Satu ...

340 10 3
                                    

Seorang gadis cantik menatap sedih dua gundukkan tanah yang masih basah.

Ia menatap ukiran nama yang tertera dibatu nisan itu,nama kedua orang tua nya.

Sudah satu jam gadis itu menatap makam kedua orang tua nya yang sudah dua jam lalu telah meninggalkannya.

Meninggal karena kecelakaan,membuat sarah tidak bisa memendung airmata nya.

Sarah membiarkan airmata nya terus mengalir lewat pipi indahnya.

Sarah menghela napas lalu mengelus nama Mama nya.''Sarah,tidak mau sendiri.''

Sarah menunduk di ditengah-tengah makan kedua orang tua nya.

''Apa,Sarah bisa hidup sendiri.''Sarah terisak dalam perkataanya.

Ia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang tua nya,tanpa kebahagiaan dari mereka.

Sarah semakin terisak saat teringat kenangan bersama kedua orang tua nya.

Sarah begitu bahagia saat kedua orang tua nya mengabarkan akan pulang menjemputnya setelah tiga bulan tidak bertemu akan kesibukan orang tua nya,sarah makin terisak saat mengingat jika ia hanya melihat jasad kedua orang tua nya.

Sarah benci kecelakaan itu.
Sarah benci dengan seorang polisi yang tidak menyelidik kasus orang tuanya.

Sarah tidak percaya kepada seorang polisi yang mengatakan kecelakaan itu murni karena musibah.

Sarah memegang dada nya yang berdenyut nyeri,airmata nya ia biarkan semakin mengalir.mengharapkan kesakitan itu hilang seiring airmata nya yang mengalir.sarah menggeleng semakin merasakan sakit itu.

Sarah tersentak dan mendongak saat seseorang menarik keras lengan nya,ia menatap kakak dan ibu tirinya sedang menatap nya marah.

''Kamu masih disini?kamu melupakan kami.hah?Dasar jalang.''.Sarah mengerang kesakitan,bukan karena perkataan akhir kakak tirinya itu,sarah sudah sering mendengar perkataan kasar dan menyakitan mereka.tetapi sarah mengerang kesakitan karena rambutnya yang ditarik kasar oleh kakaknya itu.

Sarah berdiri lalu menghapus airmatanya.''ka..kakak,I..bu.''

Ashley melepaskan jambakkan nya
lalu menatap sarah benci.''menangisi,seseorang yang sudah meninggal.gak guna banget sih.''

Sarah menunduk dan menghapus airmata nya yang kembali keluar.

Lena~ibu tirinya itu mencengkram kencang lengan sarah,membuat sarah meringgis.''cepat pulang,kamu mau nanggis darah pun.sampah-sampah itu tidak akan hidup lagi.''sarah mendongak akan perkataan ibu tirinya itu yang tega mengatakan akan kedua orang tua nya.

Ashley menatap sarah dengan tatapan sinis.''apa?Kamu mau marah?bukannya benar?''Ashley tertawa lalu menampar sarah.

Sarah memegang pipi nya yang terasa panas dan tersentak saat ibu tirinya itu menarik tangan nya.''sekarang kamu pulang,masakkin buat kita.''

Ashley mendorong punggung sarah yang mengikuti langkah ibu nya.''Bisa cepat gak sih jalannya.''

Sarah mengangguk pelan lalu menatap ukiran nama itu lagi

''Sarah rindu mama dan papa,sarah pasti akan kesini lagi.'' Batin sarah tersenyum,sebelum pandangannya hilang dari makam kedua orang tua nya.

***

Suara dentuman musik Dj mengema disebuah ruang temaran itu,yang hanya diterangi oleh lampu kerlip berwarna warni.menyasikan puluhan pria dan wanita tengah menari erotis dengan pakaian seksinya,ditemani minuman alkohol yang siap dituangkan oleh bartender.

Diruang Vip pria berpakaian formal nya,tengah duduk sambil meminuman sebuah minuman berwarna merah.ditemani oleh beberapa wanita yang mencoba mengalihkan perhatian pria itu.

Pria itu tak bergeming ia tetap meminum itu hingga sekali tengguk.

Steve menghela napas panjang.usia nya sudah dua puluh lima tahun,ia masih muda dan sudah memiliki usaha yang berkembang pesat diseluruh kota,semenjak kematian orang tua nya dan sahabat kecil nya dimana cinta pertama nya itu, membuat steve tidak memiliki semangat dan gairah.

Steve mengusir wanita-wanita itu yang sedari tadi mengerayangi tubuhnya,steve berdehem mewakilkan pertanyaan nya melihat kepercayaan nya datang menghampiri nya.

''Maaf tuan,menganggu kesenangan anda.''Roy menunduk dan berkata sopan

Steve menyodorkan gelas itu,dengan senang hati bartender menuangkan alkohol itu.''ada apa?''steve menyesap alkoholnya perlahan.

Roy memberikan sebuah map.''saya sudah mengetahui indentitas gadis,orang tua itu tuan.''

Steve meletakan gelas itu,mengangguk kemudian mengambil map itu,membaca dengan wajah serius.

Dia menoleh pada roy.''dia memiliki saudara tiri?''

''Iya tuan,''

Steve meletakan map itu.''kenapa aku tidak tahu.''steve memandang roy tajam dan mengepalkan kedua tangannya

''Baiklah.pekerjaanmu sudah bagus roy,kau bisa pergi.''roy mengangguk sopan lalu pergi meninggalkan tuan nya yang sedang tersenyum miring dan menyeringai.

''Menarik.''

****

Bersambung ...

Gimana lanjut gak?.

TEARS OF SARAH(update Setiap Hari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang