8. Fan Meeting (bagian 2)

2K 98 14
                                    


Hello semuanya, sudah sebulan nggak update. Entah masih ada yang baca atau nggak . . huehehe.

Maafkan ya, aku nggak sempet update lama karena waktu itu sempet mengalami mata berkedut karena kelelahan. Dan disarankan membatasi melihat layar HP ataupun laptop. Sedangkan tiap harinya selama 8 jam dan bisa lebih (saat lembur) mataku berinteraksi dengan komputer kantor. So, mianhae cingu :)

Doakan mulai hari ini bisa update lebih sering. Love you. Makasih untuk votenya.

Kemungkinan chapter 10 nanti harus segera di private. Jadi yang belum follow, mending follow sekarang. See you soon ~

***

"Lo kapan ke Surabaya kak?" tanya Yuko, gadis blasteran Jepang itu bertanya sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding.

"Tiket pesawatnya sih besok" jawab Senna yang baru masuk ke dalam ruangan.

"Buset cepet amat kak?" Bass ikut nimbrung dalam obrolan.

"Iya, karena sudah terlanjur dipesenin besok" Senna menjawab cepat sambil mencari tempat duduk ternyaman di sebelah Bass.

"Yah, harusnya syukuran dulu Sen. Makan-makan kek" kata Silvi.

"Hehehe. . besok gimana sebelum aku ke Surabaya?"

"Emang lo ambil penerbangan yang jam berapa kak? Soalnya besok gue ada janji sama klien sampe jam 3 sore nih" tanya Vika.

"Ambil malem kok. Soalnya ibuku mau ke rumah tante dulu" Jelas Senna.

Keanu yang dari toilet ikut masuk kedalam ruangan. Tubuhnya yang tinggi terlihat kikuk diantara teman Silvi dan Senna. Keramaian nampaknya tidak cocok dengan dirinya.

"Em, Sen. Riko sama Demar udah nungguin dibawah" ucap Keanu gugup.

"Sebentar ya, aku masih pengin ngobrol disini. Mereka sabar dulu ya" ucap Senna sambil tersenyum lembut.

Keanu hanya mengangguk singkat sebelum tubuh tingginya pergi dari dalam ruangan.

"Gila bo. . gue dapet rezeki anak Soleh banget! Adik lo si Riko cakep banget! Temen-temen nya juga cakep-cakep amat. Si Keanu kan barusan itu? Alamong nggak kuku nggak nana mata gue kinclong pasti nih" Bass berseru senang.

"Riko sudah punya gebetan" jawab Senna kalem.

"Syukur deh, adik lo jangan sampe sama si Bass" Yuko mencibir sebal.

"Dih, kok lo yang sewot sih!" wajah Bass merengut.

"Lo kan udah ada si Tian. Nggak usah ganjen deh" Ucap Yuko sinis.

"Sumpah gue pengin ngucek mulut lo. Jadi cewek yang manis dikit kek kalau ngomong. Kan hati gue sakit" Bass melirik kesal.

"Yaelah lemah amat hati lo"

"Sudah-sudah pusing gue denger kalian bertengkar. Kalian berdua mirip anak PAUD" Vika menengahi kedua temennya.

"Gue juga pusing dengernya. Gue balik duluan ya, gue pengin minum aspirin dirumah" ucap Silvi sambil bersiap-siap dengan tasnya.

"Iya bu bos hati-hati ya. Lo demam ya? Dari tadi gue ngeliat lo pilek dan batuk" Bass beranjak dari duduknya dan memeluk Silvi. Tubuh mungil Silvi tenggelam di dalam tubuh besar laki-laki itu.

"Iya makasih. Lo juga jangan tengkar mulu sama Yuko. Kalau Yuko sampai marah betul, bodyguardnya serem tau" ucap Silvi sambil menepuk pelan lengan Bass. Dirinya kemudian bergerak ke arah pintu dan melambaikan tangannya.

I'm into youWhere stories live. Discover now