Kang Seulgi berdiri di depan cermin, dia menatap serius pada pantulan dirinya sendiri. Warna hijau mendominasi rambut hitamnya yang di potong agak pendek, dia juga memakai lensa kontak sebagai pengganti kacamata tebalnya. Kaos putih yang di padukan dengan jaket jeans, lalu celana panjang dan sepatu Nike keluaran terbaru pemberian Wendy melengkapi penampilannya yang terlihat charming pagi ini.
"Bagaimana penampilanku Wen?"
"Luar biasa Seul. Kau terlihat keren! Aku yakin Irene akan menyesal telah mengacuhkanmu seminggu ini. Ya, walaupun itu adalah hukuman untukmu tapi tetap saja agak keterlaluan"
Seulgi tersenyum mendengar ucapan Wendy. Masa hukumannya telah berakhir tapi entah kenapa gadis itu masih bersikap dingin padanya. Irene bahkan tidak mau di jemput olehnya. Dan Seulgi benar-benar bingung dengan sikapnya yang seperti itu.
"Menurutmu, apakah Irene benar-benar serius mencintaiku? Aku takut dia hanya mempermainkanku"
"Kalian sudah tidur bersama kan? Kalian juga pernah bercinta kan? Kalau sudah sampai pada tahap seperti itu, aku yakin dia tidak mungkin sekedar bermain-main denganmu. Dia pasti mencintaimu. Yang harus kau lakukan sekarang adalah membawanya kembali kepelukanmu"
"Tapi, jika dia mencintaiku mengapa dia terus saja mengacuhkan aku? Nerd seperti aku memang tidak pantas untuk berdampingan dengan gadis sesempurna dia"
"Dia mungkin masih kesal dengan fakta bahwa Krystal mencium bibirmu. Makanya dia bertindak seperti itu kepadamu. Percayalah, dari sudut pandangku Irene hanya ingin kau mengejarnya, meyakinkannya bahwa kau hanya mencintainya. Jadi sekarang saatnya kau tunjukan pesonamu yang sebenarnya! Kau pantas bersama dia. Mari kita bungkam mulut fansnya yang selalu mengejek penampilanmu. Kita tunjukan bahwa Kang Seulgi si nerd idiot telah bertransformasi menjadi seorang yang wajib di puja setiap mata yang memandang. Kau harus tahu, wajahmu itu tidak kalah dengan artis Seul, ya walaupun masih di bawahku. Tapi tetap saja, mulai sekarang tidak ada yang boleh meremehkan penampilanmu!"
Seulgi tersenyum tulus, dia mendekat ke arah sahabatnya itu kemudian memeluknya. "Aku beruntung memiliki sahabat sebaik dirimu Wen, terima kasih karena selalu ada untukku. Aku berhutang banyak padamu"
"Aku bukan rentenir Seul, jangan merasa berhutang padaku. Aku tidak memberikanmu pinjaman untuk kau kembalikan suatu hari nanti. Membantumu adalah tugasku, bukankah kita saudara?"
"Ya, kita saudara"
"Dan Seul. . ."
"Iya?"
Wendy menatap mata Seulgi. Tatapan hangat penuh ketulusan yang terasa aneh bagi Seulgi karena selama ini sahabatnya itu tidak pernah menatapnya seperti ini.
"Tolong jangan memelukku"
"Memangnya kenapa?"
"Karena aku, takut jatuh cinta kepadamu"
Mata Seulgi membulat mendengar ucapan Wendy.
"Eh? Apa?!"
Melihat ekspresi Seulgi yang terlihat bingung dan shock membuat Wendy tertawa terbahak-bahak. Ia menepuk pundak Seulgi pelan sembari berusaha menghentikan tawanya.
"Aku bercanda Kang Seulgi, jadi berhenti memasang wajah menggelikan seperti itu. Dan satu lagi, berhenti bersikap melow, itu tidak ada dalam kamus kita. Sekarang ayo berangkat, supaya kita tidak terlambat dan memiliki banyak waktu untuk tebar pesona" Ujar Wendy kemudian berjalan meninggalkan Seulgi yang masih diam tak mengerti.
"Apa dia benar-benar hanya bercanda?" Lirih Seulgi pelan.
"SEULGI AYO!!!" Teriak Wendy. Membuat gadis jangkung itu buru-buru mengambil tasnya kemudian berlari mengejar Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
You, Me and Problem
FanfictionJungkir balik dunia Kang Seulgi. "cinta adalah masalah, dan masalahnya aku jatuh cinta" (seulgi) "jangan berbuat dosa, kalo terlanjur nikmati saja" (lisa) "jangan ikut-ikutan lis, kamu hanya figuran" (wendy) "anggap aja iklan" (lisa) #gxg (selebihn...