Here, in Seville

30.3K 2.3K 554
                                    

PERHATIAN!!!

Ff ini mengandung unsur dewasa, hubungan sesama jenis yang menyebabkan beberapa orang mungkin mual, Bahasa yang berantakan, dan typo yang walau sudah berusaha dihilangkan tapi tetap muncul. Tidak untuk area bermain anak-anak, anak polos, antigay/ homophobic, AntiChanbaek dan segala yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia yaoi.

NO CO-PAST/ NO-REPOST/ NO-PLAGIARSM

Mulailah dengan sebuah kata, susunlah menjadi kalimat dan kembangkan dalam sebuah paragraph.

Cerita yang hebat bukan tentang siapa, tapi tentang apa dan bagaimana.

...

..

.

Park Shita

Present

...

..

.

Mengetuk-ngetukan jari telunjuk di atas meja kayu memang tidak akan menghasilkan suara bising yang akan mengganggu pendengaran, tapi itu cukup menarik perhatian seorang pria yang sedang mengelap gelas-gelas kaca di balik meja barnya.

Sejak tadi matanya melirik sekilas ke arah pria berumur tiga puluh tahunan yang duduk di hadapannya dengan kening berkerut dan sesekali meneguk minuman beralkoholnya. Lee Jonghyun, si pegawai bar mencoba tak peduli dan tetap menekuni pekerjaannya, tapi hatinya berkata lain melihat tingkah teman baiknya itu.

"Apa ada masalah yang begitu berat?" Jonghyun akhirnya membuka suara, tapi sayang ia terabaikan.

"Hei! Park Chanyeol!" kali ini suaranya terdengar lebih keras, dan usaha itu berhasil. Pria di hadapannya menoleh dan memasang raut bingung.

"Aku tebak kau dalam masalah." tanya Jonghyun ulang dan si pria bermarga Park itu menggangguk sambil meneguk gelas minumannya .

"Kekasihku." Ucapnya pelan tapi cukup terdengar, suasana bar itu tidak berisik, hanya alunan pemain biola dari speaker yang bekerja.

"Ada apa dengan kekasih di bawah umurmu itu?" tanya Jonghyun sambil meletakkan gelas yang sudah ia bersihkan dan mengambil gelas kering yang baru.

"Dengar! Aku sedang tidak ingin bercanda." Sahut suara berat itu tanpa minat. Perasaannya sedang buruk dan pikirannya kacau, bahkan lelucon yang biasa terucap dari sahabat karibnya itu pun terdengar tidak lucu saat ini.

"Baiklah. Baiklah. Maafkan aku! Lalu apa masalah diantara kalian berdua?" Chanyeol terdiam, kembali menyelam dalam pikirannya. Ia masih ingat tentang percakapannya dengan kekasihnya siang tadi ketika mereka makan siang. Dan itu membuat seorang Park Chanyeol kembali frustasi.

"Aku melamarnya."

"Biar aku tebak! Dia menolakmu karena masih ingin bermain-main?" ucap Chanyeol dengan satu alis terangkat.

"Hm, ada satu masalah yang lebih rumit." Ucap Chanyeol dengan suara yang terdengar frustasi. Membuat Jonghyun semakin penasaran dan mendekatkan tubuhnya.

"Dia hanya akan menerima lamaranku jika mendapat restu dari mantan istriku."

"Apa!?"

"Aku frustasi hyung. Aku bisa saja membelikan dia rumah mewah atau mobil keluaran terbaru sebagai syarat, tapi meminta restu dari mantanku adalah hal yang sulit. Aku bahkan tak pernah berkomunikasi dengannya lagi setelah perceraian kami." Ucap Chanyeol sambil mengusap wajahnya.

Memories Of The SevilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang