Seulgi terengah-engah ia tampak mengenakan celana training, sepatu sport dan jaket. Ia berlari sekuat tenaga menyusul Irene yang dengan wajah tanpa dosanya mengendarai sepeda tidak jauh di depannya .
Irene memaksa Seulgi untuk menemaninya lari pagi, tapi pada kenyataannya Irene bukan berlari tapi mengendarai sepeda sementara Seulgi harus berlari mengikutinya. Sudah lebih dari 1 jam sejak Irene si cewek manja membuatnya berkeliling taman, lalu beralih ke jalur khusus sepeda, kemudian mengitari komplek sekitar apartemen Irene yang luas. Seulgi merasa hampir mati! Irene akan melotot jika Seulgi tertinggal jauh di belakangnya lalu membuat Seulgi mendorong sepedanya jika ada jalanan yang menanjak.
"Cepat Seulgi! Kau benar-benar lemah!"
Seulgi berlari ke arah Irene. Lalu mengibaskan keringatnya membuat Irene menjerit jijik.
"KAU JOROK SIALAN!!!"
Seulgi tertawa terbahak-bahak. Irene turun dari sepedanya lalu menendang kaki Seulgi.
"AWW!!!SIALAN KAU BAE!"
Seulgi terhuyung lalu terduduk di tepian jalan, siapa yang menyangka jika kaki kurus Irene bisa membuatnya kesakitan seperti ini. Mengelus-ngelus kakinya Seulgi merasakan berat sekaligus sesuatu yang lembut menempel di punggungnya.
"APA-APAAN KAU BAE!!AD---!!"
Irene membekap mulut Seulgi. Ia kini menempel di punggung Seulgi seperti koala.
"Diam! Kau cerewet sekali!! Aku capek! Aku mau kau menggendongku ke apartemen!"
"Cape darimana? Kau naik sepeda sejak tadi!!"
"Gendong!!! Aku mau di gendong!!"
"Tidak Sudi!! Kau Berat AWW------"
Irene menguyel-uyel pipi Seulgi sambil meremas mukanya.
"Gendong! Aku tidak mau tahu rakyat jelata!!!"
"ARGH!!!! OK OK!!!!"
Irene tertawa senang melihat Seulgi yang tampak kesal. Dia mengeratkan tangannya ke leher Seulgi, menyamankan dirinya di punggung kokoh itu ketika Seulgi mulai bangun lalu berjalan sambil menuntun sepedanya.
Menikmati angin semilir yang menerpa rambutnya. Irene meletakan dagunya di pundak Seulgi yang tetap berjalan walau sambil murang maring tidak jelas.
Mempunyai budak setia ternyata menyenangkan. Wajah bodoh Seulgi, ekspresi shocknya yang alay, dan mata sipitnya yang selalu berusaha melotot itu tidak pernah gagal membuat Irene tertawa geli. Terlepas dari sikap Seulgi yang gampang kesal, suka mengeluh dan menyebalkan karena terus-terusan di kerjai oleh Irene, Seulgi tetap menjalankan apapun perintah Irene. Tidak penah terlambat menjemputnya ketika kelas berakhir dan selalu ada jika Irene membutuhkannya. Seperti dua hari lalu saat Irene membutuhkan Seulgi untuk membantunya mencuci gorden dan selimut, beruang itu langsung datang tanpa terlambat, membantunya dengan wajah terpaksanya yang lucu. Seulgi juga menemaninya berbelanja kebutuhan bulanan, mereka berkeliling selama 3 jam.
Seulgi yang sebenarnya ceplas-ceplos dan Irene yang sadis dan seenaknya adalah perpaduan yang sangat mengerikan. Mereka bahkan sempat berdebat di supermarket ketika menentukan merk sabun cuci.
Flashback ON.
"Bagaimana menurutmu dengan ini?" Tanya Irene.
"Kenapa bertanya padaku?"
"Lalu aku harus bertanya pada siapa?"
"Beli saja apapun yang kau mau agar sesi belanja mengerikan ini segera berakhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
You, Me and Problem
FanfictionJungkir balik dunia Kang Seulgi. "cinta adalah masalah, dan masalahnya aku jatuh cinta" (seulgi) "jangan berbuat dosa, kalo terlanjur nikmati saja" (lisa) "jangan ikut-ikutan lis, kamu hanya figuran" (wendy) "anggap aja iklan" (lisa) #gxg (selebihn...