Prolog

49 10 1
                                    

Bab 1--Hidup begitu mengerikan--

Disini hanya ada kumpulan manusia dengan kekuatan masing-masing yang memiliki rahasia terbesar tentang keturunan thanatos,biasa ia terlahir berjenis laki-laki tetapi kali ini seorang gadis kecil nan rapuh.
setiap 100 tahun sekali ia kembali lahir membawa aura kematian mengerikan yang sebenarnya dibalik itu ada sesuatu dengan sebutan --Surga--sedang menanti.

apakah bisa ia melewati semua rintangan ini?ketika hinaan pembunuh menguncang jiwa setiap saat
ketika ia bertahan seorang diri padahal orang tua masih ada namun tak lagi peduli hanya karena takdir sedang mempermainkannya apalagi kini ia jatuh cinta kepada pria dimasa lampaunya.
bukan cinta pertama
bukan pula mantan sahabat
tetapi seorang pria yang pernah ia bunuh kedua orang tuanya.

apakah dendam akan mendominasi pria itu?
dan apakah benar dia adalah sibocah dimasa lampaunya atau hanya sekedar mirip?
mengapa tuhan senang sekali mempermainkan gadis itu?

PROLOG--

Seorang gadis kecil terlahir dikeluarga sederhana hidup sebagai sisemata wayang menjadikan ia anak kesayangan dari dua pasangan paruh baya yang masih tampak cantik dan tampan tak lekang oleh waktu.ia lahir lantaran dipilih oleh takdir yang telah dipilih namun tiada satupun orang yang tau alasan mengapa ia dipilih

Dan peran apa yang sedang ia jalani jelasnya dia berbeda dari yang lain,bahkan ia sendiri tak tahu tak jarang juga bertanya-tanya pada takdir

"Mengapa dan untuk apa?"

Sebab yang ia tahu sekarang dia hidup untuk membunuh mereka yang begitu amat menginginkan kematian darinya,memohon terbunuh oleh tangan anak kecil itu.

"Ambillah nyawaku wahai keturunannya dewa thanatos." Pinta mereka memohon pada gadis itu.

ucapan itu terus digiangkan ke sigadis membuat ia sedikit bingung tentang siapa Thanatos?apa hubungan antara dia dan thanatos?.

Orang tua dari gadis berambut putih itu juga tidak tau mengapa banyak yang menginginkan kematian dari putrinya sebab saat ia bertanya pada mereka tak ada satupun yang berniat menjawab.

mereka bungkam menyembunyikan kenyataan dan yang terpenting sekarang adalah uang dari para tetamu telah diterima oleh kedua orang tua sigadis,pikiran mereka sudah dibutakan uang sehingga tak lagi memikirkan hal buruk setelah ini.

Didalam ruangan penuh pengap dengan para manusia yang siap mati ditangannya

ketahuilah kalau mereka semua adalah manusia-manusia egois sebab meninggalkan anak-anaknya demi sebuah kematian tapi tak perlu ambil pusing karena beruntungnya harta benda sudah diturunkan keanak-anak mereka,tentu saja mereka tak mau keturunannya menjadi gembel bukan?

Mereka berkumpul menjadi satu,menunggu perubahan sigadis itu

menunggu wujud lainnya yang mengerikan keluar.

Hingga pada saatnya dua pasang sayap putih penuh darah keluar dari punggungnya membuat bajunya terobek dan anak-anak rambut putihnya berubah menjadi merah tak lupa mata hitam juga beralih menjadi merah darah. Ketika perubahan terjadi jiwa sigadis seakan sedang dipermainkan oleh rasa sakit karena nyeri,perih sekujur tubuh,dan rasa seperti tersetrum menyerangnya dengan begitu hebat.

Dia tak lagi sadar lantaran jiwanya yang lain sudah mengantikan posisinya dan mengambil alih raga yang berada ditengah kerumunan sambil tersenyum mengerikan. tangan kecilnya terangkat lalu sebuah cahaya putih muncul dari sana,membutakan mata.

cahaya itu begitu lama menyilaukan hingga saat sudah padam, pemandangan mencekam sudah ada didepannya.

Kepala semua tamu  yang ada diruangan sudah lepas dari badannya sampai banyak dari mereka memuncratkan darah kelantai dan mengenai sigadis yang masih setia dengan senyum mengerikannya membuat sisi keimutannya menghilang tergantikan sisi iblisnya.

lalu dia berujar puas melihat karya kematiannya,"Kalian mati dengan cara sadis tapi tentu saja surga sudah menanti,kematian sadis kalian terbayar adil bukan?"

"and actuallys...aku adalah anak dewa kematian damai yang sedang menyamar." Kali ini bisikan sehalus angin numpang lewat memperjelas siapa dirinya tanpa celat sediktpun tak seperti biasa.

"Ibu?Ayah?"panggilnya senang kearah dua insan yang sudah terbujur kaku saat menyaksikan pembunuhan massal itu,sang wanita cantik peruh baya menangis dan menjerit sekuat tenaga,kakinya melangkah mundur menghindari sigadis yang berlumuran darah.

Sang ayah juga hanya bisa diam tanpa berniat menenangkan si Istri karena ia sendiripun masih tak percaya ketika putri tercinta membunuh tanpa belas kasih.
lalu si Ibu berteriak meraung,"PEMBUNUH!"

"AKU MELAHIRKAN DAN MEMBESARKAN SEBUAH MONSTER PEMBUNUH!!PEM--bu--nuh.." Kemudian wanita itu tergeletak dilantai. SiGadis merasa ada ribuan jarum menusuk ulu hatinya,dihancurkan dengan perkataan yang begitu kejam.

Dan sekarang dia malah tersenyum miris dan mengeluarkan airmata tanpa suara tangis.Rambut merah serta netra berpupil merah tadipun menjadi kebentuk semula.

lengan kecilnya ditarik oleh seseorang berjas hitam untuk segera keluar dari ruangan yang hendak dibersihkan para pelaksana amanat untuk mengutip bagian tubuh jika berkeping-keping lalu kuburkan dengan layak

kemudian meninggalkan kedua orang tuanya didalam sana yang masih saja shock.

ketika sampai dipintu dia berpapasan dengan anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun bernetra hijau semu,mereka saling tatap memandang mata sembab masing-masing.

Sibocah laki-laki menangis karena kehilangan orang tua sedangkan Gadis itu menangis sebab dibilang pembunuh oleh ibunya sendiri,sama-sama hancur mental mereka hanya dalam sekejap mata.

Tanpa sadar dihati mereka tertanam bibit dendam yang akan membesar seiring waktu,sesuatu yang akan membawa takdir tidak terduga kepada dua insan kecil disana.

--to be continued --

more cruel life or loveWhere stories live. Discover now