E1(Awal)

3.1K 147 0
                                    

Park Chanyeol terdiam di sofa ruang keluarga. Mata kedua orang tuanya masih lekat menatap. Ayahnya berdehem, menunggu jawaban dari Chanyeol.

"Bagaimana? Kamu mau kan dijodohkan?" tanya Nyonya Park.

Chanyeol menggeleng, sudah lima kali ia menolak. Tapi bukan Tuan dan Nyonya Park jika mereka tidak bisa mendapatkan apa yang mereka mau.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku tidak mau dijodohkan? Aku sudah punya kekasih!" Chanyeol menekankan kalimatnya, berusaha menyakinkan dua orang paruh baya ini.

"Wendy maksudmu?" Nyonya Park melotot. "Keluarga Park tidak akan pernah sudi menerima perempuan murahan itu sebagai anggota keluarga!" tukas Nyonya Park.

Chanyeol mendesah kesal. Selalu ini yang dibahas, apa pekerjaan Wendy sebagai model majalah pria dewasa seburuk itu di mata keluarganya?.

"Sampai kapan pun Chanyeol hanya mencintai Wendy dan aku tidak mau dijodohkan!" Chanyeol bangkit dari duduknya, mencoba kabur seperti obrolan-obrolan mereka sebelumnya.

"Coba saja menolak lagi! Dan kau akan menyesal seumur hidup, Park Chanyeol!" Tuan Park kini telah berdiri dengan tangan menunjuk ke putranya.

"Apa maksud ayah?" tanya Chanyeol sambil menoleh ke ayahnya.

"Jangan sombong hanya karena kau mampu membangun perusahaan sendiri di atas kakimu! Jangan pernah lupa jika aku jauh lebih berkuasa daripada bocah sepertimu! Jika kau menolah perjodohan ini, kupastikan semua kerja kerasmu sia-sia. Atau haruskah kubuat kekasihmu itu menjadi pelacur dalam semalam?!" Tuan Park tersenyum sinis, jika dia mau, dia bisa melakukan semua yang dia sebutkan tadi.

"Jangan mencoba menyakiti Wendy!" Wajah Chanyeol kini dipenuhi kemarahan.

"Jadi kau memilih menyakiti orang tuamu, anak manis?" Suara Yoora dari arah tangga membuat Chanyeol terdiam.

Shit! Chanyeol terpojok sekarang. Ia tahu seberapa besar kebencian Yoora pada Wendy. Dan jelas semua orang di rumah ini tidak ada yang berpihak padanya.

"Pernikahanmu akan dilaksanakan secepatnya. Nanti malam, pastikan kau ada di rumah ini untuk menemui calon istrimu!" titah Tuan Park saat putranya mulai berjalan ke luar rumah.

Chanyeol menyerah. Ia tidak mau pujaan hatinya tersakiti karena ia menolak perjodohan ini. Namun menerima pun, bukankah juga akan membuat Wendy sakit hati?.

Berkali-kali pria jangkung itu mengumpat dalam hati selama perjalanan ke apartemen Wendy. Dia tidak tahu harus berbicara dengan cara apa pada Wendy.

Sesampainya di parkiran apartemen, Chanyeol segera menaiki lift yang mengantarkannya ke unit milik Wendy. Chanyeol sering sekali menginap di sini, bahkan mungkin lebih sering jika dibandingkan dengan rumah orang tuanya.

"Kenapa kau tampak terburu-buru, sayang?" Wendy menyambut Chanyeol dengan dandanan sexy.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIND-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang