Pagi ini, Arnella sudah berada disekolahnya. Mungkin masih terlalu, ia melirik jam arloji yang melingkar sempurna dipergelangan tangan kanannya. 06.40, 20 menit lagi bel berbunyi.
Beberapa menit kemudian, suara cempreng mirip dengan suara kaleng krupuk datang. Siapa lagi jika bukan Jennie Allest Smith.
"Pagi, my Ara." Sapa Jennie sembari memeluk kepala Ara singkat.
"Pagi." Jawab Ara singkat dengan senyum tipisnya khas seperti nerd sungguhan.
Tak lama Jennie membuka suara dan membicarakan sesuatu hal yang menurut Ara tidak terlalu penting.
"Ar, gue denger bakal ada anak baru. Pindahan dari Perancis, cowo lagi." Jennie berkata dengan mata berbinarnya. Jika menyangkut cogan, dialah orang pertama yang mengetahui.
"Trus?" Tanya Ara dengan wajah datarnya.
"Lo ga seneng?"
"Emang gue itu lo?" Jawab Ara sambil menelungkupkan wajahnya diatas meja menggunakan kedua lengannya.
Jennie hanya mencibir kesal melihat tingkah Ara yang begitu menyebalkan.
Tiba-tiba seseorang menggebrak meja dengab keras pas didepan Ara yang sekarang mungkin sedang tidur.
"Bang-" Umpat Ara yang terpotong karena sebuah tarikan keras dipergelangan tangannya.
"Ikut gue!" Bentak seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Ghea dan para antek-anteknya.
Jennie yang baru saja ingin menolong tetapi dicegah oleh Alya dan Lola yang memegang kedua tangannya erat.
"Woy, lepasin Ara! Bangsat lo semua!" Teriak Jennie dengan emosi yang menggebu.
"Ngapain lo semua cuman ngeliat?! Bantuin bego!" Teriak Jennie dengan emosi yang sudah meluap.
Jennie terus memberontak dari kedua anteknya Ghea tapi tetap gagal, hingga sebuah ide muncul diotaknya. Ia menginjak kaki Alya kuat lalu menendang perut Lola. Jennie lalu berlari menyusul perginya Ara dan ghea.
Ditempat lain, Ghea membawa Ara menuju gudang yang sangat sepi, gelap, pengap dan sangat kotor.
Ghea langsung mengikat Ara dikursi dan menutup mulut Ara menggunakan kertas bekas yang berserakan digudang.
"Lo salah cari lawan sama gue!" Ucap Ghea lalu tanpa basa basi ia langsung melemparkan air bekas pel kearah Ara.
Ara hanya memejamkan matanya rapat. Tak hanya itu Ghea juga menarik rambut Ara dan menampar keras pipi kanan Ara hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.
Sebelum Ghea meninggalkan Ara digudang, ia sempat menampar beberapa kali dipipi Ara. Dan Ara hanya meringis tanpa mengeluarkan sepatah kata.
Ia pusing, ia paling pusing jika harus dihadapan dengan barang yang memiliki mau menyengat tak sedap. Lebih baik ia dihadapkan dengan soal matematika yang memiliki rumus panjang daripada harus mencium bau tak sedap seperti sekarang.
Lain halnya dengan Jennie yang sekarang sedang pusing mencari keberadaan Ara. Ia sudah mencari Ara diseluruh penjuru sekolah.
"Lo dimana sih Ar?" Desis Jennie sambil sesekali menghela nafas lalu menghembuskannya kasar.
Tiba-tiba terlintas satu tempat dalam benaknya. Gudang. Pikir Jennie. Lalu tanpa basa-basi ia berlari menuju gudang sekolah yang agak jauh dari keramaian sekolah.
Dengan sigap Jennie membuka pintu gudang, namun sayang pintunya dikunci. Ia tidak mungkin mendobrak pintu kayu ini karena tenaganya yang begitu kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd Girl [𝙎𝙇𝙊𝙒 𝙐𝙋]
أدب المراهقينGadis kecil dengan otak jenius, bergelimang harta, mendapat kasih sayang penuh, dari keluarga, sahabat, bahkan kekasih? namun tak semulus itu,, Ada liku perjalanan hidup yang baru saja ia mulai,,, Akankah? --------- ● ● ● . . . . . Start story :...