Tiga ...

248 8 4
                                    

Seorang anak laki-laki Tujuh tahun sedang berjalan sambil membawa sebuah kuda putih kecilnya,Langkah nya terhenti saat mendengar tangisan seorang gadis kecil,ia mencari asal suara itu,lalu menemukan gadis ke dengan baju princess nya,mahkota bunga dikepala nya dan sayap palsu dipungggung nya tengah menanggis sambil memeluk kedua lututnya.

Anak laki-laki itu mengernyit heran,ia baru pertama kali melihat oranglain ditaman ini selain diri nya,yang memang setiaphari selalu bermain dengan kuda putihnya.

Steve membiarkan kuda nya itu,lalu menghampiri gadis cantik itu.

''Hiksss,mama.''

''Hey princess,kenapa kau menanggis?''tanya steve sambil duduk disamping gadis itu.

Gadis itu melihat kesamping lalu mengucek mata nya dengan kedua tangan nya.

Melihat itu steve tidak bisa mengalihkan pandangannya,gadis itu terlihat lucu saat mengucak mata bulat nya.

''Ara,pisah sama mama,tadi mengejar kelinci,kata mama ara gak boleh main jauh-jauh,hiks..ta..tapi ara nakal.''
gadis itu terisak kembali sambil menatap laki-laki itu.

''Namamu,ara?''tanya steve tersenyum.

Ara mengangguk berapa kali,membuat steve menatap nya gemas.''ka...kamu siapa?''tanya ara,disetiap isakan nya.

''Namamu indah,seperti orang nya.''ara tersenyum berbinar dan menghapus airmata nya.''aku steve.''

''Steve?''tanya ara,steve mengangguk.

Ara kembali murung dan memainkan tongkat bintangnya.''kamu mau main,kita main ditaman itu.''steve menunjuk sebuah taman yang begitu banyak bunga.''disana banyak kupu-kupu loh.''

Ara melihat taman itu,seketika pandangan nya berbinar,lalu mengangguk.''Mau,ara mau.''

Steve lalu menuntun tangan ara membawa gadis imut itu mengitari bunga berbeda warna itu.

''Kamu tunggu disini.''

''Steve,mau kemana?Ara takut sendiri.''ucap ara terlihat sendu.

Steve tersenyum mengelus puncak kepala ara.''aku ingin memberikanmu sesuatu.''

Ara tersenyum bahagia.''Sesuatu?Ara mau.''

Steve tersenyum lalu berjalan menghampiri bunga berwarna putih.memetiknya lalu menyelipkan bunga itu ketelinga ara membuat ara terkejut dan binggung.

''Kamu cantik.''puji steve,membuat ara tersenyum.steve mengelus pipi ara yang terasa panas.

''Boleh ara panggil steve kakak?''tanya ara dengan wajah polos nya.

Steve tersenyum.''berapa umurmu ara?''

Ara mengernyitkan keningnya,meletakkan telunjuknya dikeningnya.tampak berfikir.''kata mama ara sekarang enam tahun,bulan besok umur ara udah tujuh tahun.ara udah besar kan?''tanya ara mengerjapkan mata bulatnya,membuat steve tertawa.gemas dengan ara.

''Kak steve,berapa?''steve menghentikkan tawa nya lalu duduk diatas rumput diikuti oleh ara.''besok aku udah tujuh tahun.''

Ara mengangguk berapa kali,lalu menyelipkan rambut panjang nya yang jatuh ditelinga.

Ara melepaskan mahkota bunga dikepala nya lalu menaruh dipangkuannya.

Steve memandangi ara yang begitu cantik dan imut.

''Steve,suka ara.''ujar steve tanpa sadar.ara menatap steve lalu tersenyum.''ara juga.''

Steve dan ara tersenyum bahagia,steve memandangi pergelangan tangan ara yang terdapat gelang bunga plastik dengan nama panjang nya ditengah nya.

''Gelangmu,indah.''

Ara melihat pergelangan tangan nya lalu melepaskan gelang itu.''ini dibuatkan oleh mama ara.Mama ara suka buatkan ara kalung dan gelang.''ara memperlihatkan mahkota itu pada steve.''ini juga dibuatkan oleh mama,saat ulang tahun keenam tahun ara.''ara menceritakan itu dengan pandangan berbinar dan tersenyum bahagia.

''Kak steve mau lihat gelang ara?''steve mengangguk cepat.

''Ini.''

Steve mengelus gelang itu,dan membaca nama panjang gadis itu.

''Namamu,in..''

''Ara..''teriak suara wanita paruh baya menghentikan perkataan steve.ara meranjak dari duduk nya lalu melihat mama dan papah nya sedang mencarinya

''Itu mama sama papa ara,mereka mencari ara.ara pulang dulu ya steve.''ara berlari menghampiri orang tua nya

''Ara gelang dan mahkotamu.''teriak steve

Ara menoleh kebelakang lalu tersenyum.''untuk kak steve,dadah kak steve.''setelah mengucapkan itu ara berlari memeluk orangtua nya,dan pergi meninggalkan taman itu.

Steve tersenyum lalu melihat gelang dan mahkota itu,benda yang akan selalu ia simpan,benda berharga nya.

Benda dari seseorang yang steve sukai.

Tok tok tok
lamunan steve menghilang,karena suara ketukan pintu diruang kerjanya.

Terlihat roy menghampiri ruang kerja nya,saat steve mempersilahkan nya masuk.

''Ada apa?''tanya steve dingin.ia begitu kesal dengan roy karena menghancurkan ingatan kenangannya itu.

''Maafkan saya tuan.'' Suara roy tercekat mendengar nada dingin disana.ia berdehem lalu melanjutkan perkataanya."Kasus itu,sudah diselesaikan tuan.dan polisi mengira kasus itu adalah murni kecelakaan,tuan.''steve tersenyum miring mendengar itu.

''Dan sepertinya wanita itu terlihat marah kepada polisi tuan,gadis itu tidak bisa menerima karena polisis menyerah mencari data-data kematian orang tuanya,ia hanya memberi tahu kepada gadis itu jika itu memang kecelakaan.''

Steve mengangguk lalu mengibaskan tangan nya,roy mengangguk lalu keluar dari kamar steve.

Steve mengambil sebuah foto seorang gadis cantik yang tengah tersenyum.''Kau cantik,tapi aku membencimu,jalang!'',Steve berobek kertas itu hingga menjadi potongan kecil,steve tersenyum sinis.''kau akan hancur perlahan seperti ini.''

***

Bersambung .....

Lanjut?kalo mau tolong hargai:)Terimakasih♡

TEARS OF SARAH(update Setiap Hari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang