#94

1.6K 208 9
                                    

Nayeon menaiki mobil managernya dengan wajah yang tertekuk. Sudah dibuat bingung oleh pasangan Irene-Chanyeol, ditambah Taehyung yang membatalkan janjinya membuat mood Nayeon dalam level waspada.

Setelah menyamankan duduknya, Nayeon pun memasang AirPod dan memutar musik dari ponselnya. Ia memilih untuk tidur saja selama perjalanan pulang.

Matanya baru saja mulai terpejam ketika sepasang tangan menutupi matanya sehingga menganggu perjalanannya menuju tidur.

"Oppa, jangan ganggu aku!" omel Nayeon sambil berusaha menyingkirkan kedua tangan tersebut dari matanya.

"Maksudmu? Akukan sedang menyetir."

Nayeon baru tersadar secara penuh akan ucapan managernya. Jika managernya sedang di balik kemudi, lalu tangan siapa yang ada di matanya?

Dengan kekuatan yang jarang ia keluarkan, Nayeon pun memelintir salah satu tangan yang menutupi matanya.

"Aww!!" jerit sang pemilik tangan yang dari jeritannya Nayeon menebak orang itu adalah seorang laki-laki.

"Taehyung?" Karena tangannya sakit, Taehyung yang awalnya bersembunyi di bangku paling belakang mobil manager Nayeon pun melepaskan tangannya dari wajah kekasihnya itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Taehyung tersenyum lebar akan ekspresi terkejut Nayeon. "Kejutan."

Nayeon mendengus akan tampang bangga kekasihnya itu lalu memajukan sedikit badannya ke arah pengemudi.

"Oppa, kenapa kau membantunya?"

Nayeon semakin mencemberutkan wajahnya ketika mendengar tawa managernya.

"Tak apa, menyenangkanmu sekali-kali."

"Bohong. Pasti ia menyogokmu dengan sesuatu," selidik Nayeon tak percaya akan ucapan managernya. Tetapi lagi-lagi keduanya hanya tertawa membuat bibir Nayeon makin maju saja.

"Aww!!" Kini gantian Nayeon yang mengadu kesakitan karena bibirnya dicubit oleh tangan jahil sang kekasih.

"Taehyung ih!!!"

"Siapa suruh manyun terus. Kode minta dicium?" gode Taehyung dengan menaik-naikkan salah satu alisnya.

"Ini juga gara-gara kau," omel Nayeon lalu mencubit-cubit kecil tangan Taehyung yang kini telah pindah posisi ke sebelahnya.

Manager Nayeon hanya tersenyum melihat sepasang kekasih di belakangnya melalui spion tengah mobilnya.

Mobil yang mereka tumpangi pun berhenti di depan sebuah bangunan yang belum pernah Nayeon datangi sebelumnya.

Taehyung pun mengenakan topi dan masker lalu mengajak Nayeon untuk turun. "Ayo."

"Ini tempat apa?"

"Lihat saja nanti." Nayeon pun turut mengenakan topi lalu mengikuti Taehyung yang telah turun lebih dulu.

Rupanya yang mereka singgahi adalah sebuah restoran masakan cina. Padahal dari luar terlihat sebagai bangunan biasa, tetapi di dalam dekorasinya sangat kental dengan gaya Tiongkoknya.

"Kau mau pesan apa?" tanya Nayeon sambil meneliti menu makan di hadapannya.

"Tentu saja jajangmyeon. Jajangmyeon di sini sangat enak," jawab Taehyung penuh semangat. Sepertinya tempat ini adalah salah satu tempat langganannya.

"Kalau begitu aku pesan sup gingseng tim ayam."

"Eww, apa enaknya?" cibir Taehyung akan makanan pilihan Nayeon.

"Itu untukmu," jawab Nayeon santai.

"Maksudnya?"

"Kata Namjoon dan Yoongi Oppa, kau terlalu banyak makan jajangmyeon. Taehyung ah, kau harus makan makanan yang lebih bergizi." Walaupun tampak cuek dan tak peduli, diam-diam Nayeon selalu mendapatkan info mengenai Taehyung melalui dua orang kepercayaannya—Yoongi dan Namjoon.

"T—tapi...." Taehyung sudah seperti anak kecil yang tak dibolehkan memakan permen akan ucapan Nayeon yang seperti biasanya selalu sulit untuk ia bantah.

"Makan itu atau aku pulang?" tambah Nayeon sedikit mengancam kekasihnya itu. Tak ada pilihan lain, ia pun mengiyakan saja pilihan Nayeon.

Melihat Nayeon sedang mencampurkan mie dan saus pasta hitamnya membuat liur Taehyung hampir menetes. Sedangkan, ia menatap hidangan miliknya tanpa minat sama sekali.

"Makan makananmu," perintah Nayeon menyadari kemana fokus Taehyung tertuju.

"Oh iya, sepertinya tadi Irene Unnie dan Chanyeol Oppa kembali bertengkar," ucap Nayeon di sela-sela makannya.

Taehyung meletakkan sumpit yang sebenarnya yang belum ia gunakan sama sekali. "Jangan terlalu mencampuri urusan orang lain, Bunny."

"Tapi tadi Irene Unnie sampai menangis. Aku tak suka melihatnya."

"Mungkin mereka punya masalah yang serius."

Nayeon mengangguk, "Tapi tetap saja tak baik membuat seorang gadis menangis. Kau jangan melakukan itu," ucap Nayeon tegas sambil menunjuk Taehyung dengan sumpit di tangannya.

Menyadari pembicaraan mereka agak serius, Taehyung pun menggenggam tangan kiri Nayeon yang tak memegang sumpit.

"Aku janji tak akan membuatmu meneteskan air mata, kecuali itu adalah air mata kebahagian," janji Taehyung bersungguh-sungguh.

"Kau memang yang terbaik, Taehyung ah."

Taehyung tersenyum senang dan memasang wajah menggemaskan andalannya. "Kalau begitu, boleh aku memesan jajangmyeon juga?"

"Tidak."

"Kau bunny yang menyebalkan."

"Biarkan saja," ucap Nayeon sambil memeletkan lidahnya.

Tbc....

Kalau bikin yang manis-manis kek gini aja idenya ngalir 🤧

Malas double up, jadinya baru update hari ini. Padahal nulisnya semalam 😅

18 Juni 2019

IDOL (KTH-INY) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang