Magical World (2)

16 3 0
                                    

.
.
.
.
.
Author Pov

Selama di perjalanan Kyra dan teman-temannya tak berhenti berdecak kagum pada dunia baru yang mereka datangi, mulai dari pemandangan yang sangat indah, pepohonan yang rindang, sampai hewan yang tak pernah mereka lihat sebelumnya di dunia nyata.

Dunia ini seperti surga bagi mereka ditambah lagi langitnya yang berwarna biru kehijauan tanpa ada awan sedikit pun yang menutupinya benar benar sangat indah.

Setelah berjalan jalan cukup lama mereka semua beristirahat di sebuah taman buku, ya bentuknya seperti buku diary tempat duduknya berbentuk buku dan ada banyak sekali buku tertera khusus ditempatnya untuk dibaca setiap pengunjung jika berkunjung ke taman itu.

Tidak hanya itu saja taman ini juga memiliki fasilitas yang bisa di gunakan seperti tempat bermain, kolam renang dan terdapat sebuah air mancur besar di tengah-tengah taman itu yang pastinya tak jauh dengan tema yang berbentuk buku.

Author Pov end

"Gue haus njirr" lelah Freya

"Di depan sana ada minuman mau ke situ?" tawar Andy

"Ayo gue juga dah haus" ucap Ryan

"Kalian aja deh yang pergi gue capek mau di sini ajah" kata gue.

"Sama gue juga gak sanggup jalan lagi" tambah Avram

"Yaudah kalian berdua tunggu di sini" kata Andy, lalu berlalu dri hadapan gue dan Avram diikuti dengan Ryan dan Freya. Dan tinggal lah gue dan Avram berdua di taman itu.

Suasananya agak canggung karena baru pertama kalinya gue hanya berdua duduk dengan Avram dan lagi taman ini sepi tak ada seorang pun selain kita berdua.

"Kok suasananya jdi aneh gini yah?" Avram membuka suaranya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Dan gue hanya tertawa canggung mendengar ucapan Avram barusan

tanpa sadar gue di liatin sama dia dan gue berbalik menghadapnya otomatis muka gue berpapasan dengan muka dia.

Setelah gue sadar bahwa muka gue sangat dekat dengan mukanya Avram, dengan cepat gue langsung nundukin kepala gue dan memalingkan muka gue lagi ke arah yang lain.
Mungkin muka gue sudah merah kek kepiting rebus sumpahh gue malu banget.

"Cantik" gumam kecil Avram yang masih bisa di dengar oleh gue.

Blushh...
Fix muka gue Tolonggg....

Deg deg deg

"Jantung gue ini knp gak karuan gini dah, ap gue punya penyakit serangan jantung mendadak?" tanya batin gue

Setelah gue atur napas jantung gue juga udah tenang, gue balik muka gue hadap dia lagi.

"Engh knp?" tanya gue canggung

"Eehh ng.. nggk kok" jawab Avram
"Ahkk gue bicara apa sih tadi" batin Avram

Untungnya suasana canggung ini tak bertahan lama sampai mereka bertiga balik dari tempat minuman. Akhirnya gue bisa bernafas lega.

"Nih minumannya" kata Freya sambil memberikan minum ke gue.

Gue ambil tuh minuman "Makasih" dan langsung meneguknya.

"Kita mau kemana lagi?" tanya Avram.

"Hmm.. Kemana yah?" Ryan tampak berfikir.

"Haloo" kami di kejutkan dengan kedatangan seorang laki-laki.
"Kenapa? Kaget? Biasa aja kali liatnya" sambung laki laki itu lagi

"Ngapain lo kesini? bukannya lo udah di larangan masuk ke area ini lagi" ucap Andy dengan nada emosi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngapain lo kesini? bukannya lo udah di larangan masuk ke area ini lagi" ucap Andy dengan nada emosi

"Wow wow santai lah gue gak bermaksud jahat kok" jawabnya dengan senyum

"Lo tenang dulu Andy, maksud lo apa datang kesini lagi?" tanya Ryan sambil menenagkan Andy

"Gue? Gak ada maksud apa apa, cuman mau jalan jalan bosan gue di sana"

"Oh iya, apa dia masih hidup?" lanjutnya lagi

"Maksud lo Alex? Apa apaan lo nanya kek gitu" emosi Andy sudah meluap

"Gue hanya memastikan, gak ada salahnya kan gue nanya"

"Tapi pertanyaan lo itu keterlaluan"

"Udah ini ada apa, kalian jangan adu mulut gini" lerai Avram

"Gak ada habisnya kalau bahas orang macam dia, ayo kita balik"

"Woah ternyata kalian ada tamu baru yah"

"Jangan ganggu mereka gak ada habis habisnya lo bikin masalah disini" kata Ryan yang sudah mulai emosi

"Gue disini datang baik baik, apa lo mau gue bikin masalah? Oke gue turutin" jawab cowok itu yang ternyata dari tdi dia natap gue

"Tutup mulut lo dan jangan macam macam kalau lo gak mau berurusan sma gue" jawab Andy menunjuk muka cwok itu dan menatapnya benci

"Oh iya sampai lupa, gue blm kenalan sama mereka" cwok itu nunjuk gue, Freya dan Avram

"Lo gak usah kenalan sma mereka gak penting" ucap Ryan

"Gak papa Ryan kan gak ada salahnya cmn knlan aja kok" akhirnya gue angkat bicara

"benar tuh kata dia gak ada salahnya orang mau nambah teman"

"Diam lo" wajah Ryan sdh terlihat agak merah

"Oh iya nama gue Kyra ini Freya dan Avram"

"Halo jg cantik, nama gue William salken semua"

"Udah kenalannya, ayo pulang" ajak Andy

"ke-" blm sempat gue bicara tangan gw sdh di tarik pergi sma Andy dan lainnya juga nyusul di belakang.

"Lo kenapa sih?" tanya gw ke Andy yang dri tdi hanya diam

"Pokoknya lo gk usah dekat dekat lgi sma cwok brengsek itu"

"Kenapa sih? Keliatannya dia baik"

"Baik di luar busuk di dalam, nnti deh pas plg gue ceritain sma kalian semua" gue hanya ngangguk ngerti dan tak ada lagi percakapan selama perjalanan.

(^‿^✿)

My diary is magical worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang