Book World

15 2 0
                                    


Saat ini gue, Freya, Avram dan Ryan sedang ngumpul di kantin sekolah. Dan kenapa di belakang meja yang kita tempatin selalu ada Fiona dan Maddie yang terus ngawasin gue kalau deket Avram tapi, gue nggak peduli malah gue manas manasin dia gue bercanda gurau sama Avram sampai megang tangannya.

"Frey lo tau gak cowok misterius itu datang lagi" bisik gue ke Freya.

"Hah? yang bener? terus lo gak diapa apain kan sama dia?"

"Nggak lah, dan lo harus tau kalau dia berasal dari buku diary" bisik gue lagi tapi mungkin masih kedengaran sama 2 cowok di hadapan gue.

"Oh jadi lo udah ketemu sama Andy?"ucap Ryan yang membuat gue, Freya dan Avram menoleh ke dia.

"Iya namanya Andy"kata gue ke Freya.

"Eh tggu Kok lo bisa tau sih?" tanya gue ke Ryan.

"Pulang sekolah gue ke rumah lo dan Freya dan Avram mau ikut?" ujar Ryan tanpa basa basi menjawab pertanyaanku dan Mereka berdua mengangguk setuju.

"Oke, kalau gitu kita pulang barengan aja ke rumah gue" saran gue yang disetujui mereka bertiga.

Sepulang sekolah.....

Kita semua sudah sampai di depan pintu rumah gue, dari luar sini terasa sepi banget ni rumah pas gue buka pintunya dan masuk di dalam makin terasa sepi dan keadaan rumah gue sekarang berantakan, gue coba manggil kak Aaron tapi tak ada jawaban gue yakin dia pasti pergi lagi ntah kemana dan yang berantakin rumah ini pasti kak Aaron juga.

"lo cewek apa bukan sih rumah kayak kapal pecah" ujar Avram.

Gue sakit hati lah dibilangin kek gitu "Tadi sebelum gue ke sekolah ni rumah rapi gak seperti sekarang dan yang pasti bukan ulah gue"

"Sudah lah, kalian pasti penasaran kan kenapa gue ajak kalian ke rumah Kyra?"

"Emang mau ngapain?" tanya Avram.

"Tunggu lo liat aja" kata Ryan itu membuat Avram jadi tambah penasaran dan bingung.

"Kyra dimana lo nyimpen buku diary lo?"

"Di kamar"

"Kita ke kamar lo kalau di sini takut ada orang yang liat" dengan rasa penasaran yang tinggi kita semua mengikuti langkah Ryan.

Setelah memasuki kamar Ryan mengambil buku diary yang berada di atas meja.

"Eh Ryan lo mau apa dengan diary itu, buka diary orang sembarangan gak sopan tau" ucap Freya ketika melihat Ryan memulai membuka buku itu.

"Lo tenang aja dibuku diary ini kosong jadi, gue gak baca apa apa"

"Kok lo tau" kata gue.

"Itu sudah jelas krn setiap lo tulis itu terjadi maka otomatis tulisannya akan hilang" jawab Ryan.

"Lo masih ada kunci gembok ini tidak?" lanjut Ryan lagi.

"Masih ada bentar yah gue ambil" seingat gue kunci itu gue taruh di bawa bantal setelah gue cari ternyata ada.

Gue memasukkan kunci itu ke gomboknya lalu memutar sampai terbuka dan seperti kejadian itu bukunya berubah menjadi pintu besar jalan masuk ke dunia lain.

Gue liat biasa aja tapi, Freya dan Avram menganga tak percaya sampai tidak mengeluarkan suara.

"Kyra lo mau masukkan ayo" ajak Ryan.

"Tggu Ryan lo yakin mau masuk ke situ" cegah Avram.

"Tenang aja gak bakalan terjadi apa apa" Ryan membuka kedua pintu itu dan keluarlah cahaya putih yang begitu terang. "Ayo semua kita masuk"

"Let's goooo" ucap gue dengan semangat.

Kita semua bersamaan masuk ke dalam pintu itu melewati cahaya yang sangat terang sampai untuk membuka mata saja tak bisa. Cahaya itu sepertinya sudah hilang kita membuka mata perlahan dan ternyata kita sudah berada di dalam dunia lain.

"Kita dimana?" tanya Avram yang masih heran.

"Sekarang kita sudah masuk ke dalam dunia baru jadi ini sudah bukan dunia kalian lagi" jawab Ryan.

Gue masih melihat sekeliling ternyata dunia ini menarik juga dan lebih indah banyak sekali bunga dan pepohonan disini,

"Itu napa dah ada buku di atas pohon tpi kok ada yg aneh yah?" tanya gue

"Hehe itu burung Ra bukan buku"

"Jadi ada burung berbentuk buku?" tanya Freya yang diangguki cepat oleh Ryan

"Aneh banget" ujar Avram

tiba tiba dari arah dalam hutan yang tidak terlalu lebat gue melihat seseorang yang sedang berlari  menuju ke sini muka dia tak terlihat karena tertutupi bayangan pohon.

"Ryan itu apa kyaaa" gue langsung bersembunyi di belakang badan Ryan.

Avram dan Freya yang juga melihat ke arah hutan langsung bersembunyi di belakangku.

"Lo bawa kita kemana sih" ucap Freya dengan ketakutan sambil memukul lengan Ryan.

"Lo semua tenang aja ada gue disini" kata Ryan dengan sombongnya.

Seseorang itu semakin dekat dan makin nampak dan juga membuat kita makin gelisah karna tuh makhluk.

"Berhenti makhluk astral" ucap Ryan yang pasti kepada orang itu.

"Maksud lo apa hah? dasar human" jawab orang itu yang suaranya tak asing bagi gue.
Gue melihat sedikit ke arah orang itu dan ternyata dia Andy.

"Lo bikin gue takut aja gue kira apaan" ucap gue yang keluar dari balik punggung Ryan yang diikuti oleh Freya dan Avram.

"Dari pertama gue ketemu sama lo takut mulu perasaan" ujar Andy.

"Bukan takut tapi kaget"

"Sekarang lo puaskan bisa masuk ke sini?" tanya Andy.

"Iya disini nyaman banget cocok deh buat gue"

"Kalau suka lo boleh tiap hari dtg kesini"

"Emang boleh?"

"Boleh lah kan ini dalam buku diary lo juga kan"

"Nanti gue di hukum lgi kek elo"

"Gak bakal kalau yg punya buku ini"

"Klu gitu gue sering sering deh main ke sini"

"Eh iyya lo belum kenalan sma ni makhluk" Ucap Ryan sambil menunjuk Freya dan Avram.

"Gue Andy"

"Gue Freya"
"Gue Avram"

"Kita ajak mereka keliling yuk" ajak Andy sambil mendekati Ryan.

"Ayo lah"

"Yaudah yok jalan" Andy menarik tangan Kyra untuk jalan berdua di depan, Kyra kaget tiba tiba tangannya di tarik.

"Eh Kyra biar deket gue aja elo jalan dluan gak usah narik narik" kata Ryan menarik balik tangan Kyra.

"Biarin Kyra deket gue elah" Andy juga kembali menarik tangan Kyra.

"Daripada deket lo berdua mending deket gue" ucap Avram yang membuat Kyra jadi diam di tempat.

"Kita kapan jalannya sih, sini Kyra jalan sama gue aja" Freya yang sudah tak tahan melihat sahabtanya itu di tarik tarik akhirnya dia juga yang ikut narik.
Kyra hanya pasrah saja atas kelakuan teman temannya itu.

"Kita kemana dulu nih" tanya Andy.

"Ke rumah dulu aja gue mau ganti baju gerah gue" jawab Ryan

"Di sini lo tinggal dimana? disini hanya hamparan lapangan luas" ucap gue.

"Kita tinggal di sebrang hutan gak jauh dari sini" jawab Ryan lagi.

Akhirnya kita pun berjalan menuju rumah tempat tinggal Andy dan Ryan.

Udah baca jangan lupa vomentnya yah...😉

My diary is magical worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang