Jisung didiagnosis sebulan setelah mereka kembali ke Seoul.
Selama dua bulan pola tidur Jisung menjadi sangat kacau, ia hidup tanpa tidur selama berhari-hari. Felix terkadang terbangun karena Jisung gemetaran akibat teror yang tidak ia ketahui. Jantung Jisung berdetak dalam irama yang tidak teratur dan sangat aneh. Mereka berdua berpikir bahwa apa yang Jisung alami adalah akibat tekanan pekerjaan. Felix berharap perjalanan mereka ke Osaka akan menjadi nafas selamat datang bagi Jisung.
And for the week that they were there, it was.
Tapi suatu malam di kamar hotel mereka, Jisung terjatuh dari tempat tidur dan meringkuk di lantai. Dia menjambak rambutnya, mencengkeram dan mencabik dadanya. Mata Jisung tidak fokus dan ia tidak menatap apapun, ketika Felix mendekapnya dan berteriak hampir histeris untuk menenangkan Jisung, untuk meyakinkan bahwa dia baik-baik saja, bahwa Felix ada bersamanya.
Mereka berharap malam itu adalah mimpi buruk, tetapi takdir memiliki niat kejam lainnya.
Insomnia fatal. Sangat langka, biasanya diwariskan, sebuah penyakit yang menyerang otak. Jisung adalah satu diantara kasus yang jauh lebih langka karena ia menderita penyakit itu secara spontan akibat mutasi protein yang terjadi di otaknya. Empat stadium, dengan waktu harapan hidup rata-rata delapan belas bulan setelah kontraksi.
Tidak dapat disembuhkan.
Satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan adalah pengobatan paliatif. Para dokter menawarkan untuk melakukan eksperimen, mencoba menggunakan kesempatan untuk mencoba dan secara ajaib menciptakan sebuah obat dari ketiadaan, tetapi keraguan di mata mereka sudah cukup menjelaskannya.
Jisung sudah berada di akhir tahap pertama saat ia didiagnosis. Stadium pertama berlangsung selama empat bulan - insomnia, serangan panik, paranoia, dan fobia - . Stadium dua berlangsung selama lima bulan - halusinasi konstan dan serangan panik yang terus meningkat -.
Setelah itu segalanya semakin memburuk, stadium tiga akan berakhir selama tiga bulan dengan ketidakmampuan untuk tidur dan penurunan berat badan yang drastis. Kemudian stadium empat berlangsung selama enam bulan yang menyebabkan demensia dan pasien menjadi tidak responsif terhadap apapun.
And then. And then.
Mulai saat ini Jisung harus tinggal di rumah sakit. Ia memasuki tahap dua penyakit ini, ia punya dua hingga tiga bulan sebelum ia harus dirawat secara intensif. Kunjungan biasa tidak lagi mungkin dilakukan. Kau masih dapat menjumpainya, tetapi prosesnya akan menjadi sangat rumit. Dia perlahan-lahan akan kehilangan pijakannya pada kenyataan, dan dia bahkan mungkin tidak mengenali siapapun lagi.
Terkadang Felix berpikir bahwa kisahnya dan Jisung adalah novel klise romantis yang buruk. Tetapi sekarang adalah plot twist buruk dimana si pemeran utama terkena penyakit parah yang tidak bisa disembuhkan.
Felix had always known that Jisung was too good to be true. Dan sekarang Jisung akan diambil darinya.
*
*
*Felix mencoba untuk berkunjung setidaknya seminggu tiga kali. Kali ini ia segera menyadari perubahan yang terjadi hingga dadanya terasa sangat sesak. Mata Jisung yang sebelumnya bercahaya memandang Felix dengan muram. Kantung mata dan menghitam menunjukkan bagaimana kata 'tidur' telah pergi dari kamus Jisung.
"Hey," Jisung tersenyum. Jisung selalu tersenyum untuk Felix.
Felix berdeham, "Hey yourself," katanya, suaranya kuat saat ia mendudukkan diri di kursi samping tempat tidur Jisung. Ia tidak akan mengalami break down didepan Jisung. Jisung sama sekali tidak butuh air matanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/185071719-288-k859427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agape | Jilix ✔️
Fanficagape love (n): unconditional, selfless love that transcends and persists regardless of circumstance; faithfulness, commitment, sacrifice. Felix loves Jisung in five different ways, all amounting to the whole of his heart. © Appleclouds Start : 20/0...