+ How

329 51 6
                                    

Felix jatuh hati pada citra pemuda yang populer dan sempurna, fantasinya yang menjadi nyata. The fairytale boy with a good heart and a lovely voice.

Felix hidup karena inside jokes dan olok-olok, sosok roommate yang bersedia menemuinya hanya untuk minum kopi bersama. Seorang pribadi dengan kepribadian, humor, dan segala hal yang bisa diharapkan Felix dari sosok seorang 'pasangan'. Dia adalah sahabat terbaik dan menggenggam tangan Felix dalam keadaan apapun.

Felix akan selalu mengingat momen mereka, tersimpan dalam memori seperti lalat yang mengelilingi batu amber, bersih dan indah dalam kepedihan - saat-saat mereka memulai bab-bab baru dalam hidup mereka bersama, hari-hari di mana Felix akan terus mengingat kembali selamanya.

Felix akan mengingat Osaka dan tempat-tempat lain yang selalu ia tuju bersama Jisung. Kemanapun Jisung pergi, ia akan selalu berada di sisinya, selalu bersama bahkan di kota-kota yang tidak dikenal dan dalam menghadapi pengalaman baru. Pengalaman yang membuatnya menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Felix mengerti ucapan terimakasih Jisung, bahkan tanpa konteks apapun. Semua pesan yang Jisung coba sampaikan melalui ciumannya.

Thank you for letting me love you.

Kali terakhir ia melihat Jisung, bayangan Jisung yang ia cintai. Jisung mencengkeram tangan Felix dengan erat. "Aku hanya sedikit takut," dia mengakui dengan suara bergetar. "Tapi aku tidak menyesali apa pun. Aku baik-baik saja."

Dan Felix mengerti.

Semua yang baik dan buruk, semua pengalaman, menerima dan kehilangan. Jisung telah melewati semua itu dengan apa yang dia miliki bersama Felix.

Terima kasih.

Ini adalah cara Felix mengingat semuanya, bahkan serpihan terkecil dari hubungan mereka. Ini adalah dimana Felix tidak melewatkan sehari pun tanpa memikirkan Jisung, betapapun singkatnya itu.

Itulah cara Jisung tertidur selamanya, melupakan namanya sendiri tetapi mengetahui bahwa dia dicintai dan selalu dicintai oleh seseorang.

Completely, wholly, selflessly.

Thank you.

My first and my last.











Fin




Maafkan ini sampah banget.

Agape | Jilix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang