9. Your Pregnancy

18 0 0
                                    

🌹🌹🌹

Hal pertama yang kulakukan setelah menjalani tes wawancara adalah menuju ke makam Ferry. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan sekarang untuk bertemu dengannya adalah dengan cara ini. Aku masih tidak percaya, Tuhan mengambilnya secepat ini. Begitu besarnya cinta Tuhan pada si Kunyuk ini hingga Dia harus menjemputnya di usia relatif muda.

Memang benar, sih. Kelahiran, jodoh, rejeki dan maut manusia telah diatur ketika Tuhan meniupkan ruh ke dalam raganya. Terjadi di usia 120 hari sejak bertemunya sel sperma dan ovum di dalam rahim wanita. Itulah yang saat ini terjadi pada Ferry, Aisyah dan anak mereka kelak. Namun semua terjadi begitu cepat dan tak terduga olehku. Ferry pergi di saat dalam perut Aisyah ada benih dari cinta mereka. Ataukah ini juga takdir? Takdir bahwa setiap ada kesusahan selalu terbit kebahagiaan sesudahnya. Kita diajarkan untuk terus belajar dengan cobaan yang ada agar kita bisa naik kelas yang lebih tinggi. Begitu menurutku. Ah, sudahlah. Aku berusaha melepaskan semua yang terjadi dan mengikhlaskan kepergian Ferry. Mungkin ini memang sudah takdir.

Ada sekuntum mawar merah disana dan masih segar. Kukira, Aisyah yang baru datang kemari. Entah apa yang dia ceritakan kepadanya, mungkin tentang anak mereka atau entahlah. Aisyah sudah kembali bekerja, walaupun masih sering melamun atau tiba-tiba menangis tanpa sebab. Setiap ku tanya, dia akan selalu menjawab, "Aku inget sama Ferry," atau "aku kangen banget ama dia." Lalu aku bisa apa? Aku tahu rasanya kehilangan itu seperti apa, tapi aku tetap harus berjuang melanjutkan hidupku. Aku juga ingin Aisyah pun demikian. Melanjutkan hidup meskipun tanpa ada Ferry bersamanya. Untuk sementara waktu, Aisyah tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia belum sanggup untuk tinggal di rumah mereka, rumah Ferry dan Aisyah. Dia bilang, ada banyak kenangan yang Ferry tinggalkan, dia belum sanggup. Ya, aku paham.

Aku sangat bersyukur, Aisyah memiliki keluarga yang begitu menyayanginya. Ada pak Hamdan yang selalu setia mengantar kemanapun ia pergi. Aku pun berusaha untuk selalu ada setiap dia membutuhkanku. Sebenarnya dia tidak benar-benar sendiri, kami selalu ada untuknya.

Selama satu jam 'ngobrol' bersama Ferry di sini, kuputuskan untuk mengakhiri obrolanku dengannya. Kurogoh ponsel di saku celana bahanku, hendak menelepon Aisyah. Ingin mengabarkan hasil wawancara kerja di kantor tadi. Namun tak ada jawaban darinya, hingga dua kali kutelepon tapi tetap tak ada jawaban. Kumasukkan kembali ponselku, bermaksud menyalakan motor butut dan meluncur ke rumah Aisyah.

Ponselku bergetar, belum jauh dari makam. Dari Aisyah. Dia menelepon balik.

"Halo, Cha," sapaku sambil menghentikan motorku. Ternyata bukan suara Aisyah yang menjawab di seberang sana.

"Mas Farid, ini pak Hamdan." terdengar suara lelaki dari ujung telepon.

"Oh, iya pak. Aisyah lagi keluar, ya? Ini saya mau mampir ke rumah," jawabku santai.

"Anu mas, mas Farid bisa nyusul ke rumah sakit aja, nggak? Ini mbak Icha barusan dibawa ke rumah sakit," jawaban pak Hamdan mengejutkan, di luar perkiraanku.

Tanpa banyak pertanyaan,aku melajukan motorku ke rumah sakit yang ditunjukkan oleh pak Hamdan. Aisyah mengalami pendarahan.
Setibanya di rumah sakit, kulihat kedua orang tua Aisyah dan kedua mertuanya telah berkumpul di sana, dengan wajah khawatir. Aku mendekat ke arah mereka, lalu meminta penjelasan.

Aisyah kecapekan, kandungannya masih lemah, belum benar-benar kuat untuk diajak menghadapi banyak perubahan dalam hidupnya. Aisyah belum benar-benar siap menerima kenyataan bahwa, Ferry telah pergi, ia membutuhkan support dari banyak orang.

"Mo, jangan pergi ya. Gue butuh elu," ucap Aisyah begitu aku memasuki ruangan tempat dimana ia dirawat. Wajahnya masih pucat, selang infus sudah tertanam di pergelangan tangan kanannya. Ia terlihat sangat lemah, kantong mata di kedua matanya, rambut yang berantakan, badan kurus, dan ia kehilangan aura kecantikan yang biasanya terpancar alami. Ada rasa pedih di sudut hatiku. Aku tidak bisa membiarkannya seperti ini.

It's About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang