"Dewi, apakah anda sudah memberkati bintang-bintang yang baru?"
"Tanpa diingatkan itu telah ku lakukan Margretha." Ucap seorang Dewi pada malaikat pendampingnya.
"Maafkan hamba Dewi."
"Semuanya baik-baik saja, aku sudah bosan dengan berdiam diri di tempat ini." Ucapnya sambil berjalan mengelilingi kerajaan langit.
"Dewi bukannya ini hari bertambah umur mu? Apakah Dewi tak ingin meminta satu permintaan umur panjang pada Dewa Bapa?"
"Apa lagi yang aku ingin kan? Semuanya sudah ada di sini, bahkan space penyimpanan ku sudah penuh dengan barang-barang."
"Apapun itu Dewi, itu sudah menjadi hak dan kewajiban Dewa dan Dewi memberi permintaan umur panjang sebagai pengabdian surgawi. Jika tidak Dewi akan dihukum Dewi Ibu karna mengabaikan tradisi."
"Yah Dewi Ibu menakutkan jika marah, dan juga Dewa Bapa terlalu formal kau tau? Aku harus mengikuti tata krama di depannya dengan sempurna."
"Baiklah, permintaan umur panjang yang mustahil tuk didapatkan. Oke aku sudah tau apa yang harus ku lakukan."
"Secepat itu dewi?"
"Kamu meragukan ku?"
"Tidak Dewi, hamba mu takkan berani."
"Lupakan, aku pergi. Jaga kerajaan bintangku dengan baik, mungkin aku akan pergi cukup lama."
"Baik Dewi, hamba mu akan menjalankan printah."
"Jaga perkataan mu itu, jangan mengecewakanku." Ucapnya dan langsung berteleportasi ke kerajaan penghakiman surgawi.
"Dewi Bintang datang berkunjung." Berdiri di depan kerajaan, seorang malaikat di depan pintu masuk kerajaan berseru dengan cukup keras.
"Dewi Bintang datang menghadap kepada Dewa Bapa." ucapnya Dewi Bintang sambil membungkuk dan kembali berdiri tegak.
"Ambilkan tempat duduk bagi Dewi Bintang." Perintah Dewa Bapa pada malaikat-malaikat yang ada dan langsung meletakkan di tempat Dewi Bintang berdiri.
"Bisakah?"
"Dipersilahkan."
"Trimakasih." Ucap Dewi Bintang sambil duduk ke tempat duduk yang disediakan.
"Ada apa sehingga Dewi datang menunjukkan wajah? Sangat kadang kamu datang berkunjung."
Dewa Bapa ini seperti namanya, Bapa bagi semua Dewa dan Dewi. Dia juga yang menghakimi Dewa dan Dewi.
Dewi Bintang merupakan salah satu anak terfavoritnya, karna dia begitu sempurna dan Dewa Bapa telah menjaganya dari kecil sehingga ia seperti anaknya sendiri.
Akan tetapi, Dewa Bapa tidak mau terlalu memanjakan Dewi Bintang sehingga ia cepat berpikir dewasa.
"Menjawab Dewa Bapa, Dewi Bintang ini datang untuk mengambil permintaan umur panjang pada umur Dewi Bintang yang ke-1700 masa kehidupan." Seperti ini lah yang terjadi, formalitas bekerja bagi Dewi Bintang dan tidak bagi Dewa Bapa.
"Lalu apa permintaan umur panjang Dewi? Dewa Bapa ini akan segera mengabulkannya."
"Terimakasih Dewa Bapa, Dewi Bintang ini memiliki permintaan umur panjang yang sedikit unik. Apakah Dewa Bapa tidak keberatan?"
"Tidak keberatan, Dewa Bapa ini akan mendengarkan keinginan Dewi Bintang."
"Permintaan umur panjang Dewi Bintang ini, Dewi bintang ini ingin belajar tentang kehidupan di dunia fana karna Dewi Bintang ini tidak pernah tau perasaan manusia yang fana. Apakah Dewa Bapa memiliki keberatan tentang permintaan Dewi Bintang ini?"
"Baiklah, tapi Dewa Bapa ini memiliki syarat tertentu, apakah Dewi Bintang keberatan akan ada syaratnya?"
"Tentu saja tidak, katakan saja, Dewi Bintang ini akan mendengarkan dengan baik."
"Kehidupan di sana tidak sesederhana itu, anda harus menanggung dan menghadapi dosa-dosa yang ada. Walaupun Dewi Bintang harus mendapatkan wujud anak manusia di sana, Dewi masih harus menjalankan tugas dan kewajiban anda sebagai Dewi Bintang. Bisakah Dewi Bintang mengerti?"
"Anak manusia?"
"Kamu tidak bisa memakai tubuh abadi dan suci mu yang tak berdosa. Karena itu kamu harus hidup di dalam tubuh anak manusia yang sengsara."
"Yah, Dewi Bintang ini mengerti dan dapat menjalankannya. Namun, apakah Dewi Bintang masih memiliki kekuatan Dewi Bintang ini dan semua barang Dewi Bintang ini di tubuh anak manusia?"
"Tentu saja karna Dewi bintang harus tetap kembali ke surga. Saat Dewi ingin kembali itu akan terkembali secara langsung ketubuh abadi Dewi. Apakah Dewi Bintang sudah mengerti?"
"Dewi ini ingin bertanya. Apakah memori anak manusia yang akan Dewi Bintang ini tempati akan diberikan kepada Dewi ini? Apakah bisa?"
"Baiklah Dewi, saat Dewi Bintang menepati tubuh anak manusia itu, memorinya akan diberikan kepada mu. Apakah sudah jelas semuanya?"
"Dewi ini Sudah mengerti. Dewi Bintang ini bersedia menerima hadia berkat dari Dewa Bapa."
"Baiklah, sampai jumpa Dewi Bintang. Bersenang-senang lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goddess Transmigration
Science FictionJiao Yuji, nama yang tidak familiar. Namun, hanya mendengar nama itu, terbesit satu kata...sampah. Untungnya nenek masih mau merawatnya. Tidak dengan bibi, paman dan saudaranya. Mereka selalu memberikan perawatan buruk kepadanya dan tak pernah membe...