Melodi Milik Dua Hati | 5 END

88 26 6
                                    


Dua surat sampai serentak, Nada mulai harap cemas, pada surat yang ia kirimkan.

Nada belum menemukan ending yang pas untuk kisah dua manusia ini.Dua hati yang sama, seharusnya bersatu pada akhir yang bahagia. Namun, dua hati yang tak dilandasi percaya, seharusnya sirna pada akhir pilu sebenarnya.

🍃

Fathan Al Ghifari

"Teruntuk sahabatku Nada,

Aku tak pernah paham, apa yang aku rasa ini benar-benar tak mau pindah. Ingin menetap. Tapi kini aku memilih menjauh saja.

Aku hanya masih kurang baik untuk segalanya, dan Alia terlalu sempurna.Aku tak pernah katakan cemburu yang kurasa membuat aku melupakan Alia.

Tidak, tidak sama sekali. Langkah jauhku membuat aku percaya bahwa berharap pada manusia membuat luka saja, dan aku tak kan temukan itu pada jika harapku kepada Allah.

Sampaikan pesanku pada Alia

'Jangan jauh saja, aku menaruh percaya bahwa tanpa aku di sisimu kau akan tetap milikku dan tetap langitkan doa yang terbaik, kuharap aku dapat bersamamu. Aku hanya butuh waktu. Aku percaya.'

Terimakasih untuk penguat terbaikku, Nada.

Dari sahabatmu, Fathan"

🍃

Alia Nurul

"Teruntuk sahabatku Nada,

Nada, aku harus balas apa dari semua yang kau usahakan. Lumpuhku sembuh, sekarang aku mampu menata impianku lagi.

Nada, aku kembali bangkit dari kata menyerah, dan benar Aku terlalu lemah, untuk pria sempurna seperti ia.

Aku tak akan menyerah, namun pilihanku jatuh pada cinta dalam diam saja. Lewat bait-bait doa, kan kubawa Fathan bersamanya. Kuharap dari apa yang aku langitkan, Allah menjadi yang paling utama mengizinkan. Semoga.

Teruntuk pesan yang aku singgahkan

' Fathan, jangan jauh saja. Aku menaruh yakin dan percaya yang berkolaborasi sangat erat. Hati ku tak pandai beralih, dan mungkin menyentuh tahap tak mungkin, kuharap Allah mempertumkan kita satu.Aku percaya.'

Dari sahabatmu, Alia"

Nada senang, kelabu kembali ke rona jingga. Kali ini, teman bicaranya tak lagi sesak akan kecemasan. Misi selesai kah? Belum.

Nada mengambil pelan gawai yang akan menjadi saksi bagaimana Fathan dan Alia tersenyum parah.

" Fathan, kau tau apa yang aku temukan, sebuah pesan yang harus aku sampaikan.

' Fathan, jangan jauh saja. Aku menaruh yakin dan percaya yang berkolaborasi sangat erat. Hati ku tak pandai beralih, dan mungkin menyentuh tahap tak mungkin, kuharap Allah mempertumkan kita satu.Aku percaya.'

Sebuah pesan dari seseorang,semoga mampu mengobati kecewamu pada wanita impianmu.Mungkin itu dari dia. "

Fathan tersenyum parah, mukanya memerah dan pikirannya langsung tertuju pada Alia. Kode dari Nada sudah menyampaikan, tapi di hati Fathan masih ada sedikit keraguan.

* * * * * *

" Alia, kau tau apa yang aku dapatkan, sebuah pesan yang harus kau terima.

'Jangan jauh saja, aku menaruh percaya bahwa tanpa aku di sisimu kau akan tetap milikku dan tetap langitkan doa yang terbaik, kuharap aku dapat bersamamu. Aku hanya butuh waktu. Aku percaya.'

Permintaan dan harapan dari seseorang yang katanya menjauh. Mungkin terkaanmu meyakinkan hati kecilmu."

Alia tak bisa berhenti tersenyum, merah rona wajahnya menyampaikan semuanya. Namun, keraguan hadir di tengah debar hati yang tak mengenal kata akhir.

" Aku tau kalian ragu, ..." balas Nada serentak pada Fathan dan Alia

" Hanya saja, dua syarat telah tiba padaku, dan kalian berdua harus tau.
Fathan dan Alia, dua sahabatku kalian itu satu, tinggal mencari titik temu dan pertemuan akan datang untuk menjamu. Pesan kalian, 'AKU PERCAYA, dan ALLAH JEMBATAN UTAMA' jadikan tameng menepis semua isu-isu yang membuat kalian rapu. Dengan segalanya, aku ucapkan selamat pada dua sahabat yang jatuh dalam hati yang sama, pada pandangan yang sama, aku ucapkan selamat kalian pantas bersama" balas Nada serentak pada Fathan dan Alia

" Alhamdulillah ..." jawab Fathan dan Alia serentak

" : ) " Nada menutup gawai dengan perasaan yang menenagkan jiwa, bahwa misinya telah sampai pada kata akhir

* * * * * *

" Jingga, kutup kisah ini dengan tarian melodi cinta milik dua sahabatku yang menaruh hati pada gelombang yang sama, dari mereka aku jadi mengerti, bahwa hati mudah rapuh akan gesekan yang tak semestinya mampu menjatuhkan dengan mudah. Aku mulai paham, bahwa percaya menjadi modal utama untuk saling mengukir makna ' SETIA '. Aku mulai mengerti, bahwa mengharap pada manusia lebih dari mengharap pada Allah hanyalah sia-sia. Aku mulai menyadari, bahwa cinta tak harus perihal komunikasi saja, tapi lebih dari itu, percaya dan melangitkan doa agar satu juga menjadi kisah cinta paling indah. Kuharap mereka satu, lalu bagaimana dengan diriku?. Semoga doa yang kulangitkan mempertemukanku dengan pria pilihan Allah untukku"

~ Nada

- - - - - -
Tertulis tidak senaja, dan kisah ini bukan untuk siapa-siapa

Ingat prasangka meruntuhkan segalanya

Makna tersiratkah?

Jangan lupa beri suara.

ANTOLOGI MILIK PENANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang