19

249 19 0
                                    

beberapa hari kemudian ainne telah keluar dari rumah sakit dengan keadaan yg sedikit membaik

selama ainne sakit chanyeol sang abang jarang terlihat dirumah sakit ntah apa yg di lakukan pria itu, ketiga orangtua ainne tidak berkunjung ke rumah sakit karena chanyeol, chaeyeong maupun jisung tidak memberitahu keadaan ainne saat ini ke orangtua mereka itu semua atas permintaan ainne

namun tentu saja chaeyeong dan jimin tidak akan meninggalkan wanita yg berstatus sebagai adik dan kekasih itu dirumah sakit sendirian meskipun chaeyeong terlihat sibuk membagi waktu untuk datang ke sekolahnya dan datang ke sekolah ainne

wanita itu terus menjadi ainne agar semua orang tidak tau bahwa ainne sedang berada dirumah sakit

"kamu yakin mau sekolah sekarang?"

"ah pasti aku udh ngebebani eonny dengan meminta eonny menjadi diriku"

"engga sayang, udh kamu istirhat dirumah aja"

"aku mau sekolah ih"

"oppa tolong jaga ainne"

"siap, belajar yg rajin" chanyeol mengusap rambut rose lembut lalu ketiga orang itu turun dari mobil meninggalkan rose bersama supir

"hati-hati noona" rose hanya mengangguk

--------------

"annyeong" jimin merangkul ainne yg baru saja datang

"kenapa masuk sekarang? kenapa ga istirahat dulu dirumah?"

"aku bosan" jimin hanya terkekeh

"hai park ainne, ah ani jung ainne" seulgi menghalangi jalan ainne dan jimin

"mau apa lagi?"

"oh ini chaeyeong ternyata"

"aku ainne"

"oh ya? udh berani sekarang?" seulgi menghampiri ainne membuat ainne berjalan mundur

"majja kau ainne sih cupu penakut"

"kang seulgi geumanhae" oceh jimin

"waeyeo? tidak ingin buruk rupa ini terluka?" seulgi dengan nada mengejek

"mungkin bagimu dia buruk rupa namun untukku kau lebih buruk rupa darinya" ejek jimin

"geumanhae, kajja" ainne mengandeng tangan jimin agar tidak melanjutkan perdebatan mereka

"yak kenapa kau menarikku?"

"jangan bertengkar dengan mereka jimin"

"wae?"

"aish gimana kalo mereka malah menjadikanmu sasaran?"

"mereka memang masih menginginkanku kan? lebih baik aku yg mereka jadiin sasaran dari pada kamu wanita yg tak memiliki salah apapun pada mereka" ainne hanya diam

"aku ke kelas duluan" pamit ainne

"belajar yg bener jangan dengerin omongan mereka" ainne memgangguk lalu memasuki kelas nya

-------------------

jam olahraga akan segera dimulai kini seorang ainne sedang menganti pakaian nya di bilik toilet dan meninggalkan tasnya di wastafel

"yak apa yg kau lakukan dengan tasku?" ainne mendorong joy dan yeri yg sedang mengacak tas peralatan itu

"wow ada obat ternyata"

"yak jangan mengutak atik obat itu"

"ini pasti obat penyakitmu kan? ah ini lebih baik di buang" joy membuka penutup botol itu namun sebelum obat itu di buang ainne dengan cepat berusaha mengambil obat itu

Discourtesy 2 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang