"Jadi, gue harus manggil kakak atau enggak nih?" Tanyanya.
"Jangan! Marsha aja." Jawab gue.
"Oke, Mars!"
Lalu, gue tertawa karena dia memanggil gue dengan panggilan aneh itu. Mars, katanya.
Iya, ini gue lagi dijalan sama temannya Ikram dan kita baru aja kenalan tadi. Namanya Al Kino, dipanggilnya Kino. Gemes banget gak namanya?! Tapi percakapan kita gak cuma sebatas nama, alamat dan jurusan aja. Melebar kemana-mana karena ada beberapa hal yang bersangkutan antara gue dan Kino ini.
Dia juga satu jurusan sama gue, lalu dia bilang seperti ini ke gue, "Temen gue juga ada yang orang Bogor."
Sepertinya gue sudah bisa menebak siapa orangnya. "Rayen?" Tebak gue.
Lalu dia terheran-heran, "Kok tau sih???"
"Dia udah nge-chat lo?" Lanjutnya.
"Haaa? Enggak. Buat apa chat gue?" Tanya gue.
"Dia kan naksir lo." Jawabnya, seenteng itu.
"Ya teruuus?" Gue ngomong ini bener-bener tulus pake hati nih, ya teruuus? Kenapa gitu?
"Agak sempit aja ya kayanya, Rayen suka lo dan lo sepupunya Ikram. Trus gue sama Ikram temenan." Lalu dia terkekeh sendiri karena kalimatnya.
Gue juga ikutan terkekeh aja kalo gitu, abis bingung mau jawab apa. Tapi Kino punya cara sendiri biar perjalanan ini diisi sama percakapan yang tidak membosankan.
"Nama lo itu Marsha aja? Atau Marsha Aruan?"
"Marshanda."
Sekarang gantian dia yang tertawa, "Seriuuus!"
"Kepanjangannya Marshaaaaaaaaaaaa."
"Serius, Mars. Kepo nih," katanya.
"Denger baik-baik ya. Nama lengkap: Lanysa Marsha."
"Kenapa dipanggilnya gak Lany aja? Biar ooh my heart hurts so good, i love you babe, so bad so bad."
Gue ketawa karena emang gemes aja dia tiba-tiba nyanyiin ILYSBnya Lany. Terus dia bilang gini lagi, "Lo mau pulang ke rumah lo gak? Gue tau jalannya. Soalnya temen gue orang Bandung rumahnya dijalan itu juga."
Dan gue bingung, "Orang Bandung rumahnya dijalan itu juga? Kan gue sebenernya orang Bogor."
"Nama lo siapa?" Tanyanya.
"Marsha," jawab gue.
"Nah, Mars. Nanti kapan-kapan lo gue anterin ya ke rumah lo di Mars." Katanya. Asli, entah gue yang bego atau emang gak lucu. Tapi gue cuma mengucapkan, "Haaa?" Karena gue gak ngerti bercandaannya.
"Jalan Mars maksud gue, Mars. Di Bandung tuh ada namanya Jalan Mars di daerah Margahayu. Kalo ga salah Pidi Baiq juga nyeritain deh di bukunya. Lo pasti baca juga kan?"
Gue akhirnya tertawa karena baru ngerti, "Ooooh hahahahaha gue kira apaan. Baca juga sih, tapi gak ngeuh ada Jalan Mars. Lucu juga."
"Mau kesana?" Tawarnya.
"Ngapain?" Tanya gue.
"Lewat aja biar jadi ilmuwan. Nanti kan kalo ditanya 'siapa yang udah pernah ke Mars?' lo bisa tunjuk tangan." Jawabnya.
Lalu gue tertawa lagi karena Kino. Gak kerasa gue udah sampe disalah satu tempat yang mau kita kunjungi. Padahal tempatnya lumayan jauh, tapi perjalanan ini gak akan kerasa dengan Kino yang menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Met You
Historia Corta"Jadi, gue harus manggil kakak atau enggak nih?" Tanyanya. "Jangan! Marsha aja." Jawab gue. "Oke, Mars!" Lalu, gue tertawa karena dia memanggil gue dengan panggilan aneh itu. Mars, katanya. "Nama lo itu Marsha aja? Atau Marsha Aruan?" "Marshanda." S...