SIANG ini benar-benar kacau. Tidak hanya teman dekatnya yang selalu bertanya, melainkan satu sekolah ikut mempertanyakan apa arti tanda pada leher Soobin. Apa ia harus mengakui bahwa ia dijodohkan oleh manusia sesama jenis kepada temannya? Hal itu masih Soobin pertimbangkan.
Sial, pikirnya. Jika ia berangkat menggunakan skateboard, mungkin ia tidak akan merasakan uap panas di ubun-ubunnya sekarang. Dan kini, ia harus menunggu calon suaminya datang.
"Ayolah, Soobin. Katakan!" Seru Kang Taehyung yang kini memohon dihadapan Soobin.
Soobin yang melihatnya memutarkan kedua bola matanya. "Aish, kalian ini benar-benar. Nanti kalian akan ta-"
"Soobin!"
Suara itu membuat sang empunya nama menoleh diikuti dengan teman-temannya juga. Ternyata itu Yeonjun. Yeonjun hendak melangkahkan kakinya mendekati Soobin dan teman-temannya. Namun, langkah Yeonjun terhenti tatkala Soobin langsung berlari cepat kearahnya.
"Ayo pulang!" Seru Soobin melewati tubuh Yeonjun dan dengan cepat membuka pintu mobil untuk masuk kedalamnya.
Yeonjun yang melihatnya langsung menyusul calon istrinya dan melesat pergi kerumah.
"Ada apa ini?" Tanya Yeonjun begitu mereka sudah berada diperjalanan menuju rumah.
"Aku lupa menggunakan plester untuk menutupi bekas kiss mark mu." Jawab Soobin memanyunkan bibirnya. Setengah hari ia harus merasakan malu dan selalu menutup-nutupi bekas yang berada dilehernya.
Yeonjun yang melihatnya terkekeh. "Maaf aku tidak mengingatkanmu. Tapi, jika kita melakukannya lagi, aku akan mengingatkanmu jika kau akan pergi kesekolah." Ujar Yeonjun sesekali melirik calon istrinya tersebut
Soobin menggeleng. "Tidak. Jangan lakukan lagi. Sakit tau!" Ucap Soobin mengerutkan keningnya.
"Maaf." Ucap Yeonjun diikuti dengan kekehan dan mengacak rambut Soobin gemas.
Selama diperjalanan, suasana menjadi hening. Hanya terdengar suara lantunan musik yang berada di saluran radio, membuat Soobin dan Yeonjun memaknai lagu yang mereka dengarkan.
Kali ini, mereka tidak akan pergi pulang kerumah. Sebab, Yeonjun sengaja melewati rumah mereka dan tetap melajukan mobilnya entah ingin pergi kemana. Tentu dengan hal itu, Soobin bertanya. "Mau kemana kita?" Tanya Soobin akhirnya.
"Hari ini, kita akan pergi ke sebuah tempat penyewaan baju pengantin. Disana sudah ada kedua orang tua kita yang menunggu." Ucap Yeonjun membanting stir mobilnya kearah kiri dan melesat dengan kecepatan normal.
"A-apa?"
"Iya. Dan disana, kita akan bersama-sama memilih baju pengantin kita masing-masing." Ucap Yeonjun fokus pada jalannya.
Otak Soobin benar-benar dilanda pertanyaan yang harus Yeonjun jawab. Itu artinya, Soobin penasaran dan ingin mendengarkan jawaban yang tepat agar ia tak ragu.
"A-apa aku harus pakai gaun bak seorang gadis?" Tanya Soobin polos, membuat Yeonjun terkekeh dan mencubit pipi Soobin gemas.
"Tidak, Soobinku sayang." Mendengar jawaban Yeonjun, membuat Soobin salah tingkah ketika Yeonjun mengatakan kasih sayangnya kepada dirinya. "Disana kau akan tau sendiri." Sambung Yeonjun.
"Ta-tapi... aku malu jika ada seseorang yang mengetahui, bahwa calon pengantinnya adalah kita. Kita kan sesama jenis." Ucap Soobin benar-benar polos, sehingga kedua tangan Yeonjun gatal ingin memeluknya dan menciumnya. Tapi, Yeonjun tidak bisa melakukannya karena ia harus fokus pada jalannya agar tiba tepat waktu, jika ia tidak ingin dimarahi oleh eomma nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘉𝘭𝘪𝘯𝘥 𝘓𝘰𝘷𝘦 ' soojun [ffnc🔞]
Fanfiction🔞¡¡¡𝘸𝘢𝘳𝘯𝘪𝘯𝘨. 𝘧𝘧𝘯𝘤, 𝘭𝘨𝘣𝘵, 𝘨𝘢𝘺 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘦𝘯𝘵!!!🔞 Choi Yeonjun a.k.a Yeonjun, akan dijodohkan oleh kedua orang tuanya dengan seorang pengusaha yang sama kayanya dengan kedua orang tuanya. Choi Soobin a.k.a Soobin, merasa shock tatk...