dengan frustrasinya. Rahasia yang disimpan sangat rapat selama ini, perlahan terkuak. Rasa takut menyelimuti mereka. Di keheningan, keduanya membiarkan pikiran dan raga terdiam.

"Kita harus berhati-hati," ucap Andra lemas. Wajah sahabat kesayangannya terbayang kala tersenyum manis atau merengek manja.

Menganggukkan kepala, Deral menambah perkataan Andra. "Kita harus segera memberi tahu bunda dan ayah."

Mereka tak menyadari, bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan dan telinga yang menguping pembicaraan mereka. Menahan air mata yang hampir terjun bebas. Menutup mulutnya supaya isakannya tak terdengar.

Berjalan ke pintu keluar lalu pergi tanpa menoleh ke belakang, tak peduli dengan kedua sahabatnya yang frustrasi. Karena hatinya saat ini hancur.

Ya, dia mengikuti kedua sahabatnya ke kafe dekat sekolah, sepulang sekolah tadi. Dia tahu karna tak sengaja membaca pesan dari cewek itu kepada salah satu sahabatnya. Dan ternyata ini alasan mereka menyembunyikan pertemuan ini. Rahasia yang harusnya bisa dibicarakan baik-baik. Rahasia yang harusnya diketahui Hanin dari awal, tapi disembunyikan rapi.

Dia begitu kecewa dengan mereka. Tentang kenyataan yang disembunyikan bertahun-tahun. Kebohongan yang terlalu besar dan rapi. Alasan demi kebahagiaan pasti akan terselip disana, tapi kekecewaan itu lebih terasa menyakitkan.

Bukan tentang fakta-fakta yang di ucapkan cewek tadi ketika di kafe, tapi kecewa karena mereka semua tahu tentang rahasia besar ini, sedangkan dirinya tidak. Mereka bersahabat sudah dari lama, tapi kenapa mereka berbohong. Untuk apa pula?

Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Amarah mengusai dirinya, tak peduli bunyi klakson dan umpatan pengendara lain. Yang dia ingin, hanya ketenangan dan kebenaran. Beri dia sedikit waktu untuk mencerna kata-kata tadi.

Ingin dia menepis pikiran buruk tentang keluarga dan sahabatnya, tapi tidak bisa. Tangis yang dia tahan semakin menjadi-jadi.

Mobilnya sudah sampai di pekarangan rumah yang di tinggalinya dari kecil hingga remaja. Dia langsung berlari ke kamarnya mengambil dua buah koper, kemudian memasukkan seluruh baju dan kebutuhannya. Tak lupa buku tabungan serta atmnya. Supaya dia tetap bisa bertahan ketika pergi nanti. Novel-novelnya pun di masukkan paksa untuk mengusir kebosanannya dan menghibur hati. Setelah selesai dan merasa sudah di masukkan semua, dia menuruni tangga dengan cepat, menulikan teriakan pembantu di rumahnya.

Memasukkan koper ke dalam bagasi mobil. kemudian melaju entah kemana. Mobil yang sangat disayanginya, hasil patungan sahabat dan abang tercintanya.

Mengambil handphone, kemudian mengeluarkan sim card lalu membuangnya ke luar jendela. Dia ingin pergi jauh dan meninggalkan masa lalunya. Mengembalikan dia pada kenyataan bahwa dia yatim piatu. Mengusap kasar air matanya dan melaju kencang. Ya, dia adalah HANINDITA KEYLA MELANO.












GREGET NGGAK SIH??
SELAMAT DATANG DI CERITA PERTAMA KU.
SEE YOU DI UPDATE AN SELANJUTNYA.

Cerita pertama niihh 😁
Tunjuk satu bintang dong biar makin semangat nulisnya.
Koment juga deh biar makin pinter saiya.
Makasih 😇.

Akhir Cerita Kita (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang