#66

2.3K 235 24
                                    

Dalam keadaan setengah sadar, Nayeon merasakan tangan kanannya terasa berat dan sulit digerakan.

"Bukannya kakiku yang sakit? Kenapa malah tanganku yang tak bisa digerakan?" monolognya dalam hati tanpa repot-repot membuka kedua matanya.

Beberapa kali mencoba dan tak kunjung berhasil menggerakan tangannya dengan sangan terpaksa ia pun membuka kedua matanya yang sebenarnya masih meminta jatah untuk tidur.

Pemandangan pertama yang tertangkap oleh kedua netranya berhasil membuat mulut Nayeon tak mampu memproses satu kata pun.

Pria yang beberapa bulan terakhir selalu menjajah pikirannya sedang tertidur dengan tubuhnya sedang duduk di kursi dan kepalanya menimpa tangan kanannya.

"Pantas saja berat."

Nayeon pun memutar tubuhnya agar dapat melihat wajah tertidur Taehyung lebih jelas.

Tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampan. Tak ada lagi kata yang dapat mendeskripsikan pria yang sedang tertidur tersebut selain kata itu. Nayeon sampai heran sendiri, bagaimana Taehyung bisa setampan ini, bahkan saat tertidur?

Karena bosan, dengan iseng tangan kiri Nayeon yang bebas pun mulai bergerak , dengan iseng ia menowel hidung yang terpahat nyaris sempurna tersebut. Tak hanya itu, ia juga mencubit-cubit pipinya dengan gemas.

"Selamat pagi," ucap Nayeon begitu kedua netra Taehyung terbuka karena keisengan tangannya.

Sebenarnya Taehyung ingin mengumpat karena tidurnya terganggu, tetapi tidak jadi saat melihat senyum cerah Nayeon yang berhasil meredakan kesalnya dalam sekejap.

Taehyung menguap pelan lalu meregangkan tubuhnya yang lumayan pegal karena posisi tidurnya yang sebenarnya sangat tak nyaman. Setelah merasa lebih baik, tangannya pindah ke rambut Nayeon dan mengacaknya.

"Pagi. Bagaimana kakimu?"

Nayeon menganggkat kaki kirinya yang berbalut perban elastis lalu menggoyang-goyangkannya. "Tidak sakit lagi."

"Hei hati-hati!" ucap Taehyung nyaris berteriak melihat tingkah Nayeon. Tidak sakit bukan berarti sudah sembuh. Sebaliknya, saat Taehyung panik, Nayeon justru terkekeh akan tingkah kekasihnya itu yang menurutnya sangat lucu.

Baru saja Taehyung ingin mengomel, terdengar suara ketukan pada pintu ruang perawatan Nayeon. Lalu muncullah seorang suster yang diikuti oleh seorang petugas yang membawa sarapan untuk pasien.

Setelah meletakkan makanan yang ia bawa, petugas tersebut pun segera keluar. Sedangkan suster tadi memeriksa kondisi Nayeon seperti suhu tubuh dan tekanan darahnya.

"Ini obatnya, dimakan setelah sarapan," ucap suster tersebut sambil menyimpan obat yang ia bawa di atas nakas.

"Terima kasih."

Suster itu baru memperhatikan pria yang berada di sisi lain kasur Nayeon setelah mendengar suaranya. Responnya tentu saja terkejut, tetapi setelah beberapa saat mampu menguasai dirinya. Selama bekerja di lantai khusus pelanggan VIP ini, sudah beberapa kali ia menemukan pemandangan yang tak terduga. Namun, karena peraturan perusahaan, ia selalu tutup mulut akan apa yang dilihatnya. Hal ini pun berlaku pada pasiennya saat ini.

"Eee. I—iya. K—kalau begitu s—saya permisi dulu," ucapnya tergagap membuat Nayeon ataupun Taehyung tersenyum.

"Kau membuatnya gugup," bisik Nayeon pura-pura merajuk begitu suster tadi keluar.

"Tentu saja. Kekasihmu inikan tampan."

Jawaban penuh percaya diri dari Taehyung berhasil membuat Nayeon merajuk sungguhan.

Mengabaikan kekasihnya, Taehyung berdiri dan mengambil makanan yang ada di atas meja lalu kembali lagi duduk di kursinya.

"Makanlah," ucapnya sambil menyuapkan sesendok bubur yang merupakan menu sarapan rumah sakit.

Nayeon melihat sendok berisi bubur di depannya dengan sangat tidak berminat. "Tidak mau." Tingkah Nayeon saat ini sangat persis anak kecil yang dipaksa makan sayur.

"Sedikit saja. Kau harus memakan obatmu." Tak menyerah begitu saja, Taehyung terus berusaha membujuk gadis kelincinya itu untuk makan.

Antara kasian dan terpaksa, Nayeon pun mengangguk dan membuka mulutnya. Taehyung pun tersenyum dan menyuapkan satu sendok penuh bubur.

"Sudah. Aku tidak mau lagi. Seperti makanan orang sakit."

Itu sangatlah jelas makanan rumah sakit jadi sudah pasti ditujukan untuk orang sakit. Taehyung sudah sangat ingin mengatakan hal itu, tetapi ditahannya.

"Lalu kau mau makan apa?"

Nayeon tersenyum senang akan pertanyaan Taehyung itu. "Ramyeon!" serunya yang membuat Taehyung malah menepuk jidatnya.

"Apa tidak ada yang lain?"

"Tidak."

Saat mereka berdebat, manager Nayeon yang juga ikut menginap, tetapi keluar pagi buta tadi untuk sarapan pun kembali.

"Ada apa?" tanya manager unnie itu melihat Nayeon dan Taehyung tampak sedang mendebatkan sesuatu.

"Ia tidak mau makan dan hanya ingin ramyeon," adu Taehyung cepat.

Manager unnie pun hanya menggeleng melihat tingkah Nayeon. "Turuti saja keinginannya. Tunggu aku ke bawah membelikan untuk membeli ramyeon untuk kalian."

Nayeon tersenyum puas akan kemenangannya, sedangkan Taehyung hanya menggeleng-geleng dan akhirnya ikut tertular akan senyum kekasihnya.

Tbc....

Part ini termasuk yang klise banget dan sering ditemuin di cerita lain. Tapi gak tau kenapa aku suka dan pas nulis sampai senyum-senyum sendiri 😂😂

18 April 2019

IDOL (KTH-INY) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang