Kau tak butuh lupa, kau hanya butuh ikhlas---ikhlas untuk melepas.
Membiarkan dia pergi, sesuai yang dia ingini.
Yang membuatnya sulit, bukan kenangan manis pahit, namun dirimu sendiri yang membuatnya rumit.
Membiarkan ia terus berputar dalam memori ingatan, sedang hati berontak tak ingin mengoyak kenangan. Hati yang masih merindu, sedang logika tak ingin ada temu. Raga yang ingin menyerah, sedang hati dan logika tak satu arah. Miris, bahkan diri ini merasa kasihan pada kisah lusuh yang telah terusaikan. Merasa iba pada hati yang belum pulih sepenuhnya. Menunggu rasa tersisihkan oleh waktu, menunggu rindu terkubur jemu, dan menunggu pengganti pelebur pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Sajak : Jejak Rasa
PoezjaTentang kamu yang telah beranjak, membuat jarak, meninggalkan jejak, sedangkanku hanya bersajak. Tentang perpisahan karena perseteruan, tanpa persetujuan kamu meninggalkan tanpa mau mendengar penjelasan. Vote kalian sangat berarti:))