13

205 24 0
                                    

"appa eomma gimana kalo kalian yg masuk terlebih dahulu?" saran rose

"bukankah anak nya yg terlebih dahulu itu lebih baik?" hyung shik

"tapi aku gugup"

"nado"

"aku punya ide" semua orang itu menatap bo young

"gimana kalo kita berempat masuk terlebih dahulu menyapa jisoo layaknya teman lama lalu membawa masuk mereka berdua dengan alasan hadiah?"

"hadiah?"

"ya karena hadirnya mereka pasti membuat jisoo terkejut"

"kholl kajja"

"appa eomma kami tunggu sini" orangtua itu hanya mengangguk

'ting nong'

di dalam rumah terlihat jisoo yg sibuk dengan berbagai file pekerjaan nya yg dikirim oleh beberapa karyawan nya

ya itulah nasib menjadi seorang presedir hotel

"nugu sheyeo?" teriak jisoo dari dalam rumah

'ting nong'

"ne chamkanmanyeo"

jisoo membukan pintu dengan tergesa gesa

"annyeong jisoo-shi" sapa bo young

"bo young? hyung shik? wuah kalian rupanya" jisoo berpelukan dengan kedua orang itu layaknya teman yg lama tidak bertemu

"mereka anak kalian?" jisoo menunjuk kedua pria yg berdiri di belakang orang itu

"kenalkan dia park chanyeol dan ini park jisung. mereka anak anak kami"

"tampan"

"seperti appanya kan?"

"ah aniya, kau tidak tampan sama sekali"

"wuah jung jisoo tidak berubah juga rupanya" jisoo menertawakan ocehan hyung shik

"masuklah" keluarga park itu masuk kedalam rumah setelah di persilakan masuk

"ingin minum apa?"

"apa saja" bo young

"bagaimana kalo teh? kau ada teh kan?" tawar hyung shik

"baiklah tunggu sebentar"

"kau tau kami sangat sulit mencari keberadaanmu"

"ah mianhae telah menghilang begitu saja"

"kau tinggal sendirian? kemana istri barumu?"

"istri baru? maksudmu soohyun?"

"ne kim soohyun"

"dia udh lama meninggal dunia"

"jeongmal?" jisoo berdeham

"ah mianhae ga tau"

"gwenchana, nikmatilah" jisoo meletakan empat gelas teh bersera air meneral di meja hadapan para tamu

"kalo boleh tau apa yg menyebabkan dia meninggal? bukan karena melahirkan lagi kan?" bo young

tanpa semua orang itu sadari dari luar rumah terdapat saudara kembar yg sedang menguping pembicaraan mereka

"dia bunuh diri"

"wae? waeyeo?"

"karena tidak bisa memberikan keturunan membuat dia frustasi. itu juga karena aku"

"karena kamu?" hyung shik

"kalo saja saat itu aku tidak memperdebatkan keturunan pasti dia tidak akan depresi, dia tidak akan melakukan bunuh diri dan saat ini aku tidak sendirian dirumah ini"

Discourtesy 2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang