(8) Cemburu

3.7K 438 105
                                    

Cinta

Sebuah rasa penuh masalah

Seulgi sudah tahu jika rasa itu hadir kembali maka hanya ada 2 hal yang akan ia dapatkan.

Bahagia atau luka.

Menjadi budak Irene selama ini membuat Seulgi lengah. Ia pikir rasa itu tidak akan pernah menyusup kembali ke dalam hatinya yang telah lama membeku. Tapi perkiraanya salah, kebersamaan yang di jalaninya, berbagai hal yang dia lakukan bersama gadis itu membuat ia mau tidak mau mengakui bahwa ia telah jatuh cinta pada gadis manja yang kini tengah tersenyum itu.

Seulgi membencinya. Itu kemarin.

Sekarang dia mencintainya.

Tapi,

Apa ini?

Bagaimana Seulgi lupa jika gadis itu sangat manipulatif. Semua hal baginya adalah permainan. Termasuk dirinya sendiri adalah objek permainan gadis itu. Mengapa ia harus jatuh cinta jika semuanya hanya kepalsuan belaka.

Tidak, Irene tidak bersalah. Dialah yang lengah, dia sendiri yang lemah membiarkan gadis itu mendapatkan hatinya.

Memetik senar gitarnya, Seulgi tak kuasa menahan rasa kecewa di dadanya. Kecewa karena untuk kedua kalinya cintanya harus jatuh pada orang yang salah. Dia mencoba tersenyum sambil mengiringi duet manis Jaehwan dan Wendy di acara ulang tahun rekan Jaehwan.

Suara indah dua sahabatnya itu tak seindah suasana hatinya sekarang.

Irene kini tengah tersenyum bersama seorang lelaki yang tampak sangat akrab dengannya. Mereka bergandengan tangan. Dan dari rekan Jaehwan lah dia tahu bahwa lelaki itu adalah calon tunangannya.

Lalu, apa artinya semua sikap manis dan peduli gadis itu padanya kemarin?

Semudah itu Irene membuatnya jungkir balik merasakan banyak hal, dan semudah itu pula gadis itu menghancurkannya.

Seharusnya sejak awal dia tidak menyimpan banyak harapan.

Sekarang, bagaimana dia membendung rasa ini? Rasa cemburu yang terasa menusuk di hatinya.
Apa yang harus dia lakukan?



















"Seulgi-"

Wendy menatap sahabatnya yang tengah memasukan gitar kesayangannya ke dalam tas.

"Kau yakin mau pulang sekarang?"

Seulgi tersenyum kecil. Senyum yang menyakitkan di mata Wendy.

"Pekerjaan kita sudah selesai bukan? Lebih baik aku pulang sekarang, Wonwoo menungguku di apartemen"

"Seul--"

"Tolong jangan mengatakan hal apapun Wen. Aku tidak mau mendengarnya"

Wendy melangkah mendekati Seulgi, dia memeluk Seulgi yang lebih tinggi darinya. Baru saja kemarin dia melihat Seulgi tersipu malu ketika menceritakan gadis yang tengah di sukainya sekarang, baru saja kemarin dia jujur bahwa dia telah jatuh hati pada sang primadona sekolah mereka, tapi mengapa hari ini semua cerita indah itu harus berhenti.

Tidak, Wendy tahu semuanya masih abu-abu. Belum jelas hitam atau putihnya. Apapun yang terjadi ia tidak akan membiarkan Seulgi terpuruk lagi.

"Jangan memperlakukan aku seperti ini. Kau tahu, aku bukan orang yang lemah"

"Aku tahu Seulgi. Kau tidak lemah, tapi kau rapuh"

"Berhenti mengatakan hal melow Wen, aku tidak apa-apa. Percayalah"

You, Me and ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang