Rotasi minda belaka
Pada makna
Warna kosa kataPupuk ilusi
Saripati diksi
Panen arti
Postulat pada imajiRinai membasahi atma
Menatap beceknya pekarangan sastra nusantara
Biaskan patah jalan Pena
Retakkan indah ukir aksaraKelambu tirani yang di harap tertekan
Beranak pinak berbalik menyerang
Menggurita kesegala penjuru bumi pertiwi
Sampai memperkosa jutaan diksi dan literasiDilema tersaji di meja puisi
Telinga dan binar optik algojo selalu jeli dan siaga
Siap memburu Pena dan kertas yang bersuara
Menulis kata pengingat dibilang menghina
Membaca puisi lantang disebut menentangPujangga-pujangga berpedang pena bersuara bagai guntur,
Satu per satu gugur kala menyalami negeri yang tengah lara
Menyisakan kerutan dahi mengingat borgol yang akan menyambut
Nyali ciut akan peluru geram yang tak segan menjemputAh,Pintu penjara menganga bagi puisi
Belenggu mengikat kebebasan untuk bersajak
Pujangga-pujangga bersembunyi di balik kabut,
Menyimpan rasa takut di 'Wiji Thukul'kanPuisi memelas pias
Diksi terjebak dalam satu dimensi
Kekata cinta dan rindu menjadi pensil pilihan
Melenakan untuk membutakan
Literasi mati suri
Sayap ideologi tak mampu berproxy*Aksara Jiwa*
150419
KAMU SEDANG MEMBACA
LELAHKU DI UJUNG LANGIT AKSARA
PoetryMata pena menarikan Aksara jiwa yang berlayar di Samudera kekata