"Ar, karena kamu udah lulus kuliah 1 minggu yang lalu jadi daddy harap kamu mau ngelanjutin perusahaan yang daddy pegang selama ini." Ucap seorang lelaki paruh baya kepada anak bungsu imut dihadapannya.
"Perusahaan daddy yang bagian mana?" Tanya gadis bernama lengkap Arnella Lorine Steff.
"Perusahaan daddy yang sebagian mengelola sebuah sekolah ternama. S'academy School. Dan yang ada di Jepang, Yo corp. Daddy yakin kamu pasti bisa mengelola kedua perusahaan daddy." Ucap Valco dengan nada tegas sambil memegang bahu Arnella.
Arnella menghela nafas panjang lalu menghembuskannya pelan, "Ok. Ara siap dan makasih buat kepercayaan daddy buat Ara." Ujar Arnella sambil tersenyum hangat kepada lelaki yang notabene nya adalah ayah kandungnya.
Valco langsung memeluk putri kecilnya dan menenggelamkan kepala Arnella didada bidangnya.
Perlahan Valco melepaskan pelukannya dan menatap lekat putri bungsunya.
"Mulai besok Ara mau ngejalanin misi perusahaan daddy. Karena, Ara ngeliat perusahaan daddy yang mengelola S'academy School ada yang tidak beres." Ucap Arnetha serius sembari menatap Valco.
"Daddy juga ngerasain hal yang sama. Tapi, daddy ga belum bisa mencari tau apa yang terjadi disana. Semoga dengan kamu yang pegang perusahaan daddy, masalah diperusahaan daddy bisa teratasi segera." Ucap Valco yang masih setia menatap wajah imut anak bungsunya.
"Pasti!" Ucap Arnella sembari mengangguk mantap.
💤💤💤
Pagi yang cerah ini terlihat seorang gadis yang tengah sibuk merapikan diri didepan cermin besar dihadapannya.
"Taraa, I'm ready to go school." Ujar gadis yang sedang menatap dirinya dari pantulan cermin besar dihadapannya.
Ia berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil tas biru kesayangannya lalu turun dari tangga menuju meja makan bersama keluarganya.
"Morning mom, dad, bang, kak." Ucap Arnella sembari tersenyum lebar kearah keluarganya.
"Morning too, baby girl." Arnella terkekeh mendengar jawaban serempak dari keluarganya. Baby girl? Masih sekecil itukah dirinya? Batin Arnella yang masih tersenyum geli.
"Ish, Ara udah gede tauk." Ujar Arnella dengan ekspresi jutek yang ia buat.
"Udah gede dari mana coba? Mati lampu aja teriak-teriak kaya liat kucing ngelahirin katak aja." Celetuk seorang pria bernama Alvano Lorenz Steff yang menjelma sebagai abang Arnella.
"Yee, bukannya gue takut tapi gue cuman phobia sama gelap aja." Jawab Arnella santai sambil melahap roti selai coklat ditangannya.
"Sama aja lo takut dek." Sahut Shiella Ferdany Steff kakak perempuan atau anak sulung dari keluarga Steff.
Arnella tak mengindahkan ucapan dari kedua kakaknya dan ia hanya fokus memakan roti selai coklat dan meminum susu coklatnya.
"Ara udah. Pamit berangkat ya mom, dad, bang, kak." Ucap Arnella sembari menjabat tangan kanan Valco dan Reina.
Yeah, dont forget give me Vote and Comment.
Padn1
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [𝙎𝙇𝙊𝙒 𝙐𝙋]
Novela JuvenilGadis kecil dengan otak jenius, bergelimang harta, mendapat kasih sayang penuh, dari keluarga, sahabat, bahkan kekasih? namun tak semulus itu,, Ada liku perjalanan hidup yang baru saja ia mulai,,, Akankah? --------- ● ● ● . . . . . Start story :...