ANTOLOGI MILIK PENANTI

Melodi Milik Dua Hati | 4

Satu hari tersisa, Nada memulai misi menyatukan dua hati di detik akhir masa SMA. Harusnya mereka bertemu.

Memberi kepastian pada dua hati yang harusnya menjadi satu.Solusi dari kelabu ia temukan satu jam sebelum kakinya melangkah meninggalkan rumah. Untungnya, hujan menghentikan.

Nada membuat surat dua arah, satu untuk Alia dan satu untuk Fathan

" Teruntuk sahabatku Fathan,

Lelaki lemah! Yang kuat karena cinta, yang sempurna karena pandangan pertamanya.

Fathan, kuharap kau tak melepas Alia begitu saja, cemburu yang kau rasakan hanyalah ujian yang penuh akan ketidakjelasan. Alia cinta pertamamu, kurasa hatimu tak kan mampu meninggalkannya. Sekarang hanya tinggal ragamu.

Ini resiko berharap pada manusia, sebuah kesedihan yang akan melanda. Berharap kepada Allah, agar kamu tak kenal kecewa. Alia adalah fitrah yang harus kau jaga, mungkin tidak dengan pertemuan, namun dengan doa.

Menjauhlah sejauh-jauhnya hingga kau dirindukan, dan kelak jarak kalian dipersatukan dalam ikatan pertemuan, selamanya. Kau orang baik, dan Alia pantas mendapatkanmu.

Andai saja kau tau, apa yang seseorang rasa padamu sama, kau mungkin tak kan melangkah jauh.
Lelaki lemah? Jangan marah dulu, lemah lembut maksudku.

Akhir, aku ada permintaan,

sampaikan padaku apa yang harus aku berikan pada Alia, sebuah pesan mungkin. Dan setelahnya kau berikan pesan ini pada Line ku "AKU PERCAYA, dan ALLAH JEMBATAN UTAMA". Kau akan lihat, bagaimana aku menyatukan kalian."

Dari sahabatmu, Nada "

🍃 🍃 🍃 🍃 🍃

" Teruntuk sahabatku Alia,

Perempuan perfect! Alia, aku tak tau apa yang aku sampaikan ini mengubah keputusanmu atau tidak.

Hanya saja, jangan menyerah mendapatkan sahabatku Fathan. Cinta pertama melibatkan hati dan raga teramat dalam, dan perempuan sulit memutuskan kondisi tersebut.

kau temukan pangeran seperti Fathan, dan kurasa kamu tak akan mencari lain kerajaan. Inilah yang aku khawatirkan dari cinta seorang perempuan. Jatuh amat dalam, perasaan hanya menjadi jembatan penyesalan.

Namun, tak ada yang perlu disesali dari apa yang sudah terjadi. Kau hanya harus melangitkan doa! Dan menaruh yakin jika Fathan memang milikmu Ia tak akan menjauh.

Mungkin tidak diwakilkan dengan perangai, tapi hati tak pandai menipu. Andai saja kau tau apa yang seorang rasa padamu sama, kau mungkin menolak berprasangka tidak-tidak padanya.

Akhir, aku ada permintaan,

sampaikan padaku apa yang harus aku berikan pada Fathan, sebuah pesan mungkin. Dan setelahnya kau berikan pesan ini pada Line ku "AKU PERCAYA, dan ALLAH JEMBATAN UTAMA". Kau akan lihat, bagaimana aku menyatukan kalian."

Dari sahabatmu, Nada "

- - - - - -
Hanya surat dua arah, milik dua hati dari sahabatnya.

Endingny setelah ini

Jangan lupa beri suara ya.