Empat ...

235 9 4
                                    

Steve tersenyum sinis saat melihat sebuah foto keluarga yang begitu bahagia,ia menatap tajam kearah dua orang parubaya itu.''Muka bahagiamu,membuatku menderita.''steve tersenyum miring.''tapi aku akan mengubah senyum bahagia putri cantikmu menjadi penderitaan yang membuatku bahagia.''Steve tertawa datar lalu membuang sembarang foto itu.

Steve mengambil ponsel nya,lalu menghubungi roy.

''Keruanganku,sekarang!.''ucap steve,lalu tanpa mendengar ucapan roy ia mematikan sambungan nya.

''Aku tidak sabar.''roy menatap langit-langit ruang kerja nya,membayangkan skenario indah yang ia buat.
membayangkannya saja membuatnya bahagia.

Steve memandang pintu yang diketuk lalu mempersilahkannya masuk,roy masuk menghampiri steve yang sedang duduk pada kursi kerja nya.

''Ada apa tuan,memanggil saya?''

Steve bersandar pada kursi kerja nya lalu melipat tangan nya didada nya,tanpa melihat roy.steve berkata "Siapkan mobil,saya akan memberi kejutan untuk mereka." Steve tersenyum miring.

"Baik tuan." setelah mengucapkan itu,roy keluar dan menutup kembali pintu ruang kerja steve.

***
"Sarahhh." Sarah setengah berlari menghampiri, saat mendengar teriakan kakak nya itu,sarah melihat ashley tengah duduk diruang tamu.

Sarah menunduk."ada apa kak?"

"Pijit tanganku,"

"Tapi,pekerjaan sarah dibelakang masih banyak kak."

Ashley menatap sarah tajam."kamu tidak usah membantahku sarah,kamu tidak sadar siapa kamu disini?heh?"

Sarah menatap kakak nya sambil memilin ujung dress lusuhnya itu."ma..maaf kak,sarah.."

"Udah cepat!" potong ashley kesal

Sarah mengangguk,duduk dibawah beralaskan karpet tebal, lalu mulai memijat tangan kakak nya.

Ashley yang tengah terpejam kini langsung membuka mata nya, dan mendorong pundak sarah.

Sarah meringis saat kepala nya terbentur keras meja kaca itu.

Ashley menarik rambut sarah membuat kepala nya mendongak."ahh,kak sa..sakit.. Kak,lepasin sarah kak."sarah memegang tangan kakak nya itu,yang semakin menarik rambut nya kencang.sarah meneteskan airmata nya merasakan rambut nya seakan-akan terlepas dari kepala nya.

"Kamu sengaja mau melukai tanganku?hah?"

Sarah menggeleng."ma..maaf kak,sa..rah tida..ak sen..sengaja."ucap sarah terbata semakin merasakan sakit dikepala nya.

"Ada apa ini,ashley?" Tanya lena,yang sudah datang dengan banyak membawa sebuah paperbag,lena tak perduli melihat mereka.ia langsung saja duduk disamping ashley dan meletakkan paperbag nya itu.

Ashley melepaskan tangan nya dengan mendorong kepala sarah.sarah meringis merasakan pusing.

Lena dan ashley saling tatap saat mendengar suara bell dirumahnya,lalu kembali menatap sarah.

"Cepat,kebelakang bawa belanjaanku.dan bawakan minum saat ada tamu disini." sarah berdiri lalu membawa paperbag itu.

Lena berdiri lalu berjalan membuka pintu yang sedari tadi terus berbunyi.

Lena membuka pintu itu dan terkejut saat melihat seseorang pria ada didepan nya,ia berdehem."steve?ma..maksud saya,Mr.anderson.ada perlu apa ya anda datang kerumah saya?"lena berucap sopan.

Lena tersadar lalu menatap pria itu."si..silahkan masuk Mr."

***
Steve menatap keluar dan melihat sebuah rumah besar dihadapan nya,ia berdehem lalu menatap supir sekaligus kepercayaannya itu.

TEARS OF SARAH(update Setiap Hari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang