~▪︎○SEPULUH - Jennie○▪︎~

586 28 3
                                    

Jadikan, masalalu sebagai pelajaran untuk menghadapi masadepan.

Arnella Lorine










💤💤💤

Hari-hari Arnella menjadi nerd berjalan baik, hingga saat Jennie dan Arnella sampai dikantin mereka sudah dicegat oleh 3 orang cewe dengan dandanan yang sangat menor layaknya ondel-ondel mau pawai.

"Minggir lo! Ngalangin jalan kita tau gak?!" Ucap Jennie dengan wajah yang kelihatan tidak bersahabat.

"Siapa lo ngatur hidup gue? Bebas dong gue mau ngapain?" Jawab seseorang diantara mereka dengan dandanan yang paling menor yang Arnella yakini adalah ketua cabenya.

"Gue emang bukan siapa-siapa, tapi yang pasti gue real manusia." Ucap Jennie dengan senyum devilnya.

"Maksud lo apa?! Lo nyindir gue?!" Teriak cewe cabe sok bossy sambil mendorong bahu Jennie keras.

"Yes, sorry if you do feel." Jawab Jennie dengan raut wajah santainya.

Seketika keadaan kantin langsung dipenuhi lautan manusia dan suasana menjadi tegang. Tak sedikit dari siswa-siswi lain yang melakukan live diakun masing-masing dan tak sedikit pula yang memberikan dukungan kepada Jennie maupun cewe cabe itu.

Bego semua, bukannya dilerai malah dikomporin? Batin Arnella sambil memutar bola mata malas.

Cewe cabe itu langsung melayangkan sebuah tamparan kearah Jennie, namun belum sampai beberapa centi tangan cewe cabe itu dicekal oleh seseorang.

"Heh, lo cupu ga usah ikut campur!" Teriak cewe cabe itu sambil menghempaskan tangan Arnella kasar.

"Ja..jangan kak." Ucap Arnella dengan nada takut dan gugupnya. Kalo gue ga lagi nyamar, udah gue sikat lo. Batin Arnella.

"Berani apa lo sama gue?" Tanya cewe cabe itu sambil memelototkan matanya kearah Arnella lalu mengapit dagu Arnella dengan tangan cewe cabe itu.

"Ghea, cukup! Lepasin dia! Gue udah ga ada hubungan lagi sama lo! Jadi, gue harap lo jauhin hidup gue dan jangan ganggu gue." Ucap Jennie setengah teriak dan membentak keras kearah cewe cabe bernama Ghea tersebut, lalu berjalan kearah Arnella dan menarik tangan Arnella kasar menjauh dari keramaian kantin.

Arnella hanya mengikuti arah jalan Jennie membawa dirinya ketaman belakang sekolah yang begitu sepi dengan tangan Jennie yang masih menggenggam kuat pergelangan tangan Arnella.

Pegangan kuat itu akhirnya lepas bersamaan dengan tangis Jennie yang keluar.

"Aaaaarrghhh!" Teriak Jennie begitu kuat.

"Gue benci lo bitch! Benci!" Teriak Jennie lagi dan Arnella yang melihat itu langsung memeluk tubuh Jennie yang sudah luruh diatas tanah.

"Stt, lo tenang. Ada gue disini." Ucap Arnella sambil mengusap punggung Jennie pelan.

Jennie menyandarkan kepalanya diceruk leher Arnella. "Hiks...dia...benci...gue benci lo, Ghea!" Tangis Jennie kembali pecah dan Arnella merasakan lehernya basah terkena airmata Jennie.

Arnella masih diam, ia paham keadaan Jennie dan ia membiarkan Jennie menumpahkan segala emosinya melalui dirinya.

"Sialan!" Umpat Jennie membuat Arnella semakin merasa kasihan dengan sahabatnya ini.

"Lo tenang dulu ya. Lo cerita ke gue dan gue pasti akan menjadi pendengar yang baik buat lo." Ucap Arnella yang masih setia mengusap-usap punggung gadis dihadapannya ini.

Fake Nerd Girl [𝙎𝙇𝙊𝙒 𝙐𝙋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang