PROLOG

78 20 9
                                    

Happy reading

Pov Arsen

Inilah aku, lelaki dengan penampilan urakan yang tak tau aturan. Tak mengenal arti cinta dan tak tahu bagaimana rasa kebahagian dunia.

Hidup dengan seorang wanita yang mata duitan. Jika aku pulang tidak membawa uang dia tidak akan memberiku makan, malah dia akan memukulku dengan kayu, besi atau bila itu semua tidak ada aku akan di pukul dengan tangannya itu, dan setelah itu aku akan di suruh untuk tidur di luar rumah tanpa alas apapun. Hhh, tapi kalian tenang saja aku sudah biasa dengan itu.

Pernah juga dalam suatu hari aku berpikir, bertanya-tanya pada diriku sendiri apa benar aku ini anaknya? Atau bahkan aku pernah berpikir bahwa aku ini anak yang diambilnya dari panti asuhan. Ahhh.. Sudahlah aku terlalu banyak berpikir.

Saat ini aku duduk di bangku SMA Kencana, sekolah populer di kota tempat aku tinggal. Sekolah bergengsi dengan anak didik yang memiliki kepintaran diatas rata-rata, atau murid yang memiliki orang tua yang kaya yang bisa menyogok pihak sekolah agar menerima putra/putri mereka. Ahhh... Kurasa itu hal yang sudah wajar terjadi, jadi tak perlu terkejut, bahkan disekolah kalian tentu ada bukan?

Oh ya, kalian pasti bertanya-tanya dan menduga-duga hal yang tidak-tidak tentang bagaimana aku bisa masuk di sekolah elit ini! Bagaimana aku bisa masuk disekolah elit ini? Apa aku anak yang pintar? Ahhh jangan bercanda kalau aku pintar, aku seharusnya bercita-cita jadi profesor saja, bukannya berharap bisa diterima jadi pegawai kantor atau minimal aku jadi pegawai supermarketlah. Aku tau, aku sadar kalau kemampuan otakku di bawah standar sekolah ini, hingga membuatku harus ikut pelajaran tambahan setiap hari rabu dan sabtu sepulang sekolah. Dan tentu saja aku tidak akan datang. Heeeyy... Coba kalian pikir, siswa mana yang mau belajar di waktu istirahat, tentu bukan aku dan bukan kalian kan? Aku tau itu, kalian tak perlu menipuku.

Kalau aku tidak pintar berarti aku anak orang kaya yang menyogok guru untuk menerimaku sekolah disini? Haduuhhh kalian ini lucu sekali, kalau aku orang kaya, wanita mata duitan itu tak perlu repot repot menyuruhku cari uang.

Ahhh hampir aku lupa untuk mengenalkan namaku, kalian perlu ingat namaku adalah Adelio Orlando Arsenio. Anak kelas X IPS 1, tempat kelas biang rusuh yang selalu merepotkan guru-guru di sekolahanku, karena ulahku dan para sahabat-sahabatku, atau perlu kalian tau bahwa kami disini dikenal sebagai Genk TroubleMaker, genk biang onar yang selalu membuat rusuh, entah disekolah atau di luar sana.

Jadi jika kalian melihat kami kalian tak usah banyak bicara atau mencari masalah dengan kami jika kalian tidak ingin hidup kalian seperti nereka.

Pov Arkan

Namaku Arkana Faresta, aku anak dari keluarga besar Farestacompay, perusahaan terbesar ketiga setelah perusahaan abigailgrup dan pratama'crop.

Memiliki keluarga yang sangat kaya menurutku tidak terlalu baik atau lebih tepatnya sangat-sangat tidak baik. Coba kalian pikirkan, saat aku sering di tinggal karena urusan kerja mereka, meninggalkanku dalam dekapan orang lain, apa itu menurut kalian baik? Tentu tidak.

Tapi... Sudahlah itu hal yang sudah biasa aku jalani. Selalu ditinggal pergi sampi berhari-hari bahkan berbulan-bulan, membuatku bertanya-tanya untuk apa mereka menghadirkan diriku didunia jika ada akhirnya aku diabaikan? Apa karena mereka tidak ada pilihan jika suatu saat mereka tua nanti tidak ada yang mewarisi kekayaan mereka? Tidak ada  yang meneruskan perusahaan mereka? Bukankah itu sangat lucu jika itu memang benar alasan aku hadir di dunia ini?

Merasa kesepian sudah menjadi teman hidupku, sampai saat aku menginjak bangku SMA aku bertemu dengan dia,  bertemu dengan mereka yang tulus menerimaku sebagai teman mereka, sahabat mereka. Membuat kami memutuskan untuk membuat Genk yang bernama TroubleMaker.

Pov Dikha

Kenalin nama aku Adikhari janied, memiliki keluarga yang sederhana membuat aku bahagia. Ibu yang menjadi penjual warung dan ayahku yang bekerja di perusahaan yang kecil sehingga gajinya pun tak seberapa.

Terkadang jika aku memiliki waktu senggang  aku akan membantu ibuku untuk menjaga warung sambil menunggu pujaan hati yang akan mengunjungiku atau lebih tepatnya untuk membeli sesuatu di warung milik ibuku. Namanya Shinta anak pak lurah, gadis lemah lembut yang pemalu.

Terkadang juga anak-anak TroubleMaker main ke warung ibuku, membuat kegaduhan dan terkadang menggoda pembeli bahkan pujaan hatiku pun menjadi bahan godaan mereka terutama Arsen temen masa kecilku. Dia suka sekali menggoda Shinta sampai dia memerah begitu. Tapi begitu lah kami, bila tak membuat kerusuhan bukan TroubleMaker namanya.

Pov Bobby

Namaku Bobby Bhadarika, kalian bisa memanggilku Bobby. Aku tumbuh di keluarga yang kaya dan penuh akan kasih sayang,  hingga membuatku tumbuh menjadi lelaki yang manja dan selalu bergantungan pada orang lain.

Memiliki sikap manja membuatku dijauhi oleh semua orang, mereka menganggapku akan menjadi beban bagi mereka. Hingga aku masuk di SMA kencana aku bertemu dengan Arsen, Arkan dan Dikha.  Anak-anak begajulan yang selalu melanggar peraturan, tak pernah bisa di kengkang dengan aturan apapun.

Peristiwa dimana aku tak sengaja terjatuh dan membuat ice yang ada dalam genggamanku  terjatuh dan mengenai seorang preman. Aku ketakutan waktu itu, meminta maaf? Sudah kulakukan tetapi mereka malah ingin menghajarku.

Berlari tak tentu arah, yang ada dalam pikiranku hanya ingin terbebas dari cengkraman mereka. Hingga aku tak sengaja menabrak Arsen,  lelaki yang di kenal akan ke bad boy anya dan sikap tak pedulian akan siapapun musuhnya,  bila dia melakukan  kesalahan entah sengaja atau tidak dia pasti akan menghajar mereka sampai mereka babak belur.

Sepertinya hari itu pas sekali dengan pepatah yang berbunyi "lepas dari lubang buaya jatuh kelubang harimau" lepas dari preman malah harus berurusan dengan Arsen lelaki bad boy.

Dengan was was aku menutup mata, takut bila dia akan memukulku tapi hal yang tidak terduga,  dia malah mengomeliku  karena tidak membantunya berdiri karena dia terjatuh akibat benturan dengan tubuhku. Dengan gemetar aku mengulurkan tanganku untuk membantunya, dia menjabat tanganku dan berdiri didepanku.

Dengan perasaan cemas aku menundukkan  kepala. Tapi tak kusangka preman-preman  itu masih mengejarku.  Tamatlah riwayatku batin ku saat itu.

Melihat gelagat anehku Arsen tersenyum miring, melipat lengan seragamnya hingga siku. Saat preman-preman itu mulai mendekati kami Arsen hanya menatap mereka dengan tatapan meremeh. Entah apa yang akan dia perbuat. Saat preman itu menarik kerah bajuku,  Arsen langsung memegang tangannya dan menghempasnya begitu saja. Aku bersembunyi dibelakang  Arsen karena takut dengan preman-preman ganas itu.

Adu tonjok tak terelakkan, Arsen dengan lihainya menghindar pukulan dan tendangan dari 3 preman dengan perawakan yang besar itu. Terkadang dia juga terkena jotos salah satu preman membuatku sedikit meringis dan cemas. Tapi siapa sangka Arsen bisa melawan preman-preman itu,  walau wajahya harus babak belur terkena jotosan Preman-preman itu.

Preman-preman itu lari kocar-kacir entah kemana. Aku menghampiri Arsen dan tak lupa berterimakasih padanya. Dengan senyumannya ia berkata bila terjadi apa-apa denganku atau lagi-lagi aku berurusan dengan preman-preman itu aku harus menghubunginya. Kami bertukar nomor ponsel saat itu dan Arsen mengantarku pulang hingga rumah.

Semenjak itu aku dan Arsen semakin dekat, dia mengenalkanku  pada anggota TroubleMaker dan mengajakku untuk ikut dengan Genk mereka. Sejak saat itu pula aku menjadi satu dengan mereka melawan takdir tuhan yang menyedihkan ini.























Thanks for reading my story❤
Hope you enjoy with my story and dont forget for vote and coment😉

 LOVE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang