Park Shita
Present
...
..
.
Disinilah mereka, duduk di dalam pesawat kelas bisnis dengan penerbangan pagi menuju Seoul. Sepanjang perjalanan Baekhyun hanya terdiam, jemarinya terasa dingin dan jantungnya berdetak amat sangat kencang, bahkan dinginnya kabin pesawat tetap membuat bulir-bulir keringat muncul di dahinya.
"Kau takut?" bisik Chanyeol pelan, Baekhyun menoleh sejenak dan mengangguk. Mata Chanyeol beralih menatap tangan Baekhyun yang terjalin dan kedua kakinya yang ia gerakan dengan risau. Ia sangat mengerti kegugupan Baekhyun, ia pun tahu bahwa rasa trauma itu pasti kembali untuk itu Chanyeol mengenggam tangannya erat dan mengelus punggung tangan putih itu lembut.
"Semua akan baik-baik saja, percayalah padaku!" Meski ucapan itu bagai mantra untuknya, namun kekhawatiran itu masihlah amat sangat besar. Tapi ia beruntung karena Bobby dan Vernon mau menampung Kevin selama kepergiannya, lalu Krystal dan Lisa yang menjaga toko bunganya, setidaknya dua dari sekian kekhawatirannya teratasi.
Empat belas jam mengudara akhirnya mereka tiba di Seoul pukul 10 malam. Selama di bandara Chanyeol terus mengenggam tangan Baekhyun yang nampak semakin pucat saat melihat banyak orang Korea berlalu lalang, bahkan langkahnya sempat terhenti ketika sedikit lagi mencapai pintu keluar.
"Baekhyunie!" seruan itu membuat keduanya menoleh dan terkejut mendapati Yoora dengan pakaian hangatnya berdiri tak jauh dari mereka. Wanita itu tersenyum lebar dan segera berlari mendekat bahkan dalam hitungan detik telah merengkuh Baekhyun dalam pelukannya.
Samar-samar isakan itu terdengar membuat Chanyeol merasa terharu atas pertemuan itu. Yoora terkenal dingin dan sangat tegas, tapi melihat wanita itu kini terisak sambil memeluk mantan adik iparnya membuat Chanyeol merasa sedikit menyesal telah sempat memisahkan keduanya.
"Aku merindukanmu adik kecilku, astaga setelah sekian tahun akhirnya aku bisa memelukmu lagi." Baekhyun mencoba tersenyum meskipun matanya telah basah oleh air mata.
"A-aku juga noona. Aku merindukanmu, terutama omelanmu." Keduanya tertawa meski air mata telah membasahi pipi-pipi cantik itu.
"Ayo, aku telah meminta tuan Jun menunggu di depan!" keduanya pasrah mengikuti wanita itu berjalan di depan mereka.
"Kita akan kemana?" tanya Chanyeol.
"Kerumahku tentu saja, kau harus melihat anak perempuanku yang cantik dan___"
"Tidak! Baekhyun akan ikut denganku." Ucap Chanyeol sambil menahan koper yang ditarik Yoora dan menarik tangan Baekhyun kearahnya.
"Kenapa harus ikut denganmu?" protes Yoora kesal.
"Karena mulai sekarang dia adalah tanggung jawabku!" Yoora segera mengangkat kedua tangannya dengan wajah terkejut yang dibuat-buat, meskipun di dalam hati ia merasa begitu bangga dengan sikap adik laki-lakinya.
"Baiklah, biarkan aku mengantarkan kalian!" ucap Yoora dan segera membawa keduanya menuju sebuah mobil mewah hitam yang terparkir tepat di depan pintu. Sepanjang perjalanan Baekhyun mencoba mengikuti alur pembicaraan yang dibuat Yoora, meskipun pikirannya melayang pada kenangan-kenangannya di Seoul.
Chanyeol yang menyadari itu hanya bisa menghela nafas pelan, ingin sekali ia memeluk tubuh itu dan membawanya ke dalam rengkuhan kuatnya hanya saja ia takut jika Baekhyun akan menolak semua sentuhannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of The Seville
ספרות חובביםChanyeol bosan menduda, untuk itu ia berencana melamar kekasihnya yang masih belia hanya saja dengan syarat Chanyeol harus mendapatkan restu dari mantan 'suaminya' dengan membawa sosok itu ke pernikahan mereka. Chanyeol bisa saja menemui mantan sua...